7;

1K 130 12
                                    

pintu kamar itu terus menerus digedor, hingga sang pemilik di dalam sana merasa risih dan pada akhirnya menyerah

cowo itu menghela napas. ia memandang malas pintu kamarnya yang diketuk seorang wanita dari luar

lucas menyerah dan akhirnya bangkit sembari meletakkan gitarnya yang sejak tadi ia mainkan

"cas! buka pintunya!" suara nyaring itu tak henti menyerukan namanya. lucas mengacak rambut frustasi sambil berjalan kearah pintu.

"iya iyaa tunggu" teriaknya kesal, kemudian membuka pintu kamar dengan kasar

"lucas! ya ampun ini anak kebiasaan banget! kalo dipanggil tuh nyaut!" semprot kakak sulungnya berkacak pinggang. wajah wanita itu terlihat jengkel

yoona, yang sudah lengkap dengan seragam dokternya itu, memperhatikan lucas dari ujung kaki sampai rambut

"astaghfirullah. lo ini adik gue atau gembel sih?"

lucas menunduk. memandangi tubuhnya yang hanya mengenakan celana longgar selutut dan baju kaus putih polos.

"gembel" celetuknya sambil cengar cengir

"lo udah mandi?" tanya yoona

lucas menggeleng, membuat yoona menepuk jidatnya

"ya ampun! ini udah jam delapan!"

"terus?" tanya lucas cuek

"gue harus berangkat kerja sekarang"

"terus?"

"terus melulu lo, macem tukang parkir. anterin gue ke kantor lah."

"nggak mau!" tolak lucas cepat. ini liburan terakhir, dia ingin menikmati waktu luangnya tanpa keluar rumah

cowo itu hendak menutup pintu, tetapi yoona lebih dahulu menahannya dengan kaki

"minta pak maman aja yang nganterin"

"pak maman pulang kampung. istrinya habis lahiran" jelas yoona

"lo naik taksi aja, yun"

yoona melotot.

"yan yun yan yun, panggil gue kakak!"

"iya yoona"

"lucas wong!" bentak yoona jengkel

"yoona wong!" lucas mengikuti gaya yoona membentaknya, kemudian ia terkekeh pelan

"ayo deh dik, anter kakak ya?" yoona berucap lembut

"tapi gue belum mandi"

"ya udah mandi sana" suruh yoona

"eh bentar deh, ada bayarannya gak nih?"

"hmmm, ada."

"apa?! gitar baru ya?" tanya lucas semringah.

"liat aja nanti, bagus banget bayarannya. tapi lo mandi dulu"

yoona membalik tubuh lucas, kemudian mendorong cowo itu masuk ke dalam kamar. untuk memastikan lucas benar-benar mandi, yoona ikut masuk ke dalam kamarnya

warna gelap langsung menyambut penglihatan yoona. bau khas kamar anak cowo menyeruak, membuat yoona mengibas ngibaskan tangan didepan hidung

"ish, bau banget kamar lo" gerutu yoona membuat lucas menoleh sambil melotot

"siapa suruh masuk, keluar sana" cibir lucas sewot, dirinya merasa tersinggung. yoona malah terkekeh, kemudian duduk di pinggiran kasur

sebuah bingkai foto kecil di atas meja belajar lucas menarik perhatian yoona.

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang