33;

754 89 12
                                    

ponsel yuqi bergetar diaatas meja belajarnya, ia memekik pelan karena ia sedang menonton film horror di kamarnya

"sial, hampir keluar jantung gue!" runtuknya pelan sambil menekan tombol pause dan meraih ponsel di atas meja belajar

ia membaca nama yanga ada disana. jantungnya terkesiap. degupnga lebih cepat daripada saat ia melihat hantu yang di film tadi

lucas.

buru buru yuqi membuka chat yang baru ia dapat dan membaca isinya

lucas
|besok malem gue jemput jam 7. pake baju yang agak rapi dikit. gak pake protes. see you!

yuqi mengeryit, ia membaca pesan itu sekali lagi

"ni cowo mau ngajak kencan apa ngajak berantem sih? gini amat."

kemudian, yuqi mengetikkan balasan di ponselnya

yuqi
emang lo mau ajak gue kemana?|
harus banget pake baju rapi ya?|
seragam sekolah gitu maksud lo?|


yuqi menunggu balasan dari lucas, tapi setengah jam berlalu pun chatnya hanya dibaca oleh lucas

"ck, gajelas banget. kenapa gue bisa suka sama cowo gajelas kayak gini? apa salah gue? mungkin ini karma karena gue juga suka gajelas," yuqi mulai bermonolog

sejurus kemudian, ia langsung menuju lemari kamarnya untuk memilih baju yang termasuk dalam kategori 'agak-rapi-dikit'

hampir tiga jam lebih ia memilih baju yang cocok, waktu juga menunjukkan pukul 11.00 malam ketika akhirnya yuqi memutuskan baju apa untuk besok

"udah jam sebelas? perasaan tadi masih setengah sembilan. gue tidur ah, biar besok kecantikn gue terjaga. tapi gue masih pingin nonton film tadi. gatau ah!" yuqi kembali bermonolog sambil memegang kepalanya

"anjir lemari gue!" yuqi memekik pelan melihat lemarinya yang berantakan

----

pukul 18.45, yuqi sudah siap dan duduk diruang tamu. tangannya menggenggam ponsel yang menampilkan foto foto dari instagram

yuqi hanya berusaha merendam groginya. ini bukan kali pertama ia jalan dengan lucas, hanya saja sepertinya kali ini berbeda

biasanya mereka sekedar jalan saat pulang sekolah. namun, kali ini ada waktu yang mereka janjikan untuk bertemu. bukan, bukan mereka, tapi lucas

yuqi berdecih kesal mengingat chat yang tidak dibalas lucas semalam

"tumben rapi gini, mau kemana?"

tiba tiba mama sudah berdiri didekat sofa tempat duduk yuqi, ia sampai kaget mendengar suara mama di dekatnya

"mama! ngagetin yuqi aja,"

"siapa yang ngagetin? mama daritadi manggil kamu, minta tolong siapin makan malam. ternyata udah cantik gini, mau kemana sih?"

"mau jalan ma, yuqi makan di luar kayaknya." yuqi menyimpan ponselnya kembali dan beralih memainkan bandul kalung berbentuk kunci pemberian doyoen

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang