BAGIAN 29

155 5 0
                                    

-Rasanya tidak akan sama jika bukan dia yang kau cintai. Dia sahabatku-

_ _ _ _ _ _ _ _ _

-Triangle-

Suasana istirahat SMA Angkasa masih sama seperti hari-hari biasanya, kantin tetap penuh dengan lautan manusia yang sedang kelaparan. Begitu juga yang di lakukan dua sahabat baik Sabir dan Anfa yang tengah duduk di salah satu bangku kantin sambil menyantap bakso sebelum seseorang datang menghampiri mereka.

"Boleh gabung disini?" Ujar Ayya sambil membawa semangkuk bakso juga jus jeruk di kedua tangannya.

Sabir dan Anfa yang tengah makan seketika berhenti untuk mendongak, melihat ke arah sumber suara.

Sabir tersenyum lalu mempersilahkan Ayya untuk duduk, berbeda dengan Anfa yang melongo ke arah Ayya.

"Bidadari." Ujarnya tersenyum girang.

"Berdua aja, kak Raiyan gak ikut?" Tanya Ayya mengambil duduk di sebelah Sabir tepat di hadapan Anfa.

"Gak tau, sok sibuk dia." Ujar Anfa, pria itu kembali makan.

Ayya mengangguk kemudian mulai ikut makan, begitu juga dengan Sabir dan Anfa yang kembali hanyut dalam ritual makan mereka. Setelah beberapa menit mereka selesai makan. Barulah Sabir bicara.

"Gue udah dengar kabar batalnya pertunangan Afifa dan Faeyza." Ujar Sabir sambil sedikit menoleh ke arah Ayya.

"Ah itu..." Ujar Ayya gugup, tidak mengerti Sabir tahu dari mana berita tersebut.

"Sorry, malam itu gue ada di pesta pas cewek itu datang dan bawa Faeyza pergi." Ujar Anfa mengerti dengan ekspresi bingung dari Ayya.

Ayya tersenyum. "Gak papa, udah terjadi juga." Ujarnya mengerti.

"Emang cewek itu siapa?" Tanya Sabir penasaran.

Ayya tidak langsung menjawab, sebelumnya dia melirik ke arah Anfa yang seakan juga menunggu jawaban, lalu ke arah Sabir yang saat itu menaikkan sebelah alisnya.

"Dia kak Felisha." Jawabnya. "Sahabat Faeyza dari London, dia datang kesini karna gue yang ngasih tahu kalo Faeyza bakal tunangan. Sebenarnya niatnya bukan buat ngancurin pertunangan itu, kak Felisha datang cuma buat ngasih selamat. Tapi Faeyza keburu salah paham duluan." Jelasnya panjang lebar sambil menghela napas.

"Lalu kenapa Faeyza batalin pertunangannya?" Tanya Sabir bingung.

Sekali lagi Ayya menghela napas. "Itu dia masalahnya, gue juga gak ngerti kenapa, tapi..." Ayya menggantungkan kalimatnya menunggu respon dari kedua pria di hadapannya.

Sabir diam begitu juga Anfa, mereka sama-sama menunggu lanjutan dari penjelasan Ayya.

"Faeyza gak mencintai Kak Afifa." Ujar Ayya berhasil membuat kedua pria yang bersamanya melongo tak percaya.

"Lah kok gitu, terus kenapa mereka mau tunangan?" Tanya Anfa heboh berhasil mendapat toyoran dari Sabir.

"Suara lo bisa buat satu sekolah tahu bego." Ujarnya melototkan mata ke arah Anfa yang meringis kesakitan.

"Hehe sorry. Oke Ay, lanjut."

"Jadi gue gak sengaja dengar pembicaraan Faeyza sama kak Felisha kemarin. Awalnya gue pikir Faeyza batalin pertunangan itu karna dia belum siap secara masih sekolah. Tapi kenyataannya adalah Faeyza mencintai orang lain." Ujar Ayya menghela napas lelah.

"Hah?" Kaget Anfa heboh sendiri, sedangkan Sabir nampak tenang.

"Cewek London itu?" Ujar Anfa menebak mendapat gelengan dari Ayya.

DUA PILIHAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang