16

11.1K 1K 38
                                    

Happy Reading!

•••••


"Eoh? Kau masih ada dikantor?" tanya Ten saat melihat sosok Sehun ada didepan kantor sembari melirik arloji yang melingkar ditangannya.

Pasalnya ini sudah hampir menunjukkan pukul tujuh malam, biasanya pria itu akan pulang lebih awal mengingat rumahnya terlalu jauh.

Sehun mengangguk, "kau darimana?"

"Mencari minuman untuk lembur nanti malam," balas Ten seraya mengangkat kantung plastik berwarna bening keatas.

"Ah, tadi aku melihat Lisa disana." Sambung Ten lagi membuat Sehun menaikkan alisnya sebelah.

"Lisa? Kau menghampirinya?"

Ten menggeleng, "tidak. Aku berniat menghampirinya tetapi sepertinya ia sedang asik berbicara dengan seseorang."

"Seseorang?"

Ten mengangguk lagi, "aku tidak mengenal orang itu. Mungkin teman kampusnya karena terlihat muda sepertinya."

Sehun bungkam hingga mendengar Ten yang pamit padanya ingin masuk kedalam kantor.

Tanpa Sehun tanya dimana ia melihat Lisa, ia sudah tahu dari nama cafe yang berlogokan pada tempat minuman yang Ten beli tadi.

Sehun mendecak dan kembali melihat arlojinya.

"Kenapa Yeri lama sekali?!" gerutunya tak sabaran.

Ya, wanita itu mengajak untuk berjalan-jalan dan untung saja Sehun sedang berbaik hati ingin mengiyakan apa yang Yeri inginkan.

Beberapa menit kemudian, mobil yang Sehun kenali berhenti tepat didepannya dan muncullah sosok Yeri disana.

Seulas senyum terukir di wajah Sehun.

Sial.

Kenapa Yeri cantik sekali hari ini?

Rambut pendek yang berwarna hitam membuat wanita itu terkesan seperti wanita berkelas meski hanya memakai celana pendek dan hoodie yang cukup besar.

"Kau memotong rambutmu?" tanya Sehun setelah meneliti penampilan wanita itu.

Yeri mengangguk, "apa kau menunggu lama?"

Sehun menghela nafas pendek, "lupakan. Ayo berangkat," cetusnya lalu ia menuju pintu bagian kemudi.

Yang benar saja jika orang lain melihat seorang wanita menyetir untuknya?

Bisa-bisa Sehun dinilai sebagai pria yang tidak gentleman.

Untung saja penampilan Yeri cukup membuat hati Sehun berdebar hingga ia memaafkan wanita itu karena membuatnya terlalu lama menunggu.

"Sekarang kita mau kemana?" tanya Sehun.

"Tempat favorit kita dulu, Maybe."

Sehun menghela nafas pelan.

Apa wanita itu sedang mencoba membuatnya tidak bisa melupakannya?

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang