PEMBALASAN?
"Dia gimana, dok?" Tanya Dirga pada Ryan dokter keluarganya. Yah, Dirga lebih memilih membawa Alana ke rumahnya dan memanggil dokter keluarganya untuk memeriksa keadaan Alana, daripada ia ke rumah sakit membawa Alana dalam keadaan seragam cewek itu yang basah, yah walaupun tidak terlalu basah.
"Dia, nggak pa-pa kok, sebentar lagi juga sadar,"
"Terima kasih, dok,"
"Iya, saya pergi dulu,"
"Mari saya antar sampai depan," ujar Dirga mempersilahkan dokter Ryan berjalan lebih dulu.
Setelah dokter Ryan pergi, Dirgapun menutup pintu rumahnya.
"Lo lihat apa yang lo lakuin?" Ujar Arka yang baru saja menghampiri Dirga.
"Brengsek, ini semua karna lo!" Dirga menarik kerah baju Arka.
Arka menghempaskan kasar tangan Dirga yang mencekram kerah bajunya, "lo itu emang cinta sama Alana atau lo mau balas dendam sama gue?" Sarkas Arka.
"Maksud lo apa?"
"Gue heran aja, lo tiba-tiba bilang kalau lo itu pacarnya Alana, tepat saat gue nembak dia," Arka merasa bahwa kakaknya itu sengaja dengan tiba-tiba mengakui hubungannya dengan Alana, ia bahkan tak pernah melihat Dirga dan Alana berbicara apalagi bersama, yang ia tahu Alana hanya dekat dengannya.
"Alana emang pacar gue, milik gue, dan lo harus ingat Alana nggak seperti Regina, cewek yang selingkuh sama adik pacarnya," sarkas Dirga dan menatap Arka dengan tatapan penuh kebencian mengingat kejadian dimana orang yang ia sangat cintai menghianatinya karena adiknya itu.
"Ga, berapa kali gue harus bilang sama lo, kalau gue sama Regina itu nggak punya hubungan!" Bantah Arka. Ia memang tidak punya hubungan dengan Regina, mantan pacar kakaknya, ia hanya menganggap Regina sebagai kakaknya seperti ia menganggap Dirga sebagai kakaknya, tidak lebih.
"Lo kira gue bego? Mana ada orang yang udah ciuman gak ada hubungan? Hah?" Bentak Dirga pada adiknya, bisa-bisanya adiknya itu mengatakan tidak ada hubungan dengan Regina, dikira dia bodoh apa.
Ia sangat mengingat kejadian malam itu, malam dimana kepercayaannya dihancurkan, membuatnya harus memutuskan hubungannya dengan sang pujaan hati dan membuat hubungannya dengan sang adik menjadi buruk bahkan bisa dibilang lebih buruk dari dua orang yang sedang bermusuhan.
kejadian itu pula yang menjadikan sikap Dirga menjadi dingin terlebih lagi pada perempuan, bahkan ia menunjukkan sikap dinginnya pada Alana pacarnya, lalu mengapa ia menjadikan Alana pacarnya jika ia sendiri tak menganggap Alana? Hanya Dirga yang tahu alasannya, dan sekarang ia akan berusaha untuk tidak bersikap dingin pada Alana.
Sejak Arka menembak cewek itu, entahlah, Dirga merasa seperti ingin seluruh dunia tahu kalau Alana itu miliknya, hanya miliknya!
"Ga, berapa kali gue harus bilang sama lo kalau itu---"
"Aahhkkhhh!" Teriakkan itu memotong ucapan Arka, mendengar itu membuat Dirga dan Arka segera berlari menuju sumber suara.
"Kenapa, Na?" Tanya Arka panik yang langsung mendapatkan tatapan tidak suka dari Dirga.
"Gue dimana?" Tanya Alana panik.
"Lo dirumah gue," ujar Dirga dan Arka bersamaan dan saling melemparkan tatapan tak suka.
"Hah? Kalian satu rumah?" Alana yang tadinya panik kini menjadi bingung dengan jawaban kedua cowok yang kini menatapnya.
"Gak!" jawab Dirga dan Arka bersamaan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Ice Boy
Teen Fiction[SELESAI] ▪︎Segera direvisi▪︎ Bagi Dirga, Alana adalah miliknya, dan akan tetap menjadi miliknya apapun yang terjadi, sekalipun itu menyakiti Alana. Bagi Alana, Dirga adalah kelemahannya, sekuat apapun Alana menolak Dirga, maka sekuat itu pula ia ha...