🌻 Bagian 2

1K 98 76
                                    

Panggil sayang?
Iya sayangnya gue gak nanya!

[Naraya Eliza]

~~~~~~~

Raya adalah gadis cantik yang selalu ingin menang sendiri, dia tak mau ada orang yang ikut campur dengan urusannya. Sekarang dia hanya tinggal bersama mamanya karena ayah yang begitu dia cintai baru saja meninggal. Hal itu pula yang mengharuskan Raya pindah sekolah serta pindah tempat tinggal. Kehadiran dia dan mamanya sudah tidak diterima di rumah besar milik keluarga ayahnya. Mereka berdua di usir dengan kasar. Bukan tanpa alasan, pernikahan kedua orang tua Raya dulu memang tak pernah mendapat restu dari wanita yang Raya sebut nenek itu.

Di sekolah baru, Raya masih menjadi seorang gadis yang acuh pada semua orang, seakan dia tak membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup.

Gadis itu kini tengah menikmati alunan musik lewat earphone yang selalu dia bawa kemanapun. Tiba-tiba benda itu ditarik dari telinganya oleh seorang cewek bertubuh tinggi dengan alis tebal dan mata menajam ke arahnya.

"Heh anak baru! gak usah kecakepan deh lo. Sampe berani cuekin Saka di depan banyak orang. Lo kira lo cantik? Gak sama sekali asal lo tahu," bentak Thalita.

"Jadi nama cowok itu Saka," Raya membatin, emosinya masih stabil sampai saat ini. Tak membalas justru malah membuka buku novel di hadapannya.

"Kalau ada yang ngomong itu dengerin!" Luna, saudara kembar dari Thalita ikut kesal. Menggebrak meja cukup keras.

"Kalian ngomong sama gue?" tunjuk Raya pada dirinya.

"Lo pikir, hah?"

"Ohh." Raya hanya ber-oh ria.

"Inget ya, jangan pernah tebar pesona sama Saka, karena dia cuma milik gue. Paham?" ucap Thalita penuh penekanan.

"Siapa yang peduli," jawab Raya acuh dan langsung menyumpat telinganya lagi dengan earphone. Thalita mengepalkan tangannya geram. Yang sedang dia hadapi saat ini bukanlah lawan yang pantas diremehkan.

Raya akui Saka memang punya daya tarik tersendiri bagi seorang cewek. Siapun mungkin akan cepat menyukai Saka saat melihat parasnya. Tapi perlu digarisbawahi, kecuali dirinya -Naraya Eliza- menganggap Saka sama saja dengan laki-laki lain. Mudah obral janji, tanpa tahu cara menepati.

Raya belum menemukan orang yang membuatnya benar-benar jatuh hati. Bersenang-senang dengan teman-teman baginya lebih menyenangkan dari pada sekedar pacaran.

Bukan berarti Raya tidak mempunyai seorang mantan. Mantannya saat ini mungkin sudah bahagia dengan banyak selingkuhannya. Raya sudah menolak untuk peduli dengan hal itu.

Bosan di kelas, Raya keluar mencari suasana baru. Namun apa yang dia temukan justru membuatnya semakin kesal saja.

"Hai cantik, mau kemana?"

"Bukan urusan lo!"

"Lo belum tau nama gue kan? Kenalin, nama gue Tegar Saka Arkana, panggil aja sayang," ucap Saka sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Sayangnya ... gue gak nanya!" jawab Raya sambil memutar bola matanya malas seolah tak ingin berlama-lama dengan makhluk seperti Saka.

"Gue cuma pengen tau tentang lo aja kok. Lo masuk kelas apa? lo tinggal di mana? punya adik atau enggak? dan yang paling penting ... lo suka sama gue?"

My Feeling [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang