BROKEN PROMISE

2.1K 301 12
                                    

POV KYUNGSOO


Keesokan paginya...


Aku begitu antusias untuk bertemu Chanyeol hyung, hingga aku memasang alarmku pada jam 5 pagi. Aku bangun, mandi, berpakaian, mengenakan lensa kontak-ku, dan voila! Aku telah selesai bersiap sekitar jam 6 pagi. Sejam lebih awal dari perkiraanku. Sial!

Jika hari ini hanya latihan dance biasa, aku akan bangun jam 8.30 dan pergi tanpa persiapan apapun.

Yah, kurasa aku masih punya waktu untuk tidur sebentar, kan? Aku masih mengantuk karena aku tidur agak larut semalam, karena memilih lagu untuk pertunjukan pianoku. Aku ingin memilih lagu yang terbaik karena aku tak ingin mengecewakan Fakultas Sains.

Yah... hanya tidur sebentar.


.....

7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7.15 pagi...


"Sial!" aku melompat dari tempat tidur, melihat jam sudah menunjukkan pukul 7.15 pagi.

Sial! Aku terlambat! Aku bergegas menuju pintu kamarku dan berlari menuruni tangga menuju lantai 3. Aku memastikan nafasku masih segar dan rambutku tertata rapi, sebelum mengetuk pintu kamar nomor 3.

Aku memejamkan mataku, mempersiapkan diriku untuk dimarahi, saat aku mendengar pintu terbuka.

SIAL! Aku menahan keinginanku untuk mengumpat. Chanyeol hyung terlihat luar biasa tampan dengan seragam fakultasnya. Dia terlihat sangat rapi mengenakan kemeja putih berlengan panjang yang digulung hingga siku. Tanpa dasi, rambut basah yang berantakan dan sexy. Sial! Aku merasa kedua kakiku mulai terasa kaku hanya dengan menatapnya.

Bagaimana dia bisa setampan ini setiap saat, huh?

"Masuk." Ujarnya dingin sambil berjalan kembali ke kamarnya.

Aku sangat gugup. Kamarnya hampir sama besarnya dengan kamarku. Tapi interiornya terlihat lebih mewah dan elegan. Dia pasti menyewa seorang desainer interior untuk mengaturnya. Kamarnya bertema basket dengan poster mural LA Lakers besar pada dindingnya. Jika ini kamarku, aku akan memasang poster mural One Piece di dinding tersebut. Aku bisa berdiam diri di sini sepanjang hari.

"Di mana lembaran materinya?" tanyaku.

Chanyeol hyung menunjuk tumpukan besar kertas di atas meja belajarnya. Terlalu banyak! Aku terkejut melihat betapa banyaknya tumpukan kertas yang ia minta untuk kubereskan.

Pantas saja ia memintaku menjadi budaknya selama lebih dari seminggu.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan." Katanya. "Kau tak harus menyelesaikannya. Lakukan saja semampumu."

Book 1: Moon Courting Another Moon (CHANSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang