🌻 Bagian 31

240 21 7
                                    

Gue sayang banget sama lo. Bisa nggak sih, lo jadi milik gue selamanya?

[ Tegar Saka Arkana ]
~

Hari yang ditunggu-tunggu tiba, sekolah libur karena tanggal merah. Biasanya Saka hanya akan tiduran di rumah sepanjang hari. Namun kali ini cowok itu sudah rapi menandakan sudah siap pergi.

Saka keluar kamar dengan semangat, tiba-tiba saja, Raya mengajaknya bertemu. Sungguh moment yang sangat Saka nanti-nantikan.

"Saka, mau ke mana sayang?" tanya Karin.

"Saka mau ketemu temen, Bun. Boleh kan Saka pergi?"

Karin tersenyum lalu berujar, "Boleh dong. Ketemu temen apa temen nih? Semangat banget kamu."

"Pokoknya dia orang spesial buat Saka."

"Perempuan?"

Saka mengangguk. Lalu dia mendekatkan diri pada sang bunda. Berbisik pelan. "Calon istri Saka, Bunda."

Lantas Karin tidak bisa menyembunyikan tawanya lagi. Dia mencubit pipi putranya itu dengan gemas. "Kamu tuh ya, belum apa-apa udah bilang dia calon istri. Kenalin dulu sama Bunda."

"Nanti yah, Bun. Kalo hari ini misi Saka berhasil."

"Hah? Misi apa?"

"Misi perjuangan cinta, pokonya ini misi besar."

"Ya sudah, Bunda doakan misi kamu berhasil."

"Terima kasih, Bunda. Saka pergi dulu." Saka mencium tangan bundanya, berpamitan. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Melihat tingkah putranya, Karin jadi kembali mengingat bagaimana dulu kisah dia dan suaminya. Saka itu persis sekali dengan ayahnya. Penuh cinta dan kasih sayang, tulus dan perhatian. Hal apa pun akan dia lakukan agar mendapatkan pujaan hatinya.

Saka yang sempat terpuruk dulu, kini kembali lagi dengan menjadi lebih baik. Lebih bersemangat. Karin tidak bisa membayangkan jika usahanya kali ini juga gagal.

Terik mentari pagi menemani perjalanan Saka menuju sebuah kafe. Dia sudah sangat tidak sabar bertemu pujaan hatinya. Rasanya bahagia, gugup, juga takut.

Begitu sampai di tempat tujuan, Saka langsung duduk di salah satu kursi. Di meja bertuliskan [ No.9 ] di bagian paling ujung dekat kaca.

Raya belum sampai, Saka tidak menemukannya di sekitar sana.

Dia mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil. Isinya kalung yang akan dia serahkan pada Raya.

"Lo pasti cantik banget kalo pake kalung ini, Ray. Meski harganya nggak mahal, tapi gue yakin lo bakal suka. Mahkota Queen, cocok banget buat lo yang udah jadi ratu di hati gue."

Saka tersenyum melihat Raya berada di pintu masuk. Dia langsung mengantongi kotak itu lagi. Kalungnya akan Saka berikan jika misi perjuangan cintanya kali ini berhasil.

"Duduk, Ray. Akhirnya lo dateng juga."

"Lama nunggu?"

Saka menggeleng. "Umm, lumayan. Cuma tiga jam kok gue nunggu."

"Eh? Lama banget."

My Feeling [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang