soyeon menghela napas melihat layar ponselnya. tak ada balasan dari guanlin. ia mengirimi cowo itu pesan kemarin siang dan sampai hari ini belum dibalas juga
soyeon jadi pengen curiga tapi dia gamau curiga, tapi ada keterangan bahwa pesannya sudah dibaca guanlin
"tok tok duguopso!" yuqi bernyanyi dengan telinga yang tersumpal di headset, sambil menggerakan tubuhnya heboh
soyeon menoleh, lalu menarik headset di telinga cewe itu
"gue lagi galau, lo malah nyanyi. iya tau deh yang kemarin habis pergi ke rumah camer."
"dih, ganggu banget sih lo. apaan dah, camer."
"halah, bilang aja lo seneng."
"seneng ketek lo! eh yeon nyokap gue nitip oleh oleh nih."
soyeon langsung terlihat antusias mendengar kata 'oleh oleh'
"mana?"
"yeu giliran oleh oleh aja lo cepet."
yuqi memutar tubuh, membuka tas dan hendak mengambil oleh oleh yang dimaksudnya. bukan oleh oleh untuk soyeon yang ditemukannya di tas, tetapi mawar merah seperti yang sering ia dapatkan kemarin
"lah, ini siapa yang naruh?"
soyoen terkejut saat yuqi mengeluarkan mawar dari dalam tas.
"mawar lagi? gue pikir dia udah bosen jadi penggemar rahasia lo," kata soyeon
"btw, oleh oleh buat gue mana?"
"bentar dulu"
yuqi membuka kertas kecil yang ada bersama mawar tersebut
apa kabar? ㅡL
"enak banget ada yang nanyain kabar lo. cowo gue aja gak peduli kabar gue gimana. mana line gue cuma di read,"
yuqi tertawa. "curhat, buk?"
"iya, curhat."
"tadi siapa yang gak ke kantin ya? gue yakin mawar ini di taruh pas jam istirahat."
"eh iya! bener juga lo. bentar gue tanyain."
soyeon berdiri, kemudian kedua tangannya bertumpu pada meja
"guuuuuuuys, siapa yang nggak ke kantin tadi?"
soyoen berteriak, namun gak ada seorang pun yang menggubrisnya. akhirnya dia jadi gemas sendiri
"woooiii! pada matung semua ato gimana nih?"
"ya gusti kenapa sih yeon?" jawab haechan menyahut, tak ingin mendengar teriakan cempreng itu lagi
"tadi siapa yang nggak ke kantin chan?"
"coba lo tanya nancy deh, barusan dia gue ajakin gamau."
soyeon dan yuqi secara bersamaan menoleh ke meja paling depan. namun, di bangku tempat biasa nancy duduk tidak ada siapa siapa
"echannn, nancy mana?"
"lah? gatau gue." jawab haechan mengangkat bahu
"si tai,"
"jenooo." panggil yuqi pada cowo yang duduk di belakang bangku nancy
jeno yang sedang menulis sesuatu, mendongak ke arah yuqi yang ada di depannya
ganteng bangsat, batin yuqi
"kenapa qi?"
"si nancy mana?"