Part 50

572 24 19
                                    

Mungkin cinta ini hanya akan tertanam di dalam hati kedua insan manusia ini.
Hingga memang saatnya Sang Maha Cinta yang menyatukan mereka.

Selamat membaca
****

Mobil melaju membela jalanan kota Bnadung, Daffa yang fokus pada padatya jalan membuat ia tak sadar bahwa kini seseorang tengah memperhatikan setiap detail darinya. Syafira yang entah kenapa kini perhatiannya terfokus pada Daffa dan tak henti melihatnya.

Lampu merah pun menyala dan tentu itu menyatakan untuk pengendara berhenti. Daffa yang ingin bercanda dengan Syafira malah di buat heran. Bukan tanpa sebab, tapi Syafira masih saja melihat Daffa bahkan ia mungkin saja lupa untuk berkedip. Daffa pun menatap Syafira dengan tampang yang menampilkan tanda tanya dan tentu saja ia sangat membutuhkan jawaban.

Syafira yang di pandangi dengan tampang yang penuh tanda tanya pun menatap balik.

"Kamu kenapa sih? Kok ngeliatin aku?" tanya Daffa dengan nada yang penuh heran.

Syafira yang di tanya seperti itu pun bingung ingin menjawab apa, sebab ia sediri tak tau apa alasannya menatap Daffa.

"A-aku enggak natap kamu dari tadi kok. Kamu aja yang GR." Elak Syafira sambil mengalihkan pandangannya menatap jalanan.

"Tapi kamu itu..."

"Lampunya udah hijau itu, jalan gih." Celah Syafira sambil mengalihkan topik.

Daffa yang melihat memang lampu jalan sudah berganti menjadi hijau pun kembali memijak gas. Namun rasa penasarannya belum juga terjawabkan, dan bukan Daffa namanya kalau tidak menuntaskan pertanyaan di hatinya.

"Pertanyaan aku yang tadi belum kamu jawab, cepat jawab!" titah Daffa.

"Pertanyaan yang mana?" elak Syafira yang masih belum ingin mengaku akan hal yang tadi.

"Apa alasan kamu dari tadi ngeliatin aku? Apa jangan-jangan kamu udah ngeliatin aku sejak kita pergi dari sekolah yah?" terka Daffa yang tentu membuat Syafira membulatkan matanya.

"Kamu itu yah PD tinggi banget. Enak aja kalo ngomong, jangan asal yah."

"Abisnya kamu enggka ngasih jawaban, yah aku tebak-tebak aja lah. Lagian yah aku udah bilang awas jatuh cinta sama pangeran ganteng ini loh dan tau sendiri kalau kegantengan Daffa itu udah tersebara ke seantero sekolahan bahkan udah mendunia." Ujar Daffa dengan nada PD nya.

"Lagian yah, kenapa coba kamu penasaran sama jawaban dari pertanyaan itu." tanya balik Syafira yang membuat Daffa malah melihatnya.

"Kok nanya balik sih? Kan aku yang tanya duluan."

"Eh itu rumah sakitnya, awas kelewatan." Ujar Syafira mengalihkan topik.

Daffa pun yang sudah melihat gedung rumah sakit dari kejauhan, dan topik itu pun hanya sampai di situ saja. Syafira pun mencoba menatap ke luar jendela sekedar untuk mengalihkan topik dan tentu saja untuk megelak dari Daffa. Ia tak ingin Daffa mengatahui bahw ia sedang benar-benar jatuh cinta pada pria yang terkadang membuat ia kesal namun di saat yang bersaan mampu membuat ia tersenyum.

Begitu sampai di pekarangan rumah sakit, Daffa pun memilih tempat yang tepat untuk parkir. Dan begitu ia memarkirkan mobil, mereka pun keluar dari mobil.

"Kamu tunggu di sini atau ikut ke dalam?" tanya Syafira padahal di dalam hati ia berharap agar Daffa ikut.

"Kayaknya aku di sini aja deh."

Jawaban dari Daffa itu sedikit mengecewakan Syafira namun ia tak ingin sampai Daffa mengetahuinya.

"Ya udah kalau gitu aku ke dalam dulu yah."

Sahabat Dan Cinta [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang