2;

1.4K 160 21
                                    

udah lima menit yuqi ngebacot nyalahin lucas.

sekarang mereka diberi hukuman karena disangka bolos. sialnya lagi, yuqi dituduh berpacaran dengan lucas. mereka berdua ditugaskan mengepel lantai aula sekolah

"daripada pacaran bolos sekolah, mending pel aula aja. pacaran bermanfaat tidak perlu bolos" begitu kata pak siwon sebelum memberikan alat pel kepada yuqi dan lucas

demi celana dalamnya pak siwon, yuqi amit amit dituduh berpacaran dengan lucas. sejak kejadian di alfamart itu, baru setengah kebencian yang yuqi pendam. tapi karena masalah ini, kebencian itu bertambah

"ribut banget sih lo. udah, jalanin aja nggak usah lebay!"

"apa lo bilang!?" kata yuqi memekik tidak percaya

"gue bilang, lo lebay"

"HAH!?" mata yuqi terbuka lebar

yuqi nggak terima sama sekali dikatain seperti itu. lucas orang pertama yang mengatakan bahwa dirinya lebay. padahal cowo cowo selalu memujinya

"bisa nggak sih lo jangan teriak teriak pake suara cempreng itu?"

lucas yang sejak tadi sibuk mengepel, kini menghentikan aktivitasnya dan memandang yuqi kesal.

"lo ngatain gue lagi?" tanya yuqi geram. sepertinya cowo ini diciptakan untuk membuatnya emosi.

"iya, cempreng" kata lucas memperjelas

"berani lo ya!"

"ngapain takut"

yuqi kesal. cewe itu langsung mengangkat alat pel yang dipegangnya, kemudian ia arahkan ke wajah lucas

"mulut lo perlu dipel biar sopan!"

lucas berjalan mundur

"woi! gila lo ya?"

ekspresi takut lucas membuat yuqi tertawa puas dan semakin maju menyodorkan alat pel ke wajah lucas. semakin lama yuqi semakin dekat

wajah lucas makin keliatan takut, tapi yuqi makin senang dan merasa menang. berkali kali lucas mengancam yuqi, tapi bodoamat, dia sama sekali nggak peduli

sampe akhirnya nggak sengaja kaki yuqi nginjak lantai yang masih basah, yuqi terpeleset, tubuhnya kehilangan keseimbangan, dan akhirnya dia jatuh dengan bokong terempas di lantai

"aduh," ringisnya merasakan ngilu

ruangan hening sejenak.

3

2

1

"WAHAHAHAHAHAHA." tawa lucas menggelar, menggema, memantul di setiap sudut tembok, kemudian ke telinga yuqi

"rasain lo!" lucas tersenyum miring, memasukkan kedua tangan ke dalam saku. kemudian pergi dengan langkah angkuhnya

----

wajah lucas berkeringat. sepulang sekolah, lucas ada jadwal latihan basket sampe jam enam sore. nggak ada rasa lelah yang lucas rasakan

bagaimana tidak? dia dan tim basketnya begini karena sebulan lagi mereka akan mengikuti perlombaan basket antar SMA tingkat kota.

"good job, cas! lo udah nunjukin perubahan ke arah yang lebih baik. lo semua juga" chanyeol menepuk-nepuk pundak lucas. ia meresa bangga memiliki lucas sebagai kapten basket yang ia latih

chanyeol melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya

"udah jam enam nih, gue harus pergi. latihannya kita tutup"

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang