1;

2.2K 179 10
                                    

yuqi bangun tepat setengah jam sebelum gerbang sekolah ditutup. ini adalah sebuah kegilaan yang sudah ia duga sejak akan beranjak tidur.

semua ini karena ia menonton drakor hingga larut malam tanpa memperhatikan jam,

"maaa, kok nggak bangunin yuqi?"

yuqi mencibikkan bibirnya saat melihat orangtuanya hampir selesai sarapan sementara dia baru turun dari kamar dengan seragam yang terpasang acak acakan

"heh, siapa bilang mama engga bangunin? kamu pasti nonton drakor lagi semalem kan? sampe jam berapa coba?"

yuqi mendengus tanpa membalas ucapan nyonya besar itu dan buru buru menyalami keduanya

"yuqi berangkat ya, udah telat" ucapnya sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya

setelah berpamitan, tanpa babibu yuqi segera berlari menuju garasi untuk memasuki mobil putihnya, menyalakan mesin, dan menginjak pedal gas

"nih anak dibilang masih bocah juga jangan bawa mobil." batin om zhang xiyingㅡ bokapnya yuqi

yuqi termasuk siswa yang patuh akan peraturan lalu lintas, tapi tidak untuk hari ini

dari kejauhan, ia dapat melihat lampu dekat perempatan jalan menyala dengan warna merah

yuqi meringis dan berpikir, jika dia menunggu lampu hijau menyala maka akan memakan banyak waktu, percuma dong dia ngebut tadi?

tak ada pilihan lain. yuqi menatap jalanan dengan mantap, mengumpulkan keberanian untuk menerobos lampu merah. sesekali melanggar gapapa kan? pikirnya.

dengan satu hentakan kaki, mobil putih itu langsung melaju kencang menerobos aturan yang mengharuskannya berhenti

satu belokan lagi, ia akan segera sampai di sekolah. waktu yang tersisa hanya dua menit dan ia harus benar benar memanfaatkan waktu yang sedikit itu

beribu syukur ia ucapkan disaat melihat gerbang sekolah belum ditutup. pak jukiㅡ pak satpam sepertinya hendak menutup gerbang

yuqi segera menekan klakson bersamaan dengan menginjak pedal gas. mobilnya masuk yang membuat pak satpam sedikit terkejut dan refleks menjauh dari gerbang

"yess!"

tepat setelah mobilnya memasuki arena sekolah, bel masuk berbunyi. kini ia bisa bernapas lega, tidak perlu pusing memikirkan karena terlambat

----

baru saja ingin memarkirkan mobil di tempat biasa ia parkir setiap hari, sebuah mobil hitam menyerobot dari arah samping dan menempati parkiran yang sudah yuqi incar

"lah, siapa yang berani ngambil tempat parkir gue?" katanya kesal

yuqi menekan klakson berkali-kali, tetapi nggak ada respon dari mobil di depannya

karena gak mau berlama-lama, yuqi memilih keluar dari mobil kemudian menghampiri mobil berwarna hitam tersebut

"woi keluar lo!" kata yuqi sambil mengetuk kaca mobil nggak sabaran

entah kenapa dia nggak ikhlas tempat perkiran biasanya diambil

"lama banget anjir! keluar lo!"

yuqi sedikit mundur ketika pintu mobil terbuka. seorang cowok tinggi dengan kulit putih keluar dari mobil tersebut

yuqi makin kesal saat melihat siapa yang keluar. ternyata itu cowok sialan yang ia jumpa di alfamart tadi pagi

ㅡyang ternyata satu sekolah dengannya. sumpah yuqi tidak menyadari itu sama sekali

"lo lagi! beberapa jam yang lalu lo udah ngambil cemilan gue, dan sekarang lo ngambil tempat parkir gue?"

dengan angkuh cowok itu menatap yuqi, kemudian memasukkan kedua tangannya ke saku celana.

"parkiran ini punya nenek lo?" tanyanya

"ya bukan sih, tapi kan tiap hari gue yang parkir disini"

"siapa cepat dia dapat" kata cowo itu cuek dengan nada menyebalkan, kemudian melangkah pergi

baru satu langkah cowo itu menjauh, yuqi segera menahan pergelangan tangannya. ia tidak akan pernah ikhlas mobilnya parkir di luar sekolah karena parkiran didalam sudah penuh

"pindahin mobil lo sekarang!"
"gue yang duluan dateng" katanya tegas

"kalo gue gak mau?" tanya cowo itu sambil menaikkan alis

yuqi membasahi bibirnya, emosinya mulai keluar

"lo jangan banyak gaya deh. gue bilang pindahin ya pindahin"

"emang lo siapa berani nyuruh gue?"

sepertinya cowo itu juga mulai kesal sama seperti yuqi

"gue yang punya tempat parkir ini, mau apa lo!?" sahut yuqi

cowo menyebalkan itu berdecit

"nggak usah mimpi lo! ini parkiran sekolah, jangan sok jadi ratu deh. semua orang juga bayar sekolah disini. mending mobil butut lo parkir di luar"

"apa?!"
"mobil butut?"

entah cowo itu buta? yang ia tau mobilnya termasuk dalam golongan mobil mewah apalagi mobil tesebut adalah hadiah yang papa lay berikan saat ia ulang tahun. jelas saja ia semakin emosi karena hinaan itu

kini ia tidak bisa menahan lagi. tangannya sudah mulai gatal ingin menjambaki rambut cowo tinggi itu

baru saja yuqi mengambil ancang-ancang untuk membuat biru di wajah cowo itu, tiba-tiba sebuah suara membuat keduanya menoleh

"yuqi! lucas! ngapain disitu? mau bolos berdua? mau pergi pacaran?"

hari yang sial bagi yuqi, itu pak siwon yang notabenya adalah guru killer disekolah

"eh? engga pak! saya baru dateng terus dia ngambil tempat parkir saya. lagian saya engga kenal anak ini pak" jelas yuqi

"jangan kamu pikir bapak gak tau. udah banyak anak yang tertangkap seperti kalian berdua ini. alasannya sama, itu-itu aja"

"pak, bapak salah paham. kaㅡ"

"masih aja ngelak" tangan guru itu terangkat menarik telinga yuqi dan lucas bersamaan

"kalian ikut bapak ke ruang BK! jangan coba coba bolos buat pacaran, dulu bapak aja gapernah bolos buat pacaran,"















----

serendipity | lucas ft

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

serendipity | lucas
ft. my dearest,
song yuqi a.k.a kikanoona

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang