THE OTHER MOON

2.1K 300 1
                                    

POV KYUNGSOO

TOK! TOK! TOK!

Keesokan harinya, aku terbangun oleh suara ketukan pintu. Siapa yang peduli untuk bangun? Kegiatanku dimulai jam 9 pagi, dan sekarang baru jam 6.

TOK! TOK! TOK!

Suara ketukan itu terdengar lagi. Aku berteriak dan mengutuk dari tempat tidurku.

Kamar siapapun itu, tolong bukalah pintunya!

Ketukan pintu itu terdengar semakin keras.

Jika orang itu tak kunjung membuka pintunya, aku sendiri yang akan mendobraknya!

Aku mendengar suara pintu terbuka. Akhirnya! Tak ada lagi ketukan. Aku akan kembali tidur.

"Chanyeol? Ada apa pagi-pagi sekali?" aku dapat mendengar suara mengantuk seorang gadis dari kamar seberang.

"Bolehkah aku pinjam buku catatan Neurologi milikmu? Aku tertidur ditengah-tengah diskusi." Tunggu. Aku mengenali suara itu. Itu suara Chanyeol hyung!

"Oh, kukira kau mengajakku sarapan bersama." Gadis itu tertawa kecil. What a slut! "Tunggu disini sebentar."

Mereka seperti pasangan yang menjijikan. Aku ingin muntah mendengar percakapan mereka, tapi aku terdorong untuk berjalan ke arah pintu dan mengintip mereka.

Aku hampir mundur dengan cepat pada saat aku mengintip dari celah pintu kamarku yang sedikit terbuka dan melihatnya berdiri disana. Tepat di depanku!

"Shit!" umpatku karena terkejut dan refleks membanting pintu kamarku hingga tertutup rapat.

Chanyeol hyung benar-benar berada di luar dan dia terlihat sangat hot!

Aku paham mengapa ia begitu populer dan menjadi Campus Moon. Caranya membawa dirinya sendiri memancarkan karisma. Siapa yang tidak tertarik padanya? Jantungku terus berdegup kencang hingga terasa sakit. Aku sampai mengepalkan tanganku di dadaku.

TOK! TOK! TOK!

Kali ini, aku tahu dari mana asalnya ketukan pintu itu. Ketukan itu berasal dari pintu kamarku! Aku duduk dengan punggungku bersandar pada pintu, dan aku dapat merasakan betapa kerasnya ia mengetuk pintu kamarku seperti banteng ngamuk.

"Aku tahu kau di dalam sana, anak manja! Keluar dan hadapi aku! Kau pikir aku tak melihat kau menyumpahiku?" Dia pasti marah lagi.

Aku tak bermaksud begitu... Aku bepikir dengan putus asa. Aku terkejut, dan kata-kata itu terlontar begitu saja. Aku tak bermaksud menyumpahinya.

"Aku peringatkan, buka pintu sialan ini atau aku akan menendangnya!"

"Apa sebenarnya yang kau inginkan?" Aku tak bergerak kemanapun dan aku tak peduli walaupun ia menganggapku sebagai anak manja dan mahasiswa baru yang tidak sopan.

Aku tak bisa membiarkannya melihatku dalam kondisiku yang seperti sekarang ini. Aku sedang dalam keadaan yang sangat berantakan dengan hanya mengenakan boxer lusuh dan kaos yang kebesaran. Aku bahkan belum menggosok gigiku, apalagi membersihkan wajahku.

Tidak akan. Aku tidak akan bergerak.

"Kuberitahu padamu, buka pintu sialan ini!" dia berkata dengan penuh kemarahan.

Tak bisakah kau meninggalkanku saja, hyung? Kau benar-benar seorang pem-bully, tapi ketika sebuah mantra dilemparkan olehmu, semua penghuni neraka terlepas bebas dan itu tidak adil!

"Chanyeol-ah, kau sedang bicara dengan siapa?" aku mendengar tetanggaku bertanya padanya.

"Tidak ada. Aku sedang bicara dengan seekor kerbau." Jawabnya. Huft! Apakah yang ia maksud itu aku? Aku bukan seekor kerbau!

"Krystal, hati-hati dengan si kerbau. Dan, terimakasih untuk catatannya. Aku harus pergi."

"Ucapanmu tak masuk akal, Chanyeol-ah." Sahut Krystal sunbae.

"Jangan kira semua ini sudah selesai, anak nakal." Ancam Chanyeol hyung. "Aku akan kembali. Kau akan merasakan akibatnya."

Aku yakin bagian dari kalimat itu adalah untukku. Kenapa aku harus selalu mengacaukan setiap kesempatanku bertemu dengannya?

Lalu apakah kerbau itu berarti bodoh?

TOK! TOK! TOK!

Apa? Jangan lagi! Kupikir dia sudah pergi.

"Kyungsoo-ya! Biarkan aku masuk. Kenapa kau tak menjawab teleponku?"

Fiuuhh! Itu Sehun. Aku bergegas membiarkan dia masuk. Aku tak keberatan jika Sehun melihatku dalam keadaan selusuh ini. Kami tumbuh bersama, dan ia telah melihat yang jauh lebih buruk daripada ini.

"Oh, kau sudah bangun. Lalu, kenapa kau masih belum bersiap-siap?" tanya Sehun.

"Dan aku yang seharusnya bertanya padamu. Kenapa kau kesini sepagi ini?"

"Tentu saja, aku harus datang pagi-pagi. Dan kenapa kau masih bermalas-malasan? Kita harus berada di studio jam 7.30." desak Sehun.

Aku memeriksa ponselku. Sehun meneleponku sebanyak lima kali. Dua panggilan lainnya berasal dari Heechul sunbae, pelatihku, dan panggilan tak terjawab lainnya dari Yeri, pasanganku.

"Shit!" umpatku. "Kau benar. Tapi bagaimana kau bisa tahu jadwalku?"

Sehun hanya mengangkat bahunya dan menggaruk bagian belakang kepalanya.

"Hei, bangsat. Jangan bilang kau adalah Moon dari Fakultas Teknik?" aku terkejut.

Wajah bersalah Sehun dan seringai liciknya memberikan jawaban padaku.

"Jinjja?"

"Hei! Aku melakukannya hanya agar dapat membantumu perihal percintaanmu." Sehun membela dirinya sendiri. "Tapi, sial! Aku hampir saja gagal. Ada banyak pria tampan di fakultasku. Aku tak punya pilihan selain memanfaatkan pesonaku."

"Yah, benar. Kau melakukan ini untuk membantuku. Sayang sekali, aku mengenalmu. Aku tahu kau hanya ingin melihatku mempermalukan diriku sendiri di depan Chanyeol sunbae."

"Kau benar! Hahaha!"

"Kau brengsek!" aku hendak memukul kepalanya, tapi ia menahan tanganku

"Hei, nafasmu bau. Mandi dulu sana!" Sehun mengerutkan hidungnya.

Sialan.

"Kau tahu, Chanyeol hyung akan berada disana." Sehun menaikkan sebelah alisnya menggodaku.

Pantas saja Chanyeol hyung terlihat segar dan berpakaian rapi. Aku segera beranjak ke kamar mandi.

Aku bersyukur mempunyai Sehun sebagai sahabatku. Jika bukan karena dia, mungkin aku akan mengacaukan hal ini juga. Mungkin akan lebih baik jika Sehun berada di sampingku saat aku berhadapan dengan Chanyeol hyung.

Tapi aku masih kesal perihal Chanyeol hyung menyebutku kerbau.

..... to be continued .....

cr pic: pinterest

Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang