-Tidak ada yang tersisa dari waktu selain kenangan, semua ada padamu ingin tetap stuck atau stepped-
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
-Triangle-
Pagi tiba-tiba mendung ketika seorang gadis menapakkan kaki tepat di depan gerbang yang di atasnya terdapat papan bertuliskan SMA ANGKASA. Gadis itu mendongak keatas ketika merasakan sepercik air mengenai lengannya dan mendapati langit menggelap pertanda akan turun hujan. Dengan langkah sigap gadis itu berlari menuju tempat terlindung berharap dirinya tidak terkena air hujan yang akan membuat kusut seragam sekolahnya yang sudah di setrika dengan rapi oleh ibunya.
Gadis itu sampai di depan koridor setelah berlari cukup jauh dari gerbang yang jaraknya sekitar dua ratus meter bersamaan dengan langit yang menumpahkan kerinduannya terhadap bumi. Hujan pagi itu cukup deras dan juga mendadak.
Gadis itu bukannya membenci hujan, bukan. Bahkan ia bisa di kategorikan orang yang sangat menyukai hujan apalagi saat mencium petrichor setelah hujan redah. Mandi hujan atau bermain perahu kertas di genangan air yang membentuk sebuah kolam kecil adalah kebiasaan yang sering dia lakukan bersama sahabatnya sewaktu kecil.
Setidaknya itu lebih baik sebelum kejadian empat tahun lalu menimpanya. Dimana ketika dia hendak pulang sekolah tapi karna hujan tiba-tiba turun cukup deras, di sertai suara petir yang menyambar dan juga angin kencang membuat siapapun harus berhenti dari perjalanannya dan mencari tempat berteduh. Tapi karna emang dasar dirinya yang tidak sabaran menunggu hujan yang tak kunjung redah selama satu setengah jam, di tambah ibunya yang tak kunjung menjemput membuatnya nekat menerobos hujan menuju halte tak jauh dari sekolahnya.
Memang tidak ada kejadian menyeramkan di sepanjang jalan kecuali dirinya yang basah dan setengah menggigil. Alhasil sehari setelahnya dia harus mendekam di rumah sakit selama kurang lebih satu minggu karna terkena demam tinggi. Itulah alasan terbesar untuknya menghindari hujan sampai saat ini atau lebih tepatnya ibunya yang melarang keras dirinya untuk terkena hujan.
🔼🔼🔼
Gadis yang baru saja menapakan kaki di lantai sekolahnya berjalan menyusuri koridor kelas dua belas yang cukup sepi hanya ada beberapa siswa siswi yang berlalu lalang termasuk dirinya. Setelah berjalan melewati koridor kelas dua belas IPS, gadis itu tiba di sebuah koridor loker, tempat semua siswa siswi SMA ANGKASA menyimpan segala macam barang-barang bawaannya. Seperti biasa sebelum benar-benar sampai di kelasnya gadis itu akan mengecek terlebih dahulu loker miliknya.
Seperti kebanyakan siswa siswi pada umumnya loker milik gadis itu di isi dengan buku-buku pelajaran di tambah dengan beberapa makanan pemberian dari teman sekolahnya, atau lebih tepat di sebut fansnya.
Di pintu loker gadis itu tertempel sebuah foto ukuran sedang menampakkan dua gadis kecil yang masih berusia kisaran delapan tahun sambil memegangi balon. Itu adalah foto dirinya dan sahabat kecilnya. Gadis itu menyunggingkan senyum tipis di wajahnya lalu beranjak pergi dari sana setelah memastikan lokernya terkunci rapat.
Gadis itu berjalan sembari bersenandung. Dari tempatnya berjalan sekarang dia menangkap sosok gadis yang berjalan tak jauh darinya. Dia menyunggingkan senyum kemudian berteriak memanggil orang itu.
"Hei."
Sebuah tepukan dia daratkan ke bahu gadis yang tadi di panggilnya dan sontak membuatnya berbalik 360 derajat menatap lekat-lekat sosok gadis itu dari bawah sampai atas sambil menggelengkan kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUA PILIHAN (COMPLETED)
Teen FictionJudul awal 'TRIANGLE' . Jika kamu disudutkan antara dua pilihan Cinta dan Sahabat manakah yang akan kamu pilih? Terdengar sederhana memang. Tapi, nyatanya tidak semudah bayangan. Ini pilihan yang sulit? Ini seperti kamu dipaksa menyerahkan barang ke...