BAGIAN 10

243 10 0
                                    

-Tidak ada yang lebih romantis dari hujan selain sepasang kekasih bermain di bawahnya-

_ _ _ _ _ _ _ _ _

-Triangle-

Jam pulang baru saja berbunyi lima menit yang lalu, kini banyak siswa siswi berlalu lalang di parkiran. Mengambil kendaraan masing-masing untuk pulang. Nampak Sabir sedang berjalan menuju motornya yang terparkir rapi sampai seorang gadis yang tidak di kenalnya datang menghampiri sambil meminta tolong.

"Tolong..."

"Oh hi you help me, please." Seru gadis itu ketika sudah sampai di depan Sabir. Sabir hanya menatap dengan tatapan datar dan kebingungan.

"Hei..." Seru gadis itu sambil melambaikan tangan di depan wajah Sabir yang seketika melamun. Tapi tak berpengaruh apapun karna Sabir masih saja diam melamun menatap ke manik mata gadis itu. Cukup lama melamun sampai terdengar suara panggilan kearah mereka barulah Sabir tersadar.

"Hei lo." Seru Faeyza kepada gadis yang kini berdiri di samping Sabir. Dengan sigap Faeyza berjalan ke arah keduanya dan langsung menarik tangan gadis itu. Tapi alih-alih bergerak gadis itu justru menepis genggaman Faeyza dan berlindung di balik punggung Sabir yang terdiam sejak tadi.

"Follow me." Paksa Faeyza kembali menarik tangan gadis itu, tapi lagi-lagi di tepis olehnya.

"I do not want to come with you." Tolak gadis itu langsung melepaskan genggaman Faeyza. Baru saja Faeyza akan bersuara lagi tapi langsung di sanggah oleh Sabir.

"Lo bisa gak sih gak kasar sama cewek, lo dengar sendiri kan dia gak mau ikut sama lo." Ucap Sabir dengan nada tinggi sambil menatap tajam ke arah Faeyza. Sedangkan gadis di belakangannya diam-diam tersenyum penuh kemenangan dan memeletkan lidahnya ke arah Faeyza dan tentu saja tidak di lihat oleh Sabir.

Ketiganya terdiam, baik Faeyza maupun Sabir hanya saling menatap satu sama lain. Dan gadis yang sedari tadi berdiri di belakang Sabir mulai merasakan hawa panas dari kedua pria di depannya. Jangan sampai terjadi perang kecil disini.

"Gue gak mau pulang bareng lo, lo balik aja sana." Ucap gadis itu kemudian kepada Faeyza. Faeyza memicingkan matanya menatap tak percaya.

"Kalo lo mau hilang silahkan balik sendiri." Ucap Faeyza sengit menatap tajam ke arah  gadis itu. Dan jawaban yang di lontarkan gadis itu justru mengagetkan kedua pria itu.

"Gua balik sama dia." Ucapnya kemudian menyelipkan tangannya ke cela tangan Sabir yang masuk ke dalam saku celananya membuatnya kaget dan meneguk ludahnya kasar.

"Ay..."

Baru saja Faeyza akan bicara tiba-tiba ponsel di saku celananya berbunyi yang mengaharuskannya menjawab panggilan itu. Setelah beberapa detik mendengarkan seseorang bicara di seberang sana Faeyza melenggang pergi dari parkiran dan berjalan masuk ke lingkungan sekolah tanpa peduli lagi dengan kedua orang itu.

Setelah Faeyza sudah tidak lagi terlihat di parkiran barulah Sabir sadar jika gadis yang belum dia ketahui namanya itu masih menggandeng lengannya. Faeyza mengerling ke samping di lihatnya baik-baik penampilan gadis itu. Hanya menggunakan kaos putih dengan sablon bertuliskan kata love di depan dada serta setelan celana jean warna hitam yang sedikit robek di bagian dengkul dan rambut yang terurai sebatas bahu. Sama sekali tidak memperlihatkan sebagai anak sekolah dan mungkin dia memang tidak sekolah di sana.

DUA PILIHAN (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang