keesokan harinya, lucas sama sekali tidak fokus mengikuti pelajaran dikelas. ia menunggu bel istirahat berbunyi agar cepat cepat menemui yuqi
gak lama, bel yang ditunggu tunggu pun berbunyi, lucas segera melesat keluar kelas
tempat pertama yang ia tujuan adalah kantin sekolah. biasanya yuqi akan menemani soyeon yang sering melewatkan sarapan di rumah
sesampainya di kantin, lucas mencari dimana mereka duduk
namun nihil, tidak ada yuqi dan soyeon di kantin. lucas mendengus dan memutar tubuhnya
ia berpikir untuk segera pergi ke kelas yuqi. namun, begitu ia berbalik, ia langsung berhadapan dengan yuqi
mata mereka bertemu. lucas melongo sementara yuqi tampaknya bisa langsung menguasai diri dari keterkejutan
"eh, qi gueㅡ"
"ayo yeon, katanya lo laper." yuqi langsung memotong perkataan lucas dan langsung menggandeng soyeon ke arah gerobak mie ayam
soyepn hanya biaa meringis ke arah lucas sambil mengedikkan bahunya
yuqi memilih tempat untuk mereka duduki, sedangkan soyepn memesan semangkuk mie ayam dan dua gelas es jeruk untuk mereka berdua
yuqi sedang melamun ketika soyeon datang membawa pesanan mereka
"woy! ngelamun aja lo. kalo kesambet, gue tinggalin ya. gue takut sama hantu," ujar soyeon sambil meletakkan mangkuk mie ayam dan gelas gelas berisi es jeruk
"kalo gue kesambet, lo duluan yang gue cari. eh tumben banget lo bawa sendiri mi ayamnya. biasanya minta di anterin,"
"lama. gue udah laper. jadi, tadi gue tungguin abangnya bikin pesanan gue."
"rakus lo!"
kumudian, yuqi hanya melihat soyeon yang sibuk mencampur mie ayam sebelum memasukkan sesuap besar kedalam mulutnya
yuqi tersenyum samar sambil mengaduk es jeruknya dengan malas
soyeon bersusah payah menelan suapan yang ternyata terlalu besar untuk mulutnya itu, sebelum ia membuka suara
"lo kenapa gitu sama lucas?"
yuqi mengedikkan bahu dan menghela napas. soyeon menggeleng dan menyuapkan mie ayam dengan suapan yang lebih kecil
"gue bingung sama lucas."
soyeon menaikkan alisnya, menggantikan kata 'kenapa' sebagai respons pernyataan yuqi barusan
"dua hari yang lalu dia marah besar sama gue. marah marah sampe gue sakit hati banget dengernya. gue sampe males banget kesekolah. tapi, tiba tiba kemarin sore dia nyamperin gue kerumah. kan gue bingung. pas gue kerumahnya, dia ngusir gue secara halus. pas gue udah nurut gak nemuin dia, eh malah dia yang nyamperin gue sampe datang kerumah,"
yuqi mengakhiri penjelasannya, lalu menyeruput es jeruknya
soyeon ikut menyeruput es jeruknya
"kali aja dia nyesel. mau minta maaf. kenapa lo gak maafin? katanya lo gabisa hidup tanpa dia?" soyeon tersenyum jail
yuqi melempar tisu yang ada diatas meja ke arah soyeon
"apaan sih lo? mana pernah gue bilang gabisa hidup tanpa dia. dasar lebay!"
"hahahahaiya sih, tapi lo emang suka sama dia kan? kenapa lo gak maafin dia aja sih, gak baik musuhan lama lama."
"gatau deh. gue bingung harus gimana sama dia. kemarin itu bener bener buat gue sakit hati,"
"yaudah, terserah lo. tapi jangan nyesel kalo tiba tiba ada kabar lucas digebet cewe lain."
ujar soyeon lalu memasukkan suapan terakhir ke mulutnya. mata yuqi membelak
"emang lucas lagi deket sama siapa?"
"yaelah, kan gue bilang kalau," tukas soyeon dengan santai dan kembali menyeruput es jeruknya hingga tuntas
"yuk ke kelas! gue belum kelar ngerjain tugas fisika, dikit lagi." soyeon bangkit dan merapikan baju seragamnya
yuqi buru buru menghabiskan es jeruknya dan ikut berdiri menyusul
sesampainya di kelas, soyeon buru buru mengambil buku tugas fisikanya
"pinjem buku lo dong!"
"katanya lo gamau nyontek gue tadi,"
"gak ngontek, tapi gue mau nyamain jawaban doang."
"emang lo udah selesai?"
"belum. gue mau nulis jawaban lo di buku gue. kan, jadinya sama isi buku kita,"
"sama aja nyontek, cumi!" yuqi menoyor kepala soyeon
kemudian, ia mengambil tas dan merongoh isinya. tangannya terhenti ketika ia menyentuh benda asing didalam tasnya
ia mengeluarkan benda itu. sebatang cokelat dengan kacang almond, dan sebuah kertas kecil membungkus cokelat itu.
maafin gue, qi
ㅡxuxiㅡrefleks, yuqi tersenyum membaca nama yang tertera disana
"xuxi? siapa?" tanya soyeon yang sudah ikutan melihat cokelat di tangan yuqi
"gatau gue. nih, buruan kerjain tugas lo! bentar lagi istirahat kelar." jawab yuqi menyodorkan buku tugas fisikanya kepada soyeon
dengan segera, ia lupa untuk meminta penjelasan tentang siapa xuxi kepada soyeon. sementara itu, yuqi tersenyum samar saat memegang cokelat di tangannya
----
gila sih gue update jam segini
jam 2.41
gabut parah