Part 51

196 12 7
                                    

Ku mohon jangan bersikap teralu manis hingga aku melupakan dunia ini.

Biarkan aku dan perasaanku terus bersamamu tanpa rasa takut,

Izinkan aku untuk terus melihat senyum dan canda tawamu.

Walau aku tak tau apakah aku bisa memiliki senyum dan tawa itu.

Namun biarkan aku berdoa pada Allah,
Semoga aku bisa memiliki senyum itu untuk selamanya bukan sebagai sahabat tapi lebih.
Bolehkah itu??

~Syafira Azkia Az-zahra~

Melihat tatapan sang dokter membuat Syafiira dan Daffa saling beradu pandang. Syafira takut kalau kondisinya tidak ada kemajuan sama sekali. Bahkan kini Syafira lebih memilih untuk menunduk, ia sudah sangat yakin bahwa kondisinya tidaklah baik sama sekali. Sedangkan Daffa sudah muli takut.

“Alhamdulillah kondisi Fira baik. Semua hasil pemeriksaan menunjukkan kalau Syafira dalam kondisi baik. Dan Insya Allah Syafira bisa sembuh.” Ujar dokter itu yang tentu membuat Syafira tersenyum begitu pun dengan Daffa.

“Dokter serius kan?” tanya Syafira dengan antusias.

“Iya saya serius.” Sahut sang Dokter.

“Alhamdulilla.” Ujar Syafira dan Daffa dengan kompak.

Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan sudah mendengar hasil tes nya, Syafira dan Daffa pun memilih untuk pulang. Daffa mengantar Syafira sampai rumah.

“Aku antar sampai sini aja yah. Maaf ngak bisa ikut masuk, titip salam saja sama Umi dan Abi.” Pamit Daffa begitu mereka sampai di depan rumah Syafira.

“Kenapa enggak masuk?”

“Takut nanti kesorean sampai rumah.”

“Oh iya deh, nanti salamnya aku sampaikan. Makasih yah udah mau nemani aku cek up.” Ujar Syafira dan kemudian keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.

Sedangkan Daffa pun kembali melajukan mobilnya menuju rumah. Jujur ia sangat bahagia ketika mengetahui bahwa Syafira dalam kondisi baik. Daffa berharap semoga sahabatnya itu bisa terus sembuh dan bisa terus menampilan senyumnya.
Syafira yang sudah memasuki rumah pun menghampiri Umi untuk memberi tau hasil pemeriksaannya.

“Umi” panggil Syafira.

“Iya, anak Umi udah pulang?”

“Iya Umi, oh iya Umi tadi Fira ke rumah sakit untuk cek up. Dan alhamdulillah hasilnya bagus.” Ujar Syafira dengan begitu antusias sambil memberikan surat hasil pemeriksaan.

Umi pun meraih surat yang di berikan Syafira, dan membukanya. Umi pun tersenyum melihat hasil pemeriksaan putrinya. Hanya doa yang bisa dilakukan Umi demi kesembuhan putrinya. Syafira yang tidak pernah mengeluh akan sakit yang ia rasakan tapi secara tiba-tiba ia langsung menampakkan sakit yang langsung membuat seisi rumah khawatir.

Tapi bukan Syafira namanya kalau tidak bisa membuat orang merasa bahwa ia baik-baik saja. Setelah melihat hasil pemeriksaan, Umi pun memandang Syafira dengan tatapan sendu. Yang tentu saja membuat Syafira merasa penasaran.

“Umi kenapa menatap Fira kayak gitu? Dokter juga menatap Fira kayak gitu.” Tanya Syafira yang meresa aneh jika di tatap seperti ini.

Namun bukannya manjawab pertanyaan Syafira, Umi malah memeluk putri semata wayangnya itu. Bagi orang tua, anak adalah segalanya. Orang tua akan melakukan segala hal demi kebahagian anaknya. Bahka orang tua akan rela mengaganti nyawanya agar anaknya bisa terhindar dari rasa sakit.

Sahabat Dan Cinta [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang