Yang ku inginkan hanyalah kesembuhanmu,
Agar aku bisa kembali memperbaiki kesalahan yang sudah ku perbuat kepadamu, Syafira.Tak perduli mereka mengatakan apa pun.
Yang ku inginkan saat ini adalah tetap berada di sampingmu, hingga kau kembali sadar dan aku bisa kembali melihat senyummu.~Muh. Daffa Mufaddal~
Selamat membaca
*****Kini Abi, Umi, dan Intan sedang menunggu di depan kamar operasi. Kemudian Daffa datang bersama Akbar. Kekhawatiran terlihat jelas di wajah Daffa, nafasnya yang belum teratur akibat rasa khawatirnya itu pun masih terlihat jelas.
"Fa" ujar Intan sambil menyerahkan surat yang di titipkan Kak Pewira.
Daffa tau jika surat itu dari Syafira, ia mengenali betul bagaimana tulisan sahabatnnya itu. Mungkin kau bisa mengatakan bahwa lelaki yang menangis itu cengeng tapi untuk saat ini Daffa tak bisa menahan air mata yang sudah sedari tadi ia coba tahan. Dan kini tumpahlah semua air mata itu, lututnya pun lemas dan membuatnya terjatuh ke lantai.
Umi yang melihat seorang yang sudah di anggap sebagai anak sendiri tak tega, tapi apa yang bisa Umi lakukan untuk saat ini. Dengan tangan yang gemetar, Daffa pun membuka amplop itu.
Dear Daffa sahabatku....
Terima kasih untuk selama ini karna kau suah membuat aku tersenyum
Kau selalu menjagaku dalam keadaan apa pun itu, bahkan kau tidak peduli dengan nyawamu sekali pun.
Selalu menghiburku di kala aku tengah sedih.
Kau.... Sahabat terbaikku
Dulu....
Sekarang.....
Dan selamanya...
Daffa....
Maaf karena selama ini aku tidak pernah cerita bahwa aku sedang sakit, yah memang aku baru tau tentang penyakitku ini seminggu belakangan.
Ada di saat aku ingin cerita tapi aku melihat kau terlalu sibuk dengan urusanmu, dan kau tau sebagai sahabat yang baik aku tak mau mengganggumu. Dan juga sejujurnya aku ngak mau lihat kamu sedih di saat tau aku sedang sakit. Aku ngak mau kamu melihatku dengan tatapan iba, karena itu bakal buat aku jengkel samamu.
Daffa....
Ketahuilah bahwa kini yang aku butuhkan adalah doamu wahai sahabatku. Doakan saja supanya sahabatmu ini bisa sembuh dan bisa kembali berkumpul dengan kalian. Supaya aku bisa bercanda lagi, bermain bareng lagi, dan yang utama bisa kembali mendengarmu tertawa.
Aku tau kalo kamu pasti nangis baca surat ini,
Hey jangan cengeng dong, masa sih laki-laki nangis. Senyumlah, karena itu bisa menjadi penambah semangat bagiku. Aku pasti akan sembuh, aku dan Kak Perwira pasti bisa melewati ini.
Oh iya, tau ngak kalo yang menemaniku berjuang melawan penyakit ini tu Kak Perwira. Dia itu pria kedua setela Abi yang bisa menjadi malaikat tanpa sayap bagiku. Dan tau ngak kalo aku tu berharap pria ketiga yang bisa menjadi malaikat tanpa sayap bagiku itu adalah KAMU, sahabatku.
Aku hanya bisa berharap jika nanti kita masih bisa bersahabat walaupun ketika masuk kuliah kita ngak satu kampus tapi hubungan persahabat harus tetap terjalin. Aku bisa minta janji kamu kan untuk bisa setia menjadi sahabatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dan Cinta [END] ✔️
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika dua insan yang di pertemukan melalui hubungan persahabatan... Tapi pada akhirnya harus di persatukan dalam perasaan saling mencintai lebih dari sekedar sahabat. "Dia slalu berada di sisiku kapan pun itu. Tapi apakah dia bisa t...