27;

701 101 7
                                    

"mohon perhatian, diberitahukan kepada seluruh siswa untuk diam di tempat masing masing karena sekarang akan dilakukan razia kelengkapan atribut. terima kasih."

"sial," yuqi mendesah risau

"gue gak pake dasi yoen, gimana dong?"

"makanya kalo sekolah tuh, pake atribut yang lengkap tiap hari. kayak gue nih, sepatu item, kaus kaki putih, sabuk, dasi, ada semua."

"ihhh, gue gak butuh ceramah . gue butuhnya dasi."

yuqi melihat beberapa siswa yang mulai panik juga seperti dirinya. hari ini ia sudah dapat hukuman dari pak yesung, bisa jadi ia akan di hukum lagi karena tidak memakai dasi

"habis deh lo qi," bisik soyoen menakut nakutinya

"bisa bisa nyokap lo dipanggil tuh. masa dalam sehari lo kena hukuman dua kali. kayak minom obat aja dua kali sehari,"

"ribut lo ah! mending bantu gue nyari tempat buat sembunyi sebelum guru dateng."

"di toilet aja qi," ucapnya menyarankan

"bener juga, anter gue yuk!" yuqi segera menarik soyoen menuju ke toilet yang tersedia di kantin

sayangnya, pintu toilet terkunci dari dalam, menandakan semua toilet terisi. sepertinya mereka yang di dalam juga sedang bersembunyi dari guru

"anjir, gimana dong?"

"kenapa harus tiba tiba razia gini sih?" gerutu yuqi panik

"cari tempat sembunyi yang lain aja. pasti nanti toilet ini digeledah."

yuqi dan soyoen kembali ke tengah tengah siswa yang mulai berkumpul. guru yang bertugas untuk memeriksa sudah datang.

yuqi verusaha bersembunyi di balik siswa berbadan tinggi yang ada di sana

"lo gak pake dasi?"

yuqi terlonjak karena bisikan halus yang tiba tiba ia dengar. yuqi melotot, kenapa di mana mana selalu ada lucas?

melihat wajah cowo itu hanya akan membuat ia merasa sakit

"iya, dasi gue hilang." jawab yuqi berusaha cuek

lucas tersenyum memperlihatkan deretan gigi putihnya

"gue juga," katanya enteng

"gimana dong?"

lucas mengedikkan bahu

"ya gak gimana mana,"

"ish." yuqi memutar bola mata

"kita bisa kena hukuman, cas."

"gak apa apa," lagi lagi lucas menjawab dengan nada santai

"hari ini gue udah kena hukuman pak yesung," keluh yuqi yang membuat lucas tertawa kecil

"lo hobi banget berurusan sama pak yesung ya,"

"gara gara soyoen," yuqi terdiam, teringat akan sesuatu yang gak sengaja ia lupakan

"eh btw, soyoen mana ya?" tanya yuqi celingukan

serendipity, lucasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang