bel sekolah berbunyi, lucas memasukkan buku buku dan alat tulisnya dengan malas.
belakangan ini lucas merasa lebih suka menghabiskan waktunya dengan belajar disekolah ketimbang menjalani waktu luangnya
ia merasa malas pulang ke rumah, tapi ia juga tidak berminat jalan jalan.
lucas melangkah tanpa semangat ke parkiran mobil. masih di sekolah saat jam pelajaran usai juga bukan pilihan yang tepat
"LUCAS!" suara nyaring seorang cewe meneriaki namanya
bukan suara yuqi. lucas pun menoleh. soyeon sedang berjalan cepat ke arahnya
"MAKSUD LO APA SIH BUAT YUQI SAMPE KAYAK GITU?" soyeon memelotot ke arahnya. lucas mendecih malas
"apa lagi nih? mau ngebelain temen lo itu? gak takut apa kalo dia juga muka dua di belakang lo?"
"HEH! COWO SIALAN! DENGERIN GUE! LO ITU COWO GAK PEKA YANG DIMAKSUD YUQI DALAM CERITANYA KE LO, BUKAN YUTA BODOH!"
lucas terbelak. dia menatap soyeon bingung
"dari mana lo tau diaㅡ"
"dia cerita ke lo kalo dia naksir cowo gak peka? ya pastilah gue tau! dia kasih tau semuanya ke gue. dan lo tau kenapa dia gak ngomong langsung ke lo? dia tau lo sukanya sama doyeon. dia gak mau kedekatan kalian rusak gara gara lo nolak dia setelah dia jujur. dia rela cuma lo anggap temen biasa. DIA CUMA MAU DEKET SAMA LO LUCAS!" soyeon menjelaskan semuanya tanpa memberi lucas menyela omongannya
soyoen benar benar kesal kepada cowo didepannya ini. ia tidak lagi memikirkan kemungkinan yuqi akan marah kepadanya
soyeon hanya ingin lucas tau semua ini
"tapi gueㅡdoyeon." lucas kehilangan kemampuan menyusun kata kata
"apa? yuqi tau lo juga bertepuk sebelah tangan sama doyeon, tapi dia gak mau ambil kesempatan itu. dia bahkan gak mau kedekatan kalian menggangu kegiatan rutin lo buat jengukin doyeon kamarin. UDAH GITU LO MASIH BILANG YUQI NYAKITIN DOYEON HAH?!"
soyeon diam. ia ingin melihat reaksi lucas
tapi, lucas hanya diam. matanya memang mengarah kepada soyeon, tapi soyeon tau bahwa lucas tidak sedang melihatnya
"soal yuqi pergi sama yuta kemarin, yuqi justru mau kasih tau yang sebenarnya ke yuta. yuqi mau yuta tau perasaan doyeon yang sebenarnya. dia gak mau yuta nyalahin dirinya sendiri terus. DAN LO? KEMANA AJA LO? NGERASA PALING SEDIH SENDIRI?"
"yuqi khawatir banget sama lo, tapi lo malah ngilang gak tau kemana. muncul muncul langsung nyakitin dia. gatau apa kalo yuqi juga terpukul karena kepergian doyeon? gak usah sok drama deh, yang sakit hati disini bukan lo doang!"
soyoen kembali diam, menunggu lucas mengatakan sesuatu. ia khawatir apakah lucas akan balik marah kepadanya atau malah meminta maaf
"cas, lo masih idup kan? lo dengerin gue gak sih?
lucas menghela napas panjang. ia mengusap wajah dengan kedua tangannya
"lo habis berdoa cas?" tanya soyeon pelan pelan
"yeon, gue harus gimana sekarang?"
"gimana apanya?"
"soal yuqi. gue ngerasa bersalah banget sama dia. gue harus gimana?"
"ya minta maaf lah. masa minta doa? sana temuin yuqi. kali aja dia mau maafin lo,"
"yuqi sekarang dimana?" tanya lucas
"gak masuk. matanya bengkak. suaranya habis. gara gara dia ketemu cowo bodoh semalem,"
"oke thanks, gue duluan. bye!" lucas berlalu dan segera berlari menuju mobilnya
"udah? gitu doang? gue gak ditawarin pulang bareng? dasar bangke!" gerutu soyepn sepeninggal lucas
namun, sedetik kemudian, ia menaruh bibirnya menjadi sebuah senyuman
----
gue ga ngerti sama yuta sumpah