Melihatmu tersenyum disaat dia tersenyum membuatku merasakan amarah yang beberapa waktu lalu sudah hilang kini kembali lagi.
Ada rasa tidak suka
Dan rasa itu karena kau ada disamping orang yang ingin ku lindungi~Muh. Daffa Mufaddal~
Selamat membaca
*****“Kamu kenapa sih Fa?” tanya Syafira to the point.
“Tau ni anak dari tadi malam enggak ada tenangnya, heboh banget.” Ucapan Akbar membuat Syafira merasakan bahwa ada rasa iba di hati Daffa.
Diam…. Hanya itu yang dapat Syafira lakukan. Tak ingin semua orang semakin curiga akan kondisinya. Dan Intan pun mencoba mengalihkan pemikiran yang tidak positif itu dengan cara memberi ide untuk mereka pergi ke tempat nongkrong yang tak jauh dari sekolah.
Mereka pun bergegas pergi, namun tak lupa untuk tetap pamit kepada Umi karena memang hanya ada Umi sedangkan Abi pergi bekerja dan Kak Perwira pergi ke kampus untuk melaporka tugas yang sudah ia kerjakan semasa berlibur kemarin.
Waktu pun ternyata semakin bergulir tanpa bisa dirasakan oleh setiap orang, bagitu juga dengan Syafira. Dimana hari adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang dan Syafira merasa bahwa kondisinya sudah semakin membaik sehingga tidak perlu lagi untum memeriksakannya atau mungkin lebih tepatnya ia sudah lupa.
Kali ini Syafira diantar oleh Umi, karna Abi harus keluar kota untuk mengurus perusahaan dan pak Anto tentu ikut bersama Abi sedangkan Kak Perwira sudha berangkat dari tadi pagi untuk mengejarkan mata kuliahnya yang dimulai lebih awal.
“Makasih Umi, Fira seneng banget hari pertama sekolah diantar sama Umi tercinta.” Ujar Syafira sambil mencium pipi wanita yang sangat berarti baginya.
“Iya, ya udah sana masuk nanti telat lagi. Fokus belajar yah sayang.” Nasehat Umi adalah kata-kata yang sangat melekat di hatinya.
Syafira pun melangkahkan kakinya menuju mading terlebih dahulu untuk melihat di kelas mana ia akan di tempatkan. Ternyata mading sudah ramai dengan siswa yang lainnya. Syafira pun mencoba memijitkan matanya untuk melihat namanya tapi ia belum juga bisa melihatnya. Namun seseorang menepuk bahunya dari belakang dan itu sontak membuat Syafira kaget sehingga ia langsung menengok ke belakang.
“Fira kita satu kelas lagi.” Ujar Intan yang sangat bersemangat.
“Beneran? Kelas berapa?”
“Kita masuk kelas Xll IPA 1, sedangkan Daffa sama si Akbar masuk kelas Xll IPS 1.” Jelas Intan menggebu-gebu seakan ada asap di atas kepalanya.
“Serius nih? Jadi tetap tingkat yang sama dong. Ya udah langsung ke kelas yuk” Ajak Syafira
Mereka berdua pun langsung menuju kelas dimana mereka sudah di tentukan. Sudah ada beberapa anak yang menempati bangku di kelas itu. Intan dan Syafira mencoba mencari bangku kosong dan ternyata ada bangku kosong yang tidak terlalu depan.
Sama seperti kelas Xl, mereka duduk di meja yang sama. Suara kelas riuh dengan perbincangan mengenai liburan di akhir semester yang lalu. Ada sedikit rasa canggung karena kelas ini bukan hanya di penuhi oleh teman-teman kelas yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dan Cinta [END] ✔️
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya jika dua insan yang di pertemukan melalui hubungan persahabatan... Tapi pada akhirnya harus di persatukan dalam perasaan saling mencintai lebih dari sekedar sahabat. "Dia slalu berada di sisiku kapan pun itu. Tapi apakah dia bisa t...