Part 18

521 21 24
                                    

"Kamu yang dingin seperti ini membuatku bingung.....
Kumohon jangan seperti ini Daffa...
Walaupun baru beberapa saat,
Tapi aku benar-benar sudah merindukan kamu yang dulu.
Yang enggak sedingin ini sikapnya"

Syafira Azkia Az-zahra

Happy reading
****



"Hahahahaha....." Tawa garing Syafira begitu otaknya bisa mencerna pertanyaan Intan.

"Kok ketawa sih?Syafira kita serius loh" Ujar Akbar yang geram akan ekspresi Syafira.

"Oke oke,gini Iqbal itu kan ketua kelas kita.Lagian aku sama Iqbal itu cuma temen biasa.Enggak ada lebih kali" Jelas Syafira masih dengan tawa.
"Enggak mungkin,kalian itu kelihatan akrab banget" Ujar Akbar yakin bahwa Syafira hanya beralasan.

"Serius Akbar Intan.....aku serius" Ujar Syafira sambil mengacungkan 2 jari nya.

"Asal kamu tau aja,tadi itu Daffa ngelihat kamu ketawa waktu ngobrol sama Iqbal.Dan abis itu dia pergi ke ruang osis tanpa pamit" Ucapan Akbar membuat Syafira tersedak.
"Masa sih?kok gitu" Ujar Syafira heran.

Pertanyaan syafira itu hanya dibalas Akbar dengan mengangkat kedua bahu nya menandakan bahwa ia sendiri tidak tau.Hal ini membuat Syafira kepikiran kenapa Daffa bersikap seperti itu.Dengan segera Syafira mengeluarkan hpnya dan membuka WA dan mengetik pesan untuk Daffa.

Disaat memeriksa data tentang pertandingan basket,tiba-tiba hp nya berbunyi menandakan notif WA.

syafira:
hey lagi dimana??

Namun Daffa hanya me-read nya saja,ada rasa malas untuk membalas.Syafira yang melihat bahwa pesan dari nya sudah dibaca oleh Daffa,namun tidak ada tanda-tanda bahwa Daffa akan membalas.

Ketika melihat pesan dari Syafira seketika rasa malas pun hadir di hati nya.Entah kenapa tapi tidak ada niat Daffa untuk membalas pesan dari sahabatnya itu.

Setelah selesai makan Syafira,Intan dan Akbar pun kembali ke arah lapangan dengan berjalan beriringan.Intan mencoba memberi kode ke Akbar tentang Syafira yang sejak mengirim pesan tadi menjadi lebih murung.Akbar yang sadar akan kode yang diberi pun beralih melirik Syafira yang berjalan lebih lambat dari pada mereka.

"Kayaknya perlu dibantu nih" Ujar Akbar memberi ide.

"Iya nih,tapi kan enggak mungkin aku yang bantuin buat ngomong ke Daffa" Sahut Intan dengan keraguan.

"Yah aku lah yang bicara am Daffa...sekarang pertanyaannya dia yakin ngak kalo aku jelasin" Ucapan Akbar membuat Intan memikirkan kembali tentang ide mereka itu.

"Tapi gimana pun kita harus bilang ama Daffa...jangan sampai persahabatan mereka ancur gara-gara satu orang yang menurut ku kurang penting" Perkataan Intan itu sontak membuat Akbar melihat kearah manusia yang baru saja berbicara itu.

"Sadis lu intan...itu yang ngomong barusan apa yah,setan atau mak lampir??" Tanya Akbar dengan mimik yang susah buat di jelaskan.

Sebelum Intan menjawab,ternyata langkah Syafira sudah mendahului langkah mereka.Namun langkah Syafira terhenti dan itu membuat Akbar dan Intan juga ikut berhenti.Ketika mereka melihat apa yang menyebabkan Syafira terhenti,mereka kaget karna alasannya adalah Daffa.

Sahabat Dan Cinta [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang