Mungkin aku bisa menyembunyikan kekagumanku akan dirimu yang kau sebut ganteng itu.
Tapi jujur bukan itu yang membuat aku jatuh cinta kepadamu,
Melainkan sifatmu yang begitu baik sehingga sulit bagiku untuk keluar dari perangkap cinta yang kau buatNamun aku senang, bahkan sangat senang.
Syafira Azkia Azzahra
Selamat membaca
****Tanpa terasa seminggu sudah beralu, dan sudaah seminggu pula Syafira tidak masuk sekolah. Ia hanya bisa tergeletak lemas karena memang kondisi Syafira belum pulih. Sedangkan Kak Perwira sudah mulai mencoba untuk berdiri walaupun belum terlalu bisa bertahan lama.
"Enak yah kakak, udah bisa berdiri. Fira bosan banget belum bisa ke mana-mana, bawa Fira jalan-jalan dong kak." Curhatan Syafira malah membuat Kak Perwira tertawa.
"Kamu ini yah dek, nanti deh kalau udah di bolehkan dokter yah. Jangan di paksa nanti malah tambah parah lagi." Ujar Kak Perwira yang di balas anggukan oleh Syafira.
"Assalamualaikum, gimana nih kabar dua orang penghuni kamar ini?" pekik Akbar yang membuat seluruh ruangan penuh akan suaranya.
"Alhamdulillah baik, tapi enggak perlu gitu juga kali." Sahut Syafira.
"Tau nih bocah memang dah, buat pusing tau." Timbal Kak Perwira.
"Yah kali kak gue di bilang bocah." Gerutu Akbar.
Sedangkan semua orang hanya tertawa melihat tingkah Akbar. Daffa yang tak bisa melepasan pandangannya dari Syafira tak menghiraukan candaan Akbar, Syafira tak sengaja mendapati Daffa tengah menatapnya pun menampilkan wajah yang heran. Namun Daffa yang sedang tertangkap pun mencoba menampilkan senyumnya, ia berharap Syafira tidak tau apa maksudnya.
Tanpa terasa wakttu terus berjalan, dan kini Syafira sudah di perbolehkan pulang oleh dokter namun ia tetap harus melakukan pemeriksaan berkala agar sesuatu yang di luar dugaan tidak terjadi. Syafira pun berencana untuk bersekolah mulai besok.
Pagi pun menyambut seluruh menghuni bumi yang ingin melaksanakan aktifitas dengan penuh semangat. Dan salah satunya adalah Syafira yang sudah tidak sabar untuk kembali ke sekolah. Suasana riuh yang ia rindukan selama berada di rumah sakit.
Kini Syafira pun sudah berada di lorong menuju kelasnya, tadi ia di antar oleh Kak Perwira yang juga ingin berangkat ke kampus. Syafira terus saja menebar senyum kepada semua orang yang ia temui.
"Assalamualaikum" salam Syafira begitu memasuki ruangan kelas.
Dan tanpa di duga, semua penguni kelas menjawab salamnya dengan kompak dan juga mengucapkan selamat atas kesembuhannya. Sungguh rasa harus begitu di rasakan oleh Syfira, bagaimana tidak sewaktu di rumah sakit pun begitu banyak teman yang menjenguknya begitu pun ketika ia kembali ke sekolah.
Syafira hanya bisa membalasnya dengan senyuman dan ucapan terima kasih. Ia pun melangkah menuju bangku yang hampir beberapa minggu ini tidak berpenghuni. Intan menghampirinya dan duduk di bangku sebelah Syafira.
"Asik, dia udah sekolah lagi. Akhirnya kesendiriaku di sekolah sudah tuntas, dan bangku ini kembali memiliki penghuni lagi. Alhamdulillah, jangan sakit lagi yah. Seriusan aku kaget waktu ngak sengaja lihat kamu di rumah sakit." Ujar Intan dengan sedikit sindiran.
"Iya, insya allah aku ngak bakal sakit lagi. Doa kan aku yah biar bisa sembuh dan bisa terus bareng sama kalian lagi." Sahut Syafira denga nada yang terdengar benar-benar mengharapkan kesembuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dan Cinta [END] ✔️
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika dua insan yang di pertemukan melalui hubungan persahabatan... Tapi pada akhirnya harus di persatukan dalam perasaan saling mencintai lebih dari sekedar sahabat. "Dia slalu berada di sisiku kapan pun itu. Tapi apakah dia bisa t...