MPIB'07

55.6K 3K 29
                                    

KESABARAN

"Lo gak mau mampir dulu?" Tanya Alana setelah mobil yang dikendarai Dirga sampai di depan rumahnya.

"Lain kali aja, gue ada urusan."

"Oh, yaudah hati-hati di jalan,"

Alana segera keluar dari mobil Dirga, dan dikejutkan dengan Arka yang tiba-tiba datang menghampirinya.

"Arka? Kok lo disini,"

Bukannya menjawab pertanyaan Alana, Arka malah memeluk Alana.

Sontak Alana keget dengan tindakan yang dilakukan Arka.

Dirga yang hendak pergipun, tiba-tiba keluar dari mobilnya dengan kilatan amarah yang terpancar jelas pada wajahnya melihat Arka dan Alana yang berpelukan.

Dirga dengan kasar langsung menarik Alana dari pelukan Arka, membuat Alana merasakan sakit pada pergelangan tangannya.

Bugh

"BRENGSEK BERANI-BERANINYA LO MELUK ALANA!" Dirga langsung memukul Arka, bukan hanya sekali pukulan tapi berkali-kali, hingga membuat Arka tak bisa mengimbangi pukulan yang diberika Dirga padanya tanpa jeda.

"DIRGA BERHENTI!!!" Entah sudah berapa kali Alana meneriakki kalimat itu pada Dirga.

Melihat Dirga yang menghiraukan teriakkannya membuat Alana memutuskan untuk menarik Dirga menjauh dari Arka.

"Dirga lo sadar gak sih sama apa yang lo lakukan? Hah?!" Teriak Alana di depan wajah Dirga setelah ia berhasil menjauhkan Dirga dari Arka yang kini masih tersungkur di tanah.

"Lo berani bentak gue? Hah?!" Bentak Dirga dengan kilatan amarah yang masih terpancar pada wajahnya.

"Gue bukannya bentak lo, tapi-"

"TAPI APA?! Lo belain lelaki Brengsek itu?!"

"DIRGA! Yang lo sebut brengsek itu adik lo sendiri! Gue gak suka kalau-"

"KALAU APA?! HAH?! LO SUKA DI PELUK-PELUK SAMA DIA?!"

"Dirga bukan gitu maksud gue,"

"LO TUH GAK ADA BEDANYA SAMA CEWEK MURAHAN YANG RELA DIPELUK SAMA ADIK PACARNYA SENDIRI! SIAPA YANG MENGAJARI LO MENJADI WANITA MURAHAN SEPERTI INI? HAH!"

Plak.

"Dirga, gue gak nyangka lo bilang itu ke gue!" Entah sejak kapan air mata Alana mulai mengalir. Siapa yang suka jika orang yang dicintainya menyebutnya wanita murahan.

"Dan itu memang kenyataannya!" Air mata Alana semakin deras mengalir menghiasi wajahnya, mendengar penuturan Dirga.

Lidah Alana kelu untuk membalas perkataan Dirga. Dengan kenyataan yang ada, bahwa Dirga menyebutnya wanita murahan, apakah ia sehina itu dimata Dirga?

Alana berjalan melewati Dirga dan menghampiri Arka dan membantunya untuk berdiri, sekarang ia harus mengobati luka-luka yang ada pada tubuh Arka akibat ulah Dirga, lelaki yang baru saja membuat hatinya sakit dan mati rasa karena ucapannya yang menyebutnya wanita murahan.

Dirga yang melihat Alana yang tengah berjalan ke arah Arka membuat rahangnya mengeras.

"Berhenti, gue gak suka liat lo peduli sama cowok selain gue,"

Dirga yang merasa dihiraukan, merasa kesal, "Alana! Lo denger gak sih omongan gue?! Apa lo tuli hah?! Atau lo sekarang udah bisu?!" Entah setan apa yang merasuki Dirga, hingga membuat raganya dikuasai amarah yang amat, membuat cowok yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu melontarkan perkataan yang membuat Alana sakit hati.

Alana sudah tak bisa menahan sakit yang dirasakannya akibat perkataan Dirga padanya, "Dirga sudah cukup! Gue minta sekarang lo pulang! Tolong pergi! Dan tolong JAUHI GUE!"

"Apa maksud lo?! Hah?! Oh, gue tau, lo marah sama gue, karna gue ganggu acara peluk-pelukan lo sama Arka, kan?!"

"DIRGA! Lo kenapa sih?! Gue tuh udah cukup sabar hadepin lo beberapa hari terakhir ini, sikap lo yang kekanak-kanankan, dan sikap lo yang seenaknya sama gue, bahkan saat lo ngelempar hp gue aja, malah gue yang merasa bersalah, dan sekarang lo bilang ke gue kalau gue itu wanita murahan, sudah cukup Dirga, gue punya hati, GUE BUKAN ORANG SEPERTI LO YANG GAK PUNYA HATI!"

Alana mengeluarkan semua uneg-unegnya, mungkin sudah saatnya ia harus berpisah dengan Dirga. Dulu ia sangat menjaga hubungannya dan Dirga agar tetap berjalan dengan baik, tapi sekarang ia sangat menyesal telah mempertahankan cowok egois seperti Dirga.

"Lo yang cukup sabar? Seharusnya gue yang cukup sabar hadepin lo yang ganjen dekat-dekat sama Arka, lo itu milik gue Alana, dan lo gak punya hak buat dekat-dekat sama cowok selain gue,"

"Hak? Hak gue hanya milik gue Dirga! Dan gue bebas menentukan apa yang ingin gue lakukan tanpa harus ada persetujuan dari lo!"

"DAN LO MILIK GUE ALANA! APA YANG MENJADI MILIK GUE, MAKA IA HARUS NGIKUTIN KEMAUAN GUE!"

"DIRGA GUE BUKAN BARANG!"

"Lo memang bukan barang karna lo milik gue! Hanya milik gue! Dan sekarang berhentilah bertingkah ganjen seperti wanita murahan, dan jauhi Arka!" Dirga mencekram tangan Alana begitu kuat hingga membuat tangan Alana berwarna merah keunguan.

Samar-samar Arka mendengar percakapan antara Dirga kakaknya dan Alana, wanita pujaan hatinya, sebelum akhirnya kesadarannya hilang akibat pukulan yang diberikan sang kakak padanya.

My Possessive Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang