Flashback
seminggu sebelumnya ..
"Wen, menurut lo hadiah yang bagus buat cewe apa?" tanya chanyeol.
Wendy berpikir sejenak "Tas kali, atau Sepatu? Tapi jangan coklat sama boneka gue yakin bini lo ga demen, diakan cewe jadi-jadian'
Tuk!
"Enak aja lo kalo ngomong! Istri gue tuh cewe tulen, buktinya gue naena tiap hari" jawab chanyeol frontal.
"Si anjir! Ya jangan di omongin juga kali bos! Ihh ga heran kalo Sowon sering manggil lo mesum, otak lo emang omes!" ketus wendy.
"Cihh, bohong kalo cowo bilang ga suka ngebokep! Sealim-alimnya cowo pasti tau bokep! Dan pasti mesum" bela chanyeol.
"Pacar gue ga tuh!" celetuk wendy
"Lo aja yang ga tau, si agus itu diem-diem koleksi bokepnya banyak. Cek aja leptopnya kalo di bolehin, pasti ga bakal di izinin" jawab chanyeol.
Wendy ngedengus, "Lo mau nanya soal hadiah apa ngomongin bokep si?"
Chanyeol ketawa kecil "Hadian atuh, sok menurut lo apa? Jangan tas, tas dia banyak satu lemari penuh sama koleksi tas dia doang, sepatu juga udah dua rak. Yang lain"
"Anjir, sombong banget lo bos, mau pamer apa gimana?" sindir wendy
"Dikit" jawab chanyeol.
"Kalo gitu barang yang istri lo sukain, masa ga tau?" ketus wendy.
Kali ini chanyeol yang diem, dia lagi mikirin barang apa yang di sukain sama istrinya?
"Kalo kalung bagus ga wen?" tanya chanyeol.
"Boleh tuh, cari yang modelnya simple tapi elegan. Sowon kan tipe cewe yang ga mau keliatan ribet, jadi cari yang simple aja jangan yang heboh" saut wendy.
Chanyeol ngangguk dan nyuruh wendy buat ngosongin jadwal dia sore ini, chanyeol datang ke toko perhiasan buat nyari kalung yang sesuai sama yang dia mau.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan toko tersebut.
"Saya mau nyari kalung buat istri saya" jawab chanyeol.
Pegawai itu tersenyum ramah "Kalo boleh tau, kalung seperti apa yang anda mau?"
"Saya mau kalung yang simple tapi elegan, istri saya ga suka yang berlebihan" saut chanyeol.
Pegawai itu mengangguk mengerti dan mulai menunjukan beberapa pilihan sama chanyeol.
"Kita punya benerapa pilihan pak, silahkan bapak pilih yang sesuai sama pilihan bapak" ujar si pegawai.
Kalung pilihan pertama, terbuat dari emas putih yang di desain simple tampi masih menonjolkan sisi glamour dengan satu buah permata yang di sisipkan senagai liontinnya.
Kalung kedua, dari emas murni yang desainnya seperti rantai kecil, dengan liontin berbentuk kupu-kupu cantik. Kalung itu terlihat, sederhana, simple, tapi manis dan feminim, tidak terlihat mewah tapi berkelas.
Dan pilihan chanyeol jatuh ke kalung yang ke dua, menurutnya kalung itu paling cocok sama Sowon. Dan pastinya, Sowon bakal suka.
"Saya pilih kalung yang kedua mba, tolong bungkus yang cantik" ujar chanyeol.
Mba pegawai itu tersenyum ramaha dan mulai membungkus kalung pesanan chanyeol dengan sebuah kotak kecil berwarna coklat yang di hiasi pita kecil.
"Pembayarannya mau tunai, atau pake kartu pak?" tanya si mba pegawai.
"Tunai mba" jawab chanyeol.
"Oh, baik. Mari, saya antar ke meja kasir"
Pegawai itu membawa chanyeol menuju meja kasir, setelah membayar chanyeol langsung bergegas pulang.
Pas pulang, rumah masih sepi. Itu karna Sowon belum pulang, lagian ini baru jam enam. Sowon paling lembur, pikir chanyeol.
Pria itu menaiki tangga menuju kamarnya, dia mencari tempat yang pas untuk meletakkan kotak kecil itu. Tempat yang tersembunyi, dan mudah di temukan.
"Disimpen di mana ya?" gumam chanyeol, pria itu berpikir sejenak.
Kemudian matanya mengarah ke meja rias Sowon, chanyeol tersenyum dan berjalan ke arah meja itu.
"Ahh! Di meja rias aja, dia kan suka lama kalo di meja rias" gumam chanyeol lagi.
Tapi sekarang dia kembali bingung untuk meletakan kotak itu di sebelah mana, kalo hanya di letakan di meja. Tidak akan seru dong?
Chanyeol berpikir lagi, kemudian dia membuka laci kecil yang sering di kunjungi Sowon.
"Nah, di sini aja nih" ujar chanyeol.
Chanyeol meletakan kotak kecil itu ke dalam laci, tapi kemudian chanyeol menemukan sebuah bungkusan kecil berwarna putih di tangannya. Chanyeol mengambil bungkusan kecil itu, karna pemasaran chanyeol membukanya dan melihat isinya.
Dan, hati chanyeol terasa sakit melihat isi bungkusan itu. Chanyeol merasa marah dan kecewa, dengan kesal chanyeol mengambil bungkusan itu dan kembali mengabil hadiah yang dia siapkan untuk Sowon, berjalan keluar dari kamarnya dengan hati terluka.
"Kalo emang ga bisa, kenapa harus ngasih harapan?" gumam chanyeol.
Chanyeol kembali memasuki mobilnya, melempar asal bungkusan yang dia temukan, membuat isinya berserakan keluar. Bungkusan itu berisikan pil KB yang selama ini di konsumsi Sowon, tanpa sepengetahuannya.
Chanyeol memejamkan matanya, memukul kesal stir mobil untuk melampiaskan kekesalannya. Berteriak kesal untuk meluapkan amarahnya.
"Aarrrhhhhh!! Kenapa?! Kenapa dia ngasih gue harapan setinggi langit, kalo ujungnya dia jatohin dengan sangat gampang! Lebih baik dia ngomong engga, dari pada bohongin gue" lirih chanyeol.
Pria itu menjalakan mobilnya, menerobos jalanan tak peduli sebrutal apa dia mengemudi. Saat ini dia ingin menemui sehun, dia butuh teman berbagi dan, mungkin untuk beberapa hari, chanyeol akan menjaga jarak dengan istrinya. Karna kali ini, chanyeol sudah sangat kecewa pada Sowon.
'Sekecewa apapun, semarah apapun. Cerai bukan pilihan yang akan ku lakukan, aku mungkin akan bisa hidup tanpa anak. Tapi aku tak akan bisa hidup tanpa kamu, jadi jangan pernah minta aku buat lakuin hal yang sama artinya dengan bunuh diri' - chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband - [My Series2]✔
FanfictionNikah Di usia muda, kata orang itu paling sulit. Belum lagi kalo suami lo Over protektif, setiap detik semua jadwal lo harus di pantau sama dia. Squel My Boyfriend My Enemy #328 in fanfiction (09-05-18) #4 in Sowon #17 in Chanyeol