"serius lo nggak mau makan? tumbem banget qi?" tanya soyeon yang baru datang sambil membawa semangkuk mi ayam
yuqi menggeleng, ia sudah sarapan di rumah
soyeon mengangguk sambil meletakkan mangkuk mi ayamnya di atas meja, kemudian duduk di kursi yang berhadapan dengan yuqi
"berasa di surga anjir kalo pas pelajaran ga masuk guru" ucap soyeon sambil mengaduk mi ayamnya hingga makanan itu mengeluarkan asap tipis
"setuju gue. apalagi pas pelajaran fisika"
"eh gue mau nanya deh" bisik yuqi
"gue gapunya nanya qi." ucap soyeon yang malah di balas toyoran oleh yuqi
"serius goblok"
"iyadeh apaan?" tanya soyeon menatap yuqi heran, untuk apa yuqi berbisik jika hanya sekedar bertanya?
yuqi menengok ke kiri dan ke kanan, waspada jika nanti ada yang mendengarnya
"lo kenal lucas gak?" tanya yuqi hati-hati
soyeon berhenti memakan mi ayamnya. ia mengalihkan pandangannya dari mangkuk ke wajah yuqi yang penasaran
"maksud lo, lucas anak kelas xi ipa 3?"
"gatau. gue cuma tau namanya. orangnya tinggi, putih, terus tampangnya sangar. eh sangar gak ya? pokoknya kalo diliatin tuh bikin kesel"
"kayanya sih iya, yang lo maksud tuh, lucas anak kelas xi ipa 3, kapten basket anjir. yang namanya lucas disekolah ini cuma dia. tampangnya sih sangar tapi hatinya menawan gila" jelas soyeon sambil terseyum malu-malu
yuqi mendelik. sambil tekekeh, soyeon kembali menyantap mi ayamnya yang sudah mulai dingin
"emang kenapa dah?" tanyanya penasaran. gak biasanya yuqi menanyakan soal cowo
"engga, gue cuma nanya aja" jawab yuqi bohong
soyeon memandang curiga, menyipitkan matanya sambil tersenyum usil
"lo naksir?"
"ihh amit-amittt! gak mungkin gue naksir cowo kayak gitu!" ucap yuqi sewot
"kok lo sewot sih? tuhkaannn, suka. serius deh, lucas tuh udah ganteng, anak basket, pinter, berkarisma, followers instagramnya juga banyak, tapㅡ"
"bacot mulu ah! cepetan habisin mi ayam lo. ntar keburu jam fisika abis"
yuqi melipat tangannya di depan dada dengan wajah kesal
tiba-tiba, terdengar suara derap langkah yang semakin lama semakin keras. ternyata itu yeji yang sedang berlari kearah mereka
yeji berdiri tepat disamping meja tempat yuqi duduk. ia meraup oksigen sebanyak banyaknya. rasanya dia mau pingsan karena belari dari lantai dua hingga ke kantin sekolah
"santai coba." kata soyeon menenagkan si cewe bermata cipit ini
"gila! kelas lagi kena bencana, lo pada malah enak enakan makan disini"
yuqi dan soyeon menatap yeji bingung
"kalian dicariin pak yesung." tutur kata yeji dengan wajah pucat. selain karena berlari, wajah pucatnya disebabkan oleh nama guru yang ia sebut tadi
yuqi yang mendengarnya, lantas kaget
"PAK YESUNG?!" pekiknya bersamaan dengan soyeon
"bukannya pak yesung engga masuk?" tanya yuqi panik
"aduh! ceritanya panjang. sekarang lo berdua dicariin! katanya, sekalipun engga ada guru dikelas kita engga boleh keluar."
----