POV CHANYEOL
Aku mengalami malam yang sangat menyenangkan dengan Kyungie-ku. Yah, kami baru saja makan malam seperti yang diminta oleh Kyungsoo sebelum penampilannya di atas panggung. Aku menikmati memperhatikan bagaimana dia menyantap makanan mewah yang kami pesan di restoran yang kupilihkan khusus untuknya.
Setelah itu, aku membantunya membawa barang-barangnya kembali ke kamarnya. Mawar-mawarnya masih tertinggal di dalam bagasi mobil, kecuali buket mawar yang ia bawa sejak kami meninggalkan kampus. Dia terlihat sangat menyukainya karena itulah satu-satunya barang yang ia pegang di kedua lengannya, memberiku ijin untuk membawa sisa barangnya yang lain. Bagian yang paling aneh? Aku sama sekali tidak mengeluh. Sebaliknya, aku terus tersenyum sambil melihatnya memeluk puluhan mawar tersebut seolah dia tidak pernah ingin melepaskannya.
Tentu saja. Akulah yang memberikan bunga-bunga itu. Jadi, kenapa aku tidak bahagia?
"Eomona!" Dalam perjalanan kami menuju kamarnya, kami bertemu dengan sepasang mahasiswi baru. Mereka terlihat sangat terkejut melihat kami berjalan melewati mereka.
"Yaa, bukankah kau pria yang memainkan piano itu?" pekik salah satu dari mereka, hingga membuat Kyungsoo tersenyum kecil.
"Chanyeol oppa, Kyungsoo... kalian berdua tinggal di gedung ini?"
"Heol..."
Kedua gadis itu hampir saling memekik. Kyungsoo yang pemalu, hanya menggaruk kepalanya. Sementara aku mengangguk pada mereka sebelum melangkah kembali menuju kamar Kyungsoo.
"Aku mengerti akan banyaknya pakaian ini. Tapi aku tidak mengerti kenapa ada boneka hewan dan beberapa mainan mahal di dalam tasmu?" aku sudah penasaran sejak kami meninggalkan tempat kompetisi. Ada tiga atau empat dari mereka, itulah sebabnya aku harus bertanya.
"Itu dari teman-temanku, para sunbae, para anggota fakultas, dan..." dia terlihat berusaha untuk memikirkan yang lainnya. "Err... aku tidak bisa mengingatnya lagi."
"Uhmm... sangat populer, huh?" aku tidak bermaksud untuk terdengar sedikit sinis.
"Aniya... mereka orang-orang yang baik. Lagipula, mereka ingin mendukungku."
"99 mawar merah ini seharusnya cukup." Gerutuku. Sementara Kyungsoo mengambil kunci untuk membuka pintu. Dia menoleh untuk tersenyum kecil padaku sebelum memasuki kamarnya.
Yah, kamar yang sama dimana aku berada semalam. Sial! Aku ingin tidur di sini lagi, bukan hanya mengantarnya pulang.
"Kau bisa meletakannya di mana saja, hyung. Aku akan mengurusnya nanti."
Dia meletakkan buketnya di atas meja yang kusebut sebagai 'Koleksi Chanyeol'. Itu benar! Penuh dengan foto-fotoku di atasnya. Dia terlihat sangat fokus menyusun bunga-bunga itu hingga dia bahkan tidak memperdulikan keberadaanku yang sedang berdiri tepat di belakangnya.
"Mereka akan layu dalam beberapa hari... Kau boleh membuangnya nanti..."
"Tapi aku tak ingin membuangnya." Wajahnya menjelaskanku bahwa dia bersungguh-sungguh.
"Gwaenchana, aku tidak keberatan." Aku sudah sangat bahagia memberikan itu semua padanya, dan dengan dia menjadi sangat bahagia mendapatkannya, sudah lebih dari cukup. Jadi, seharusnya tidak masalah.
"Tapi..."
"Itu akan membuat kamarmu busuk."
"Oh... oke. Kalau begitu, beberapa hari lagi aku akan membuangnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
FanfictionDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa yang diam-diam mencintai sunbae-nya, Park Chanyeol, sejak sekolah menengah. Kecintaannya padanya telah mengarahkan namja polos itu untuk mengejarnya ke universitas yang sama, dimana dia kuliah untuk menjadi seor...