VIDEO SHOOT

2.1K 254 0
                                    

POV KYUNGSOO


Aku seperti orang gila, begitu keluar dari kamar. Aku tak sanggup menatap mata Chanyeol hyung, bahkan meski dia berada di sekitar para Moon dan Star yang diarahkan untuk melakukan make up untuk sesi pemotretan siang ini.

Sebut saja wajahku menjadi sangat merah, hanya dengan melihat bayangannya dimanapun. Heol! Jika kau membayarku untuk berbaring kembali di ranjang bodoh itu bersamanya yang mengangkang di atasku, kau mungkin harus menghabiskan uang seratus juta dolar hanya untuk membuatku melakukannya.

Atau... aku mungkin berubah pikiran dan melakukannya lagi hanya untuk lima dolar? Hahah!

"Ohooh! Apakah kau tipe orang yang bisa merubah warna wajah dengan mudah dalam sehari?" si tampan Sehun telah selesai menata rambutnya dan kelihatannya dia mempunyai waktu luang sekarang, karena dia datang untuk menggangguku, sementara penata rias mengaplikasikan foundation di wajahku.

"Tadi pagi kau terlihat sangat pucat setelah mengalami mabuk darat. Tapi sekarang wajahmu sangat merah hingga bahkan make up pun tak dapat menyembunyikannya." Dia benar-benar tertawa kecil seperti seorang gadis, demi akar toge.

"Apakah kau mendapatkan obat yang baik?"

"Obat gundulmu! Aku tidur menghadap sisi ini, itulah sebabnya wajahku begini." Aku menunjuk pipi kiriku.

"Kau tidur telungkup?!" Brengsek! Pria ini pasti pernah menelan sebuah mikrofon saat masih kecil. Dia terlalu berisik! "Jangan bilang bahwa kau dan Cha..."

"Aiiish! Oh Sehun!" aku menyuruhnya diam. Jika Sehun menyebutkan nama Chanyeol hyung, aku akan mati. Aku masih tak ingin siapapun mengetahui bahwa aku adalah salah satu dari jutaan orang yang ingin memenangkan hati Dokter Chanyeol. "Hyung, apakah aku sudah bagus?" tanyaku pada si penata rias. Sekarang akulah yang terburu-buru, bukan Sehun.

"Belum. Aku harus menyemprotkan spray ini untuk menyegarkan wajahmu. Bagaimana rasanya? Apakah terasa enak?" dia mengusap wajahku dengan sehelai tisu. "Ini akan membantumu melindungi make up-mu."

Dia mengambi lipgloss dan memintaku untuk sedikit membuka mulutku. "Mari tambahkan sedikit lipstik lagi... Ayolah... tekan bibirmu bersamaan... Aigoo! Kau dari Fakultas mana? Kau bahkan terlihat lebih cantik daripada para Star itu."

Sialan.

"Cantik apanya? Ini namanya tampan, hyung."

"Aigoo... aigoo... jangan bergerak dan lihat aku." Dia mengangkat kedua tangannya untuk memberi isyarat padaku agar melihat padanya. "Umhum... aku benar. Jika kita memasangkan rambut palsu padamu, semua Star itu tak akan punya harapan dan akan gugur dari panggung selama kompetisi."

"Err..."

"Buka mulutmu sedikit... buka..." Dia menambahkan sedikit lipstik lagi di bibirku. "Sedikit lagi... bagus sekali. Sekarang rapatkan bibirmu... dengan bersuara. Seperti itu."

Kurasa aku terdengar sangat bodoh di depan hyung ini.

"Dan kita selesai." Dia melihat ke arah Sehun. "Apa yang kau lakukan di sini? Apa kau sedang menunggu kekasihmu atau apa?"

Dan sekali lagi, Sehun tak membantah apapun, hanya tertawa.

"Yaa! Tidak, hyung. Dia bukan kekasihku." Aku menyeret Sehun keluar untuk berbicara dengannya. "Kau... ke sini!"


.....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang