14;

789 118 7
                                    

baru saja lucas sampai rumah, mama memintanya untuk mengantarnya ke rumah tante karinㅡ istrinya pak changmin, saudara papa sekaligus kepala sekolahnya

kata mama, dia ada urusan penting. mau tak mau, lucas merelakan waktu istirahatnya dan mengantar mama

akan tetapi, sesampainya di tempat tujuan, lucas hanya bisa menganga tak percaya. urusan penting yang dimaksud mama itu adalah arisan.

parahnya, mama tak mengizinkan lucas pulang setelah sampai disana. lucas diajak masuk dan mama menjebaknya di antara gosip ibu ibu berlipstik merah itu.

"ma, lucas mau pulang." bisik lucas kepada mama, yang sedang mengoceh, membanggakan lucas di depan teman teman arisannya, termasuk tante karin

di bawah sana, kaki mama menginjak kaki lucas

"xuxi tenang dong, mama lagi ngomong nih." mama balas berbisik kepada lucas.

i hate that cheesy name, lucas menggerutu dalam hati.

mama memanggil lucas dengan panggilan nama china nya yang membuat lucas ingin muntah. semakin lama ibu ibu di sekitar lucas semakin ribut. suaranya sekarang mirip seperti kumpulan lebah

lucas benar benar sudah tak tahan.

"ma, aku mau ke kamar bang yuta."

ocehan mama langsung berhenti. semua perhatian langsung beralih ke lucas

"tante, bang yuta ada di dalam gak?"

tante karin mengangguk.

"tuh dia di kamar. lagi dihukum nggak boleh keluar."

lucas terkekeh. akhirnya, dia bisa terlepas dari kumpulan sarang lebah ini

cowo itu bangun dari duduknya dan berlari kecil ke lantai dua. tepat seperti dugaan lucas, yuta sedang bermain game di kamarnya, berteman tumpukan snack di sebelah kiri dan kanan.

"wei bro! udah besar aja lo."

yuta melepas stik PS di tangannya, kemudian merentakan tangan, memberi tanda agar lucas memeluknya

"jangan ngarep gue peluk. gue ke sini cuma menyelamatkan diri."

yuta mengangguk anggukan kepala.

"yeah, i know that feel bro. sebelum gue jadi begundal, gue juga pernah dibangga banggain di depan ibu ibu itu."

lucas mengacak rambutnya, lalu merebahkan tubuh di kasur, tepat di sebelah yuta yang duduk bermain game

"baru pulang sekolah trus gue dijadiin supir sama nyokap."

"muka kaya lo pantes jadi supir emang," jawab yuta

"sialan, ganteng gini juga."

yuta hanya terkekeh dan lanjut bermain dengan gamenya

"yut," panggil lucas

"apaan?" tanya yuta yang kini sedang fokus pada gamenya

"lo kenal yuqi?"

"yuqi?"

yuta menekan tombol pause. dia menoleh menatap lucas. dahinya mengerut berusaha mengingat ingat.

"cewe cantik itu?"

"cewe cantik mah banyak. tapi lo kenal nggak sama yang namanya yuqi?"

"gakenal, cuma tau orangnya aja. anak kelas 11 di sekolah. tapi, emang bener dia cakep. kenapa?"

"tadi pagi ada cewe yang ngamuk nyiram dia pake kuah mie ayam. katanya gara gara yuqi ngerebut cowo dia yang namanya yuta."

"serius lo?" tanya yuta tak percaya, matanya membulat. dan lucas hanya mengangguk.

"pasti mantan gue yang nyiram. gila tuh cewe, udah gue bilangin bukan karena yuqi juga."

"mantan lo?"

"iya, gue baru putusin cewe gue. dia ngamuk ngamuk di mall gegara ngeliat foto yuqi ada di handphone gue."

"lah ngakak anjir, terus kenapa foto yuqi bisa ada di handphone lo?"

"gue stalk ig nya, terus fotonya cakep cakep jadi gue screenshot. abis itu gue crop biar gak keliatan di screenshot. eh, pas cewe gue pinjem handphone gue, dia liat foto itu. berantem di mall deh gue sama dia."

lucas tertawa ngakak mendengar penjelasan dari yuta. dia menggelangkan kepala seperti orang tua yang menghadapi tingkah nakal anaknya

"kelakuan lo gak pernah berubah anjir,"

"sialan lo."

lucas meraih sebungkus keripik kentang yang belum dibuka. ia merobek bagian atas bungkus, kemudian mulai memakan isinya

"gimana kabar doyoen?"

potongan kentang berbumbu itu urung masuk ke dalam mulut lucas. cowo itu tersenyum pedih. doyoen? kabar baik gak akan pernah menjadi milik doyeon.

"biasa."

setiap hari lucas selalu mencuri waktu untuk pergi menjenguk doyoen, dan ia tidak pernah mendapatkan kondisi cewe itu baik. malah semakin hari semakin buruk

yuta gak peduli lagi dengan game yang ia mainkan. masa bodoh jika ia kalah. ia membiarkan game tetap berjalan dan ia merebahkan diri di sebelah lucas

"kalo gue jadi doyoen, gue gak yakin bisa sekuat dia."

"dia gak sekuat yang kita liat,"

yuta mengiakan ucapan lucas tadi.

"tapi dia keren. gak heran kita pernah naksir dia." kata yuta sambil tersenyum tipis dengan perkataannya

"tapi, untunglah gue udah moveon. gue ngalah buat xuxi,"

"sial."

----

cocok gak sama sifat yuta yang ganteng ganteng bangsat playboy gitu? ㅋㅋㅋ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cocok gak sama sifat yuta yang ganteng ganteng bangsat playboy gitu? ㅋㅋㅋ

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang