29;

715 114 14
                                    

sebenarnya dua menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi, tetapi yuqi memilih untuk diam dikelas

diluat sedang hujan, meski tak terlalu deras, tapi tetap saja yuqi khawatir jika nanti ada suara guntur yang ia takuti

kelas susah sepi, hanya tersisa dirinya disana. yuqi merasa lebih baik sendirian dikelas daripada pulang dalam keadaan hujan

cewe itu menjatuhkan kepalanya keatas meja, bertumpu dengan dagu. ponsel berbunyi tepat setelah ia mengangkat kepala

jarinya dengan lincah bergerak diatas layar handphone miliknya. alisnya terangkat, mata yang tadi terasa berat kini terbuka lebar karena sebuat pesan singkat

lucas
|lo di mana?

tanpa ia sadari, sudut bibirnya naik terangkat. pipinya merah

bagaimana dia bisa moveon jika lucas terus begini?

yuqi menggigit kukunya bingung. dalam hati sebenarnya ia senang sekali, tapi jika dia membalas pesan lucas itu sama saja ia menutup jalan untuk melupakan lucas

lucas
|kok cuma di read? chat gue bukan koran

lucas
|qi, lo gak apa apa?

yuqi saat ini semakin terbang. ia sudah tidak tahan. nanti saja moveon nya, sekarang ia akan membalas pesan lucas.

yuqi
gue dikelas, kenapa?|

lucas
|lama banget balesnya
|yaudah, gue ke kelas lo sekarang

yuqi terkejut, ia buru buru membalas pesan lucas. cowo itu tak boleh menemuinya sekarang

yuqi
eh, engga usah|

"tuhkan gagal moveon gue. eh tapi kan gue emang belum moveon," yuqi memanyunkan bibirnya, memandang layar ponselnya

"kalo lo emang gak ada perasaan ke gue, ya gausah ngasih gue harapan palsu," ucapnya seakan akan berbicara dengan ponsel miliknya

yuqi menghela napas, menunggu balasan dari lucas, tetapi balasan yang ia tunggu tak kunjung ada

"ih di read pun engga." katanya sebal

"tau gitu chat dia ga gue bales." lanjutnya menggerutu

yuqi mengacak rambutnya frustasi

"kenapa sihhh, gue harus suka sama loooooo?"

"karena gue ganteng."

hampir jantung yuqi mau copot. rasanya seperti lompat dari atap sekolah melihat lucas berdiri di pintu kelas

yuqi mulai panik. apa lucas menyadari kalo yuqi menyukainya?

"muka lo kok pucet gitu?"

gimana gak pucet anying, gue terciduk kayak gini?! yuqi membalas dalam hati

membuang pandangan, tak berani menatap lucas yang saat ini berjalan kearahnya

"lo takut geledek?" lucas duduk di kursi yang berada didepan meja yuqi

kemudian, lucas menaruh kedua tangannya di atas meja sehingga mereka berdua duduk berhadapan, hanya dibatasi satu meja

yuqi masih tak mau memandang lucas. ia menoleh ke samping dengan tangannya yang menutup wajah

"lo ngapain kesini?"

lucas memandang yuqi heran

"gue nyariin lo, mau ngajak pulang bareng." jawab lucas enteng

ia tidak tau bahwa apa yang dilakukannya telah membuat perasaan di hati yuqi semakin menjadi jadi

"gak mau, lo pulang aja. gue bawa mobil sendiri," yuqi mengibas ngibaskan tangannya menyuruh lucas pergi

wajahnya masih menghadap kesamping

"lo kenapa sih ngadep samping gitu? kenapa mukanya ditutupin?"

"banyak tanya lo ah."

"oke, sorry."

"l-lo denger apa aja tadi?" tanya yuqi hati hati, khawatir jika lucas sadar bahwa ia menyukainya

"liat gue dulu, baru gue kasih tau. emang muka gue serem apa?"

"ah rempong lo, tinggal jawab doang ribet."

lucas gemas, ia berdiri lalu menarik tangan yuqi dari wajahnya kemudian menangkup wajah cewe itu

tangan lucas menarik pelan wajah yuqi agar menatapnya. yuqi yang terkejut langsung berteriak

"lo kenapa sih?"

yuqi langsung memejamkan matanya. wajah lucas benar benar tepat lurus di hadapannya sekarang

"ada upil di hidung lo."

dengan cepat yuqi langsung membuka mata dan menyingkirkan tangan lucas di pipinya

"ngeselin lo." sahut yuqi jutek

"gue gak denger apa-apa, rahasia lo aman kok,"

yuqi memicingkan mata. jika dilihat lihat dari sikap lucas, sepertinya dia memang tidak mendengar apa apa

"takut banget ketauan, siapa sih cowo yang lo suka itu?"

"kepo aja lo!"

lucas tersenyum. "gue ya?"

lagi lagi lucas berusaha menghentikan detk jantung yuqi

"apa sih? gue mau pulang. bye!" yuqi berdiri dari duduknya, mengambil tas, lalu meninggalkan lucas dengan wajah yang memerah

lucas yang masih duduk kembali tertawa geli, mengambil ponsel milik yuqi yang tertinggal diatas meja

"dasar pikun," bisiknya

"qi! tunggu gue!" teriak lucas setelah memasukkan ponsel yuqi kedalam sakunya

"nggaakkk!!" balas yuqi dengan teriakan dari luar kelas

----

happy 3k hoho gak nyangka😭💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

happy 3k hoho gak nyangka😭💘

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang