3;

1.2K 142 6
                                    

yuqi menelusuri rak rak tempat cemilan berjejeran dengan rapi. doanya kali ini adalah semoga dia tidak bertemu dengan cowo yang nyebelin itu lagi

"chitato, lays, taro, kitkat, silverqueen" yuqi mengabsen merek merek cemilan yang kini sudah memenuhi keranjang belanjaannya

"ohiya! rumput laut tercinta belum" gumamnya

kemudian dia mengingat ingat tempat biasanya snack itu diletakkan

"nah." yuqi tersenyum cerah saat matanya menangkap snack yang ia sukai. hanya tersisa satu bungkus, bersyukur yuqi cepat melihatnya tadi

pertanyaan dia sekarang adalah, kenapa snack rumput laut selalu tersisa satu di rak?

ia langsung mengambil snack tersebut. namun, di saat yang bersamaan tangan seseorang juga mengambil snack yang yuqi ambil (lagi).

"eh," yuqi menarik tangannya dan mengurungkan niatnya untuk membeli. orang bermasker hitam tersebut juga tidak jadi mengambilnya

"ambil aja mbak, saya nggak jadi"

baik banget ni orang, batin yuqi

dia segera meraih snack itu lagi dan hendak berterima kasih, tapi orang baik tadi sudah pergi

bahkan yuqi juga belum sempat melihat wajahnya. punggung orang itu masih dekat, yuqi segera mengejar

"mas, makasih ya" kata yuqi mencolek lengan orang baik tadi

cowo itu pun berbalik dan membuka maskernya

yuqi terbelak. ia terkejut dengan mata yang membesar serta bibir terbuka. ia terkejut dan otaknya terasa panas

"lo?!" pekik yuqi sambil menunjuk wajah cowo baik hati didepannya yang ternyata adalah lucas

"ga perlu bilang makasih" kata lucas berucap datar, seperti tidak ada keterkejutan di wajahnya saat melihat yuqi

nggak mau berlama-lama, cowo itu kembali berbalik dan melangkah pergi mendorong troli belanjaannya

"songong banget anjir kesel gue." yuqi memandangi lucas yang terlihat buru buru menuju meja kasir

"awas aja lo!" yuqi sangat ingin melempar kepala cowo itu dengan botol minuman yang ada disampingnya

"ga mau tau, gue harus bikin dia kesel!" yuqi berjalan pelan sembari berpikir keras mencari ide yang bagus untuk membalas lucas

hanya sebentar, ide itu langsung muncul karena rasa ingin balas dendam yang begitu menggebu dalam dirinya. yuqi pun tersenyum licik

cewe itu manarik napas dalam-dalam, kemudian berlari sambil mendorong troli belanjaannya sekuat tenaga. persetan dengan orang-orang yang memandanginya dengan tatapan aneh

hal yang terpenting sekarang adalah, yuqi ingin balas dendam.

lucas tersentak saat yuqi tiba-tiba menyalipkan dengan kecepatan penuh dari arah samping

bukan apa apa, hanya saja troli yang didorong yuqi hampir mengenai lucas. untung cowo itu dengan cepat menghindar

yuqi menyeringai, melirik lucas dengan sudut matanya, setelah berhasil berdiri didepan meja kasir terlebih dahulu daripada lucas

rasain lo!

"maaf mas, saya duluan soalnya harus cepet cepet" ucapnya sambil menatap lucas dengan senyum manis yang mengejek

"iya, gapapa"

hanya itu sahutan dari lucas yang terdengar tak peduli. yuqi mendengus, kemudian memindahkan belanjaannya ke atas meja kasir

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang