Part 33

375 18 0
                                    

Menyimpam rasa sayangmu yang lebih kepada sahabatmu,
Tidaklah lebih baik dari pada menyatakannya.
Karena jika kau menyimpannya maka itu akan membuat hatimu sakit.

Setidaknya katakanlah kepada sahabatmu, walaupun nantinya keinginanmu itu tidak akan terwujud

Selamat membaca
*****



Tanpa terasa bel pulang sekolah berbunyi semua murid pulang dengan riuh akan canda tawa yang mungkin saja kebanyakan dari siswa masih membahas tentang liburan sekolah. Syafira dan intan pun berjalan beriringan menuju keluar kelas.

Sebelum sampai di luar kelas, Iqbal menyusul dan berjalan berada di samping Syafira yang tentu ini membuat Intan memicitkan mata seakan Iqbal adalah orang yang jahat. Sesekali Iqbal melemparkan candaan yang membuat Syafira tertawa. Begitu keluar kelas taanpa di sengaja Daffa dan Akbar juga berada di dekat kelas Syafira.

"Hey" sapaan Intan yang di sambut dengan senyuman oleh Akbar tapi tidak dengan Daffa yang menatap kearah Iqbal.

Melihat keadaan ini membuat Syafira berbolak balik melihat antara Daffa dan Iqbal. Bingung apa sebenarnya yang terjadi namun entah kenapa ada rasa tak enak.

"Iqbal, gue mau bicara sama lo." Singkat, padat, dan jelas.

"Di taman belakang sekolah." Ucapan yang di sambut oleh Iqbal.

Daffa dan Iqbal pun beranjak dari tempat dan segera menuju taman di belakang sekolah. Dan tentu ini menimbulkan tanda tanya yang besar diantara Syafira, Intan, dan Akbar. Syafira yang kini beraih menatap Akbar dan mulai melemparkan kode untuk bertanya.

"Kenapa ngelihatin gue sih?" tanya Akbar yang mulai risih dengan tatapan dari Syafira.

"Iya, kenapa sih Fira?" tambah Intan.

"Mereka kenapa sih? Ada masalah apa?" akhirnya pertanyaan pun keluar dan membuat Akbar keheranan.

"Gue enggak tau sumpah, gue aja kaget waktu tadi si Daffa bilang mau bicara sama si Iqbal." Jelas Akbar.

Daffa yang berjalan sedikit lebih di depan dan membuat jarak yang cukup jauh diantara mereka berdua. Sama sekali tidak ada perbincangan yang ada hanya lah suara langkah gerak kaki dua orang yang tidak diketahui apa yang akan mereka bicarakan.

Hingga mereka sampai di taman belakang sekolah dan seketika itu langkah kaki Daffa berhenti yang diikuti oleh Iqbal tepat dibelakangnya.

"Jauhi Syafira." Ucapan Daffa itu tentu sedikit mengejutkan, namun bukannya marah atau pun yang lainnya Iqbal malah tertawa.

"Jauhin Syafira katamu? Emangnya kalau boleh tau kamu siapanya Syafira? Pacarnya? Enggak kan." Pertanyaan yang dilontarkan oleh Iqbal semakin membuat Daffa geram dan mulai mengepalkan tangannya.

"Aku sahabatnya dan udah jadi tanggung jawabku untuk menjaga dia dari orang yang tak bertanggung jawab seperti kau." Pernyataan yang di buat Daffa ternyata sontak membuat Iqbal terdiam dan menatap Daffa dengan tatapan yang tidak enak.

"Ternyata bener dugaan gue. Lo suka sama Syafira, lo cinta sama dia. Seharusnya lo itu ngaku aja, nyatain perasaan lo sama Syafira jangan hanya memantaunya dari jarak jauh. Enggak gentle lo tau ngak."

Sahabat Dan Cinta [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang