BAGIAN 13

212 6 0
                                    

-Jangankan membencimu, menghilangkan namamu dari pikiranku saja susah-

_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

-Triangle-

Seperti biasa setiap pagi saat sampai di sekolah, hal pertama yang akan di lakukan Afifa adalah mencari parkiran untuk mobilnya. Untung saja khusus hari ini dia berangkat lebih pagi. Pukul 06:35 menit, rekor baru yang berhasil di raihnya setelah hampir tiga tahun bersekolah di sana.

Karna masih pagi Afifa jadi lebih leluasa mencari area parkir yang aman, dan saat matanya menangkap satu tempat yang kosong dia segera melajukan mobilnya. Semoga kali ini tidak ada yang mendahuluinya.

"Berhasil." Serunya sambil mematikan mesin mobilnya yang sudah terparkir rapi di samping sebuah mobil RT CVT merah. Awalnya dia tidak peduli dengan mobil itu, tapi dia berubah pikiran saat menangkap sosok yang di kenalnya terbaring di dalam sana sambil memejamkan mata lewat kaca depan.

Afifa yang sudah berjalan sedikit kedepan kembali memundurkan langkahnya. "Dia tidur? Sepagi ini?" Gumannya lalu menghampiri pintu bagian kemudi. Di ketuknya kaca mobil itu beberapa kali hingga yang di dalam sana merasa terusik.

Afifa masih bertahan dengan posisinya berdiri di luar, saat pintu mobil mulai terbuka dia sedikit bergeser untuk memberi ruang, jika tidak dia bisa tersenggol pintu.

Afifa tersenyum saat mendapati Faeyza keluar dari dalam mobil dengan wajah sedikit kusut, apa dia begadang hingga sepagi ini masih mengantuk dan tertidur di dalam mobil?

"Pagi, Za." Sapanya dengan senyum menawan membuat Faeyza yang tadi mengantuk jadi tersadar. Bukan karna senyuman Afifa, tapi karna gadis itu sudah mengganggu tidurnya.

Faeyza melirik arloji yang tidak pernah lepas dari pergelangannya tanpa menjawab sapaan Afifa. Masih sangat pagi dan orang berhasil mengganggu tidurnya.

"Lo ngapain?" Tanya Faeyza membuat Afifa kebingungan."

"Kok ngapain?" Gumannya.

"Gue yang harus nanya, lo ngapain tidur di dalam mobil, di parkiran sekolah lagi?" Mendengar pertanyaan Afifa, Faeyza tidak menjawab dia memilih berjalan masuk ke sekolah dan akan melanjutkan tidurnya di kelas saja.

Tapi hal itu tidak mematahkan semangat Afifa, dia memutuskan menyusul Faeyza yang sudah sampai di koridor.

Saat Afifa berhasil menyamakan langkahnya dengan Faeyza, barulah pria itu bersuara. "Orang tidur biasa karna apa?" Bukan jawaban yang di lontarkannya melainkan pertanyaan.

"Lo nguji kecerdasan gue? Bocah umur lima tahunan juga pasti tau kalo orang tidur itu pasti ya karna mengantuk." Ucapnya penuh percaya diri membuat Faeyza tersenyum sinis, lalu tak di sangka menoyor kepala Afifa.

"Itu lo tau, kenapa pake tanya?" Faeyza melepaskan toyoran di kepala Afifa dan berjalan meninggalkannya, seketika Afifa melongo tak percaya. Afifa memperhatikan sekeliling. Untung sepi kalau tidak pasti dia sudah sangat malu di perlakukan seperti itu oleh Faeyza. Bukan malu karna sikap kasar Faeyza, justru Afifa berpikiran itu hal yang sangat romantis?

Afifa dengan wajah yang bersemu merah kembali berjalan menyusul Faeyza yang sudah jauh di depannya. Karna keasyikan mengkhayal dia sampai tidak sadar menabrak sesuatu di depannya.

"Auuu..." Jeritnya merasakan hidupnya sakit karna bertabrakan dengan punggung kokoh Faeyza. "Sakit, Za." Suara melengking Afifa berhasil mengundang banyak pasang mata menatap ke arahnya dan tentu ka arah Faeyza juga.

Ada yang menatap kesal karna merasa terganggu, ada pula yang menatap tidak suka terlebih dari para siswi. Sudah bisa di pastikan sejak kepindahan Faeyza di SMA ANGKASA mampu menarik perhatian seluruh penjuru sekolah. Selain karna kadar ketampanannya yang di atas rata-rata, kenyataan bahwa Faeyza ada cucu kandung dari Pak Nugroho sang pemilik sekolah mampu meningkatkan retin ketenarannya, jika di artikan aktor istilahnya dia sedang naik daun.

DUA PILIHAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang