MPIB'41

22.1K 770 7
                                    

Suasana yang hening begitu mencekam bagi Alana, ditambah dengan tatapan Dirga yang bisa Alana lihat dari samping menajam, dan jangan lupakan rahangnya yang mengeras, seperti sedang menahan amarah?

Alana diam. Tak ingin membuka suara, walaupun ia sendiri menyimpan banyak pertanyaan dari obrolan Dirga dan wanita di Kampus tadi yang tak sengaja di dengarnya.

"Lo mau kemana tadi sama si Erlan," suara dingin nan mematikan dari Dirga memecah keheningan yang terjadi.

"Katanya mau minta bantuan, emang salah kalau kita mau bantuin orang?"

"Jangan pancing gue, buat berdebat Alana!"

"Tapi pertanyaan lo sendiri yang menjerumuskan kita untuk berdebat, Dirga," Alana mendengus kasar diakhir kalimatnya, terlihat cewek itu tengah kesal.

"Berhenti deket-deket sama Erlan atau cowok manapun itu!" Suara Dirga meninggi memenuhi mobil yang hanya diisi oleh dua insan yang tengah tersulut amarah.

Alana menghela napas pelan. "Gue gak bisa gini terus Dirga! Lo ngelarang gue deket sama cowok tapi lo sendiri?" Sarkas Alana yang langsung membuat Dirga menepikan mobilnya.

Dirga menatap ke arah Alana. "Maksud lo apa?!"

Alana memutar kedua matanya. "Lo selingkuh kan?!" Ujar Alana to the point. Yang membuat Dirga yang mendengarnya mengerutkan alisnya.

Bukan apanya, Alana tak begitu bodoh untuk menangkap maksud dari percakapan Dirga dan  wanita yang didengarnya tadi. Wanita yang mengatainya bodoh dan juga jalang. Menurut kalian apa maksudnya?! Pastilah wanita itu memiliki hubungan dengan Dirga!

Oke, katakan jika Alana kini berprasangka buruk tapi penalarannya mengarah ke sana, bahwa Dirga, lelaki yang mulai menumbuhkan rasa itu muncul kembali, selingkuh?!

"Alana kalau lo mau nuntupin perselingkuhan lo, bukan gini caranya! Dengan lo nuduh gue selingkuh?!" Bentak Dirga.

"Jangan bentak-bentak gue! Lo gak berhak!" Alana balik memeriakki Dirga. "Dan apa lo bilang? Gue nutupin perselingkuhan gue?! Mungkin kalimat itu lebih cocok buat lo Dirga! Gue gak bodoh dengan sikap lo selama ini?! Dan gue GAK AKAN ULANGIN KEBODOHAN GUE LAGI!"

"Alana, jangan buat gue kehilangan kesabaran!"

"Apa? Lo mau marah karna lo gak bisa berkutik lagi, kalau lo itu selingkuh?!"

"Jangan ngarang cerita Alana!" Desis Dirga.

"Ngarang apanya! Lo itu selingkuh kan? Dan gue denger selingkuhan lo itu, ngatain gue cewek bodoh dan yang paling nyakitin hati gue, selingkuhan lo itu bilang kalau gue itu jalang! Dan itu di depan lo Dirga! Lo kira hati gue gak sakit?! Lo kira hati gue itu terbuat dari besi? Baja? Yang tetap kuat walaupun berkali-kali sakit karna lo?!" Alana menumpahkan seluruh isi hatinya.

"Alana lo salah---"

"Kali ini, gue yang bener Dirga, cukup sudah semua kesabaran gue buat nerima kalau lo yang selalu benar dan gue yang selalu dan selalu salah di mata lo! Dan setelah ini gue bakal pindah dari apartemen lo! Dan mulai sekarang anggap kita resmi jadi dua orang asing dan lo gak usah selingkuh lagi!" Setelah mengucapkan kalimatnya Alana segera keluar dari mobil Dirga.

Alana berjalan menjauh berusaha menahan air matanya. Ia lelah dengan semuanya, sangat-sangat lelah.

Dirga yang berada di dalam mobil tak tinggal diam, dan keluar dari sana mengejar langkah Alana.

"Alana! Dengerin gue!" Dirga meraih pergelangan tangan.

"Gak, mulai saat ini, gue gak akan dengerin lo lagi, gue terlihat bodoh jika terus-terusan ngikutin kemauan lo!"

"Stop Alana! Kalau lo marah dan gak kuat sama larangan gue buat gak deket sama cowok lain, bukan gini caranya! Lo bilang gue selingkuh? Iya kan?!" Bentak Dirga, membuat Alana terkesiap. "Jadi menurut lo gue gak cinta sama lo?! Setelah semua yang gue lakuin buat lo Alana? Kurang apa bukti cinta gue sama lo Alana?! Apa dengan besarnya cinta gue ke lo itu bisa buat gue berpaling?!"

"Bisa!" Tantang Alana. Kali ini ia tak akan mau kalah apalagi mengalah pada Dirga.

"Oh, atau jangan-jangan lo yang selingkuh sama Erlan? Lo marah-marah dan nuduh gue seperti ini karna gue gagalin lo sama Erlan buat habusin waktu lo sama dia, kan?!"

"Jangan bawa-bawa Erlan! Dia gak tau apa-apa! Dan gue gak selingkuh!"

"Wah, sekarang udah berani belain Erlan depan gue yah! Atau jangan-jangan si Erlan lagi yang buat lo ngomong kayak gini ke gue? Nuduh gue selingkuh? Apa karna si Erlan?"

"Jangan bawa-bawa orang lain! Ini masalah kita Dirga!"

"Belain aja terus! Disini itu udah jelas, lo bahkan marah ke gue karna Erlan? Wow ini sangat mengejutkan Alana, gue sangat-sangat kecewa sama lo!"

Plak.

Alana melayangkan satu tamparan keras pada pipi Dirga. "Seharusnya lo tanyain itu ke diri lo Dirga, memangnya waktu wanita itu ngatain gue jalang, emang lo belain gue? Enggak!"

"Wanita mana yang lo maksud?!"

"Jangan pura-pura gak tahu! Dan sekarang semyanya di antara kita berakhir sampai sini! Dan gue akan segera pindah dari apartemen lo!" Ujar Alana melenggang pergi.

"ALANA! Wanita yang mana, yang lo maksud?!" Dirga mengejar langkah Alana. Sungguh Dirga tak tahu apa yang dituduhkan Alana kepadanya.

Tbc

My Possessive Ice BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang