Part 50 - Janji Nara

162 6 0
                                    

Sepulang sekolah, Nara memutuskan untuk pergi ke taman kompleks dahulu. Mungkin saja setelah menikmati semilir angin di taman, perasaannya akan jauh lebih baik.

Setelah memarkirkan mobilnya, Nara langsung turun dan berjalan perlahan menyusuri setiap sudut taman. Untungnya suasana taman sore ini lumayan sepi, sehingga ia tak perlu khawatir jika ada yang melihatnya menangis.

Sayangnya, berkunjung ke taman justru malah membuatnya semakin sulit melepaskan Nata. Karena kenangannya bersama Nata tiba-tiba melintas begitu saja di pikirannya. "Nat, gue kangen sama lo," gumam Nara sambil memejamkan matanya sejenak. Berharap angin akan menyampaikan rasa rindunya pada laki itu.

Lalu pandangan Nara tiba-tiba tertuju pada sebuah gerobak nasi goreng dengan seorang bapak-bapak berbaju abu-abu polos yang sedangmemasak nasi goreng. Ia tiba-tiba teringat saat Nata mentraktirnya makan nasi goreng di sana. Nara juga ingat saat Nata meledeknya karena ia tak suka memakan nasi goreng yang memakai acar. Ia tersenyum miris menatap gerobak nasi goreng itu. Sampai tiba-tiba sebuah ide terlintas di benaknya.

Ia bergegas menyeka air matanya dan berjalan mendekati gerobak nsi goreng itu. "Pak saya pesen nasi gorengnya satu. Yang pedes yah Pak,dan jangan lupa pakai acar," ucap Nara. Setelah itu, ia duduk di sebuah kursi panjang yang ada di dekat gerobak nasi goreng, kursi yang dulu ia tempati bersama Nata.

Setelah pesanannya datang, Nara langsung memakan sedikit demi sedikit nasi goreng di hadapannya. Ia ingin memastikan apakah ucapan Nata benar atau tidak, jika nasi goreng yang memakai acar tetap enak? Dan ucapan Nata ternyata tidak salah. Nasi goreng ini memang enak. Mungkin dulu lidahnya sedang bermasalah. Nat, lo liat deh! Sekarang gue udah bisa makan nasi goreng oakai acar, dan gue berani nyoba ini karena lo Nat. Seandainya lo ada disini, pasti lo ngeledek gue habis-habisan karena nggak percaya sama omongan lo. Tapi kalau soal nasi goreng ini lo nggak bohong, kenapa lo malah ninggalin gue sih Nat? Kenapa lo ninggalin gue begitu gue sadar kalau gue cinta sama lo? Gue nggak bisa Nat ngejalin hidup tanpa lo, walaupun lo dulu pernah minta gue buat belajar untuk nggak terlalu tergantung sama lo. Karena gue udah terbiasa hidup sama lo.

"Kalau makan jngan sambil nangis, nanti nasi gorengnya basah gara-gara ketetesan air mata eneng!"

Lamunan Nara seketika buyar setelah mendengar penuturan bapak-bapak penjual nasi goreng yang entah sejak kapan sudah berdiri di hadapannya. Bahkan iajuga tak sadar jika sejak tadi ia makan sambil menangis. Nara bergegas mengusap airmata di pipinya dan beranjak pergi setelah membayar nasi goreng yang ia beli.

Ia menutup pintu mobilnya secara kasar dan menangis sejadi-jadinya dengan kedua tangan memukul-mukul stir mobil dihadapannya. Meluapkan segala rasa sesak,sakit,kecewa,dn rindu yang bercampur jadi satu. Terakhir, ia membentur-benturkan dahinya ke stir mobil dan berteriak sekencang-kencangnya. Sayangnya, hal yang ia lakukan tetap tak bisa membuatnya merasa lebih baik. Perasaan justru malah semakin tak karuan.

NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang