Part 55 - Sahabat Jadi Cinta

472 8 0
                                    

Nara hanya bisa tersenyum miris menatap kepulan asap dari lilin yang berada di atas kue ulang tahunnya. Awalnya Nara berharap jika ia akan meniup lilin bersama Nata. Awalnya Nara berharap jika potongan kue pertamanya akan ia berikan pada Nata. Tapi harapannya tak bisa jadi kenyataan. Nata sudah pergi. Dan cepat atau lambat, dia akan melupakannya.

Namun seketika Nara mendongak dan menatap lurus ke arah panggung setelah ia mendengar suara tuts piano yang begitu merdu. Senyumnya mengembang seiring dengan tatapannya yang bertemu dengan tatapan Nata. Laki-laki itu memainkan piano sambil tersenyum ke arahnya.

Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarang

Satu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menampikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

Apa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba tuk satukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir Tuhan

"CIEE!" goda semua teman-teman Nara dan Nata saat melihat keduanya kembali saling memandang dan tersenyum pada satu sama lain.

Namun baik Naramaupun Nata, keduanya seolah sama-sama tuli. Mereka sama sekali tak memperdulikan teriakan mereka. Karena bagi Nara maupun Nata, malam ini adalah milik keduanya.

Ku dapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Ouo...ooo...ooo
Desah napas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cinta

Tak bisa hatiku menampikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnya

NaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang