Terkadang hal yang terlihat sederhana itu bisa memberikan kesan yang tersendiri.
Dan bisa menjadi hal yang istimewah dengan adanya kebersamaanSelamat membaca
*******“Udah lama nunggu di sini?” Tanya umi sambil ke posisi duduk.
“Belum kok umi,tadi datangnya bareng ama Syafira” Jelas Daffa yang duduk tidak jauh dari umi.
“Ada tugas bareng?bukannya semuanya udah selesai yah” Tanya umi bingung.
“Iya umi semuanya udah selesai,lagian Daffa kesini enggak karna ada tugas kok” Sahut Daffa yang sudah mulai semakin canggung.
“Terus?” Ujar umi berpura-pura tidak peka padahal umi tau maksudya Daffa.
“Umi marah ngak sama Daffa?” Tanya Daffa to the point.
“Marah kenapa?” Ucapan umi yang seperti ini semakin membuat Daffa canggung.
Syafira yang melihat kelakuan umi yang menjahili sahabatnya itu membuatnya terkekeh.Namun Syafira mencoba tetap memandang dari tangga karna ingin melihat Daffa menghilangkan rasa canggungnya kepada umi.
“Umi ngak marahkan karna Daffa udah lama enggak datang kesini?” Jelas Daffa sambil menunduk tak berdaya.
“Ya Allah Daffa,kok ngomong gitu sih?emangnya umi pernah marah sama kamu?enggak kan” Ucapan umi seakan menepis rasa takut yang ada di hatinya.
“Udah yah,umi enggak mau dengar kamu bilang kayak gitu,lagian niih Daffa itu udah umi dan abi anggap seperti anak sendiri,jadi enggak boleh ngomong gitu.Tadi juga Syafira bilang ama umi kalo kamu datang pake kata-kata anak umi” Sambung umi dan itu membuat Daffa senyum dengan lebar.
“Bener nih umi enggak marah?syukur Alhamdulillah” Ujar Daffa dengan wajah yang sudah jauh berubah lebih tenang.
“Tu kan dibilangin apa coba,pake enggak percaya segala lagi” Sahut Syafira dari belakang.
Syafira pun memilih duduk di samping umi,mereka pun berbincang-bincang soal penerimaan rapot hari ini yang tak jarang di selingi canda tawa.Tak lama suara seseorang pun terdengar,yang ternyata itu adalah Kak Perwira.
“Lah tumben banget kak cepat pulang?” Tanya Syafira begitu melihat kakaknya itu.
“Yah mata kuliahnya udah habis mending kakak pulang lah,untuk apa di kampus terus yang ada kering kakak di sana” sahut Kak Perwira yang dilanjutkan suara tawa dari Syafira dan juga Daffa.
“Lah ini anak kenapa baru datang?kemarin-kemarin kemana aja lo enggak pernah Nampak?” Sambung Kak Perwira yang sontak membuat Daffa terdiam.
Kemudian Kak Perwira pun beralih duduk di samping Daffa sambil menatapnya lekat-lekat dan sebenarnya ia juga sedang menunggu jawaban anak itu.
“Ya elah kak sibuk gue kali.Kan baru hari ini semua urusan sekolah selesai,jadi tolong di maklumi yah kak.Gue tau kok kakak itu rindu ama gue kan?” Ujar Daffa dengan super PD nya dan tampang yang sangat datar bahkan ia juga memainkan alisnya sebelah.
“Wah ni anak kayaknya udah stress deh fira,sebaiknya kamu enggak usah deket lagi sama dia.Kakak engak mau kamu ketularan stressnya dia” Sahut Kak Perwira tak kalah santai.
“Woy siapa yang stress sih kak?gue sehat kali” Ujar Daffa membela dirinya.
“Lagian nih yah siapa juga yang rindu?” Tanya Kak Perwira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Dan Cinta [END] ✔️
Teen FictionBagaimana jadinya jika dua insan yang di pertemukan melalui hubungan persahabatan... Tapi pada akhirnya harus di persatukan dalam perasaan saling mencintai lebih dari sekedar sahabat. "Dia slalu berada di sisiku kapan pun itu. Tapi apakah dia bisa t...