POV KYUNGSOO
Semakin dekat kompetisi, semakin kami – Sehunie, aku, dan yang lainnya – menjadi gugup.
Ada masalah dramatis juga yang terjadi selama latihan terakhir. Kami disalahkan karena tidak fokus. Itulah sebabnya kami tidak bisa menjalankan tugas yang diberikan pada kami selama latihan kami. Ternyata itu hanyalah sebuah lelucon. Aku mengetahui bahwa para sunbae dan para staf yang bekerja keras dalam persiapan kompetisi ini tidak benar-benar bermaksud untuk memarahi kami. Itu hanyalah gertakan mereka untuk melanjutkan 'tradisi' yang dilakukan dengan cara yang sama sebagaimana Fakultas Teknik melakukan kegiatan ospek mereka. Kami diberitahu bahwa tujuannya adalah agar kami menghargai peristiwa yang sangat penting ini pada saat kami menyerahkannya pada generasi Moon dan Star berikutnya di tahun-tahun yang akan datang.
Aku menghabiskan tiga hari terakhir untuk berlatih di studio musik milik pamannya Chanyeol hyung. Di hari ke-tiga, aku merasa cukup percaya diri untuk memberitahu diriku sendiri bahwa akhirnya aku telah mengingat semua kemampuan yang telah kupelajari dalam kursus pianoku dulu saat aku masih anak-anak. Kami bergiliran untuk menampilkan bakat individu kami selama gladiresik, dimana Sehunie tak bisa menahan diri untuk bertepuk tangan setelah mendengarkan laguku. Temanku yang usil itu? Dia bukan tipe orang yang dengan mudah memberikan pujian pada orang lain, terutama pada sahabatnya. Jadi, dia pastinya sangat menyukai laguku hingga seterpesona itu.
Bagus! Kita hampir menyelesaikan pekerjaan ini.
"Kau lelah?" Chanyeol hyung yang telah menjadi supir pribadiku selama hampir seminggu terakhir, menawarkanku tumpangan untuk perjalanan pulang setelah latihan kami. Aku memejamkan mataku begitu aku bersandar di bantalan kepala dimana aku duduk, di samping Chanyeol hyung, di dalam mobilnya. Aku merasa sangat lelah sekarang, hingga aku bisa merasakan seluruh energiku terkuras habis. Aku benar-benar tidak peduli lagi apa yang akan terjadi besok selama kontes, serius.
Aku sudah melakukan yang terbaik, jadi apapun hasilnya maka biarlah...
"Sangat." Aku tak ingin berbohong padanya kali ini. Aku tahu aku terlihat jelas sedang kelelahan dengan penampilanku di depannya.
"Ini akan segera berakhir." Ujar Chanyeol hyung lembut. "Apapun yang terjadi, semua orang akan melihat bahwa kau sudah melakukan yang terbaik untuk kompetisi ini."
Aku tersenyum malu-malu padanya. Aku sangat senang karena dia bersamaku hari ini. Setelah malam itu, dimana dia mengecup hidupku, kami jarang bertemu satu sama lain. Kami mungkin punya sedikit waktu setelah latihan, tapi dia juga harus belajar giat untuk kelas lab-nya. Itu karena dia membolos kelasnya, hanya untuk mengikuti kegiatan kompetisi ini.
"Jam berapa mereka memintamu bersiap besok?"
"Sangat pagi... Sekitar jam 4 pagi." Itu benar. Kontes dimulai jam 6 sore, tapi mereka ingin kami berada di sana pagi-pagi sekali, jam 4 pagi. Mereka membutuhkan banyak waktu untuk gladiresik kami, menata make up kami serta mempersiapkan pakaian yang akan kami kenakan selama malam kompetisi.
"Ini hampir tengah malam." dia melihat jam tangannya.
"Eoh..."
"Uhmm..."
"Bagaimana denganmu?"
"Aku baik-baik saja. Krystal telah membuat kesepakatan dengan penata rias."
Aku ingin tahu kenapa aku masih merasa aneh setiap kali aku mendengar nama itu.
"Ada masalah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)
FanficDo Kyungsoo adalah seorang mahasiswa yang diam-diam mencintai sunbae-nya, Park Chanyeol, sejak sekolah menengah. Kecintaannya padanya telah mengarahkan namja polos itu untuk mengejarnya ke universitas yang sama, dimana dia kuliah untuk menjadi seor...