Part 34

391 19 0
                                    

Dibalik sebuah permintaan dari seorang teman itu pasti ada sebuah alasan yang kuat.
Entah apa pun alasan itu, tapi yakinlah bahwa pasti ada alasan.

Selamat membaca
******



Sesampainya di depan rumah keluarga Syafira, musik yang sebelumnya memenuhi mobil pun berhenti. Dan sebelum Syafira hendak keluar, Daffa terlebih dahulu menahannya dengan cara menarik lengan baju Syafira yang membuatnya melirik kearah Daffa.

“Umi di rumah?” tanya Daffa yang membuat Syafira heran.

“Kan aku udah bilang tadi kalo Umi lagi reuni sama teman-teman SMA, lagian kamu sendiri bilang Mama ikut di sana. Kenapa kamu jadi nanyak gini?”

“I..iya aku lupa.” Jawab Daffa gelagapan.

“Kamu kenapa sih Fa? Kok hari ini aneh banget, enggak jelas gini.” Tegur Syafira.

“Aku mau ngomong sesuatu sama kamu dan juga sekalian mau minta tolong bisa kan? Tapi jangan ngomong di dalam mobil gini, kita ke taman yang biasa kita dulu main-main.” Pinta Daffa.

“Ya udah kalau gitu.”

Mobil yang mereka tumpangi pun kembali melaju menuju taman tempat di mana mereka dulu menghabiskan waktu semasa kecil. Perjalanan pun terus hingga sampai di taman, bukti bisu kedekatan mereka sejak kecil. Mereka berdua pun langsung turun dan Syafira langsung melangkahkan kaki melewati rerumputan hjau di taman. Daffa pun mengikuti langkah sahabatnya itu hingga saat di mana Syafira menghentikan langkahnya begitu ia sampai di kursi taman.

Syafira pun menengok kearah belakang sambil bertanya “Tadi katanya mau ngomong sama sekalian minta tolong. Apaan?”

“Gini aku mau nanyak……”

“Nanyak apa? Kok ngomongnya gantung gitu?” Tanya Syafira yang heran dengan tingkah Daffa.

“Aku mau nanyak, kenapa kamu bisa sedekat itu sama Iqbal? Terus apa alasan anak itu untuk dekat sama kamu?” Tanya Daffa bertubi-tubi yang semakin membuat Syafira heran.

“Kenapa kamu tiba-tiba bahas tentang Iqbal? Dia salah apa sama kamu?”

“Kamu enggak perlu tau kenapa aku nanyak tentang dia, yang penting bagi aku itu kamu jawab semua pertanyaan aku.”  Ujar Daffa dengan nada suara yang sedikit lebih tinggi dari biasanya.

Syafira sempat terdiam untuk beberapa saat, begitu tersentak hatinnya ketika mendengar nada suara Daffa yang tidak seperti biasa.

“Ya udah kamu mau aku jawabkan. Kenapa aku bisa deket sama Iqbal itu karna dia teman sekelasku dari kelas X dan juga dia ketua kelas. Kalau kamu tanya apa alasan dia dekat sama aku dan aku enggak tau apa jawabannya.”

“Lagian kenapa kamu nanyak tentang dia ke aku sih? Emangnya kamu pikir aku adiknya apa.” Jawab Syafira dengan nada yang ketus.

“Bisa enggak kamu jauhi dia.” Singkat, padat, dan jelas itu lah ungkapan yang cocok dengan kata-kata yang diucapkan oleh Daffa.

“Daffa kamu sebenarnya kenapa sih? Aneh banget tau ngak. Tadi nanyak kenapa Iqbal dekat sama aku, nah sekarang kamu minta aku buat jauhin dia. Maksudnya apa sih? Lagian kenapa kamu ngasih perintah yang enggak mungkin untuk aku lakukan.” Sahut Syafira dengan nada yang sudah penuh dengan rasa jengkel.

Sahabat Dan Cinta [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang