POV KYUNGSOO
Aku sangat kelelahan. Sama sekali tak ada tenaga yang tersisa di dalam diriku. Aku bahkan tak bisa mengangkat jariku. Aku tidur sangat awal semalam sampai sekarang, hingga aku benar-benar lupa waktu.
Betapa aku ingin menelepon dan memberitahu Sehun mengenai apa yang telah terjadi kemarin. Dia adalah satu-satunya orang yang mengetahui tentang perasaanku pada Chanyeol hyung dan menjadi sahabat setia terbaikku yang pernah ada, yang selalu berada di sisiku melewati kebahagiaan dan kesedihanku, sepatutnya ia mendengar tentang ini lebih dulu. Tapi... oh yah... tidak sekarang. Biarkan aku tidur lagi dulu. Lagipula dia akan segera mengetahuinya sendiri.
Bicara tentang apa yang telah terjadi, bisakah seseorang menampar wajahku dan memberitahuku bahwa semua ini bukanlah bagian dari mimpi?
Dia bilang dia juga menyukaiku! Dia memberitahuku bahwa dia mempunyai perasaan padaku, seperti yang kurasakan padanya! Selain itu, dia menyukaiku sejak hari itu, saat aku masih... seorang namja kecil yang kurus dan jelek.
Drrrt... drrrt... drrrrt...
Ponselku bergetar tanpa henti di atas meja, membuatku menekan 'tombol pause' pada mimpiku sebentar. Nomor panggilannya bahkan tidak termasuk dalam daftar kontakku. Kira-kira siapa ini? Mataku masih setengah terpejam ketika aku berbicara di ponselku.
"Apaaaaaa?"
"Buka pintunya."
Aku segera mengenali pemilik suara di ujung sambungan. Hanya ada satu orang yang kuketahui memiliki suara dingin dan meyakinkan itu.
Lagipula, demi pohon toge, apa yang dilakukannya di sini di depan pintu kamarku?
Chanyeollie hyung.
"Buka."
Karena sudah jelas untukku bahwa semuanya bukan lagi bagian dari mimpi, mataku terbelalak membuka seolah aku telah melihat hantu yang mengerikan. Bukan karena dia ada di sini, tapi karena aku sangat tidak siap untuk bertemu dengannya sekarang. Lihatlah aku! Aku terlihat berantakan dengan kondisi mengantuk dan tidak rapi, tergeletak di ranjang seperti seekor anjing laut.
"Jika kau tidak membukanya, akan kudobrak."
Oke baiklah... Aku menyerah. Mari lupakan tentang bagaimana mengerikannya penampilanku sekarang dan pergi membukakan pintu untuknya. Demi kecambah layu, sebenarnya apa yang terjadi? Tak bisa kupercaya, aku membiarkannya melihatku seperti ini. Aku bangun dan berjalan menuju pintu, sementara aku masih setengah sadar dan setengah tertidur.
Yah... Ini dia... Aura terangnya menghantam mataku dengan keras, begitu aku melihatnya berdiri di luar.
Tapi aku tak yakin apakah hal itu disebabkan pakaian putih yang sedang dikenakannya atau ketampanannya yang berkilauanlah yang paling banyak menghantamku.
Bagaimanapun juga, indera penciumanku bisa menghirup harum parfumnya dengan sangat baik, terlepas dari kondisiku yang mengantuk. Ini terasa menyenangkan dan samar-samar untukku. Dia juga memiliki gaya rambut yang sangat baik, yang cukup berbeda dengan rambutku yang berantakan.
Yah... disinilah aku sekarang. Apa yang diinginkannya?
"Mundur."
Dia berjalan memasuki kamarku, bersentuhan dengan bahuku saat ia melangkah.
"Yaa! Yaa! Yaa, tunggu! Seharusnya ini adalah kamarku." Keluhku. Dia terlihat siap untuk pergi kuliah. Tapi demi daun-daun toge, apa yang ia lakukan duduk di atas ranjangku dan bermain dengan gulingku? "Chanyeol hyung!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
Hayran KurguDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa yang diam-diam mencintai sunbae-nya, Park Chanyeol, sejak sekolah menengah. Kecintaannya padanya telah mengarahkan namja polos itu untuk mengejarnya ke universitas yang sama, dimana dia kuliah untuk menjadi seor...