POV KYUNGSOO
Annyeong haseyo! Halo semuanya! Namaku Do Kyungsoo. Kalian bisa memanggilku Kyungsoo. Begitulah semua orang memanggilku.
Hari ini adalah dua minggu sebelum awal semester baru. Aku akan menjadi mahasiswa baru di Fakultas Sains. Sementara sahabatku, Sehun, mengambil jurusan Teknik. Ia berhasil memasuki Universitas SM melalui penerimaan langsung, sementara aku masuk melalui proses penerimaan reguler.
Pemuda lain yang kita bicarakan adalah seorang mahasiswa tingkat dua. Kudengar ia ingin menjadi seorang dokter. Itulah sebabnya ia belajar di Fakultas Kedokteran.
Aku tak dapat mengungkapkan betapa bahagianya diriku karena akhirnya aku bisa melihatnya lagi. Dialah satu-satunya pria yang selalu kupikirkan sejak kami masih di sekolah menengah. Dialah satu-satunya pria untukku... aku tahu itu.
Namanya Chanyeol. Park Chanyeol. Namanya sangat sesuai dengan dirinya. Kuat, tak dapat ditebak, dan terlalu sulit untuk dibaca.
Aku benar-benar tak pernah berbicara dengannya sebelumnya, tak pernah sekalipun. Dia seorang pria brengsek. Dia seorang pem-bully di sekolah, yang selalu melibatkan dirinya dalam perkelahian di antara murid-murid lainnya. Dia tak pernah dikenal sebagai murid yang baik.
Itulah sebabnya aku takut padanya. Aku mungkin akan ditinju tepat di wajahku atau bahkan lebih parah, aku mungkin akan ditolak olehnya.
Saat itu Chanyeol hyung duduk di kelas 8, ketika aku mulai menyukainya. Karena itulah aku telah memegang rekor menjadi orang terlama yang mengejarnya, untuk waktu yang sangat lama pula. Dan dengan berhasil memasuki universitas ini adalah satu langkah maju dari perjalananku menuju hatinya, agar akhirnya ia menyadari keberadaanku dan mengenalku.
Sudah cukup itu saja! Jangan bicara lagi. Aku merona total sekarang.
Sebenarnya hari ini adalah hari besar untukku. Aku akan pindah ke apartemenku sendiri. Hanya beberapa menit dari kampus, dan itu berarti aku akan memulai kehidupan kuliahku yang mandiri!
Oh, maaf. Tak sepenuhnya mandiri, karena ayahku masih akan membiayai kuliahku.
"Tak apa. Aku bisa membawanya sendiri." Aku memberitahu salah satu pegawai yang hendak membawa kotak yang sedang kupegang.
Ayahku tak pernah gagal dalam memanjakan anak tunggalnya. Ia bahkan mengirimkan beberapa orang karyawannya untuk membantuku membawa barang-barangku ke asramaku. Satu-satunya yang tersisa di tanganku adalah sebuah kotak yang berisi koleksi action figure One Piece limited edition milikku yang sangat penting, jadi aku dapat mengaturnya sendiri.
Ayah kelihatannya lupa bahwa aku bukan lagi anak kecil, dan bukankah aku telah memasuki universitas?
"Tuan muda, tolong jangan lupa menghubungi kami jika tuan muda membutuhkan sesuatu." Kata salah satu dari mereka.
"Ne. Terimakasih telah membantuku."
"Dan jangan lupa menghubungi Big Boss, beliau akan khawatir." Tambahnya.
Yah, aku mencintai pria tua itu.
"Ne."
"Tuan muda, ijinkan aku menunjukkan di mana letak kamar tuan muda."
Tidak! Tidak! Kumohon jangan. Itu memalukan!
"Aku baik-baik saja, sungguh. Kalian telah membantuku lebih dari yang seharusnya. Aku baik-baik saja." Aku bersikeras.
Ukh. Ayah terkadang terlalu mengatur.
Aku tak bisa benar-benar menyalahkannya. Aku adalah anak tunggalnya dan satu-satunya keluarga yang dimilikinya, itulah sebabnya ia sangat over-protective terhadapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
FanfictionDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa yang diam-diam mencintai sunbae-nya, Park Chanyeol, sejak sekolah menengah. Kecintaannya padanya telah mengarahkan namja polos itu untuk mengejarnya ke universitas yang sama, dimana dia kuliah untuk menjadi seor...