Bab 14. Pertemuan

19K 1.9K 13
                                    

Daniel dan keluarga Iqbal, sudah berkumpul dirumah untuk melakukan Tabayyun.

"Maaf sebelumnya nak Misha.." ucap Abi Zaenal meminta izin untuk berbicara terlebih dahulu.

"Iya bi, ada apa?" tanyaku.

"Maaf sebelumnya, ini ada apa? Dan siapa pria ini?" Abi tak menunjuk Daniel secara langsung, tapi aku mengerti siapa yang dimaksud Abi.

Tak lama kemudian, ibu datang membawa nampan berisi minuman dan kue untuk para tamu.
"Silahkan diminum" ucap Ibu sembari meletakkan nampan itu diatas meja.

"Bismillahirrahmanir rahim.
Jadi, begini Abi. Daniel ini adalah temen Misha, dia sudah datang melamar Misha setelah Iqbal pergi ke Mesir untuk melanjutkan study disana.." aku memberi jeda sedikit. "Daniel tidak terima jika Misha menerima lamaran dari Iqbal."

Raut wajah abi terlihat bingung, "Mengapa demikian?"

"Sebelumnya, Misha mau tanya ke Iqbal.." aku menoleh sekilas ke arah Iqbal lalu dengan segera mengalihkan pandanganku, "Apa kamu kenal dengan Daniel?"

Iqbal mengangguk, "Kenal."

"Daniel, kamu kenal dengan Iqbal?"

"Kenal. Kami teman sejak SMP." aku mengangguk mengerti.

"Jadi, begini bi. Daniel mengatakan padaku, bahwa aku boleh menikah pada pria lain kecuali Iqbal."

Abi nampak emosi, aku segera melanjutkan pembicaraanku "Dengan alasan, Iqbal lah yang membunuh adik Daniel."

Seluruh isi rumah terkejut dengan pernyataanku barusan. Beda dengan Iqbal, ia tetap terlihat santai dan merasa tak bersalah.

"Tidak. Itu salah paham. Daniel hanya mendengar gossip saja tanpa mengetahui kejadian aslinya." ucap Iqbal, santai.

"Tapi, perkataan itu benar! Kau yang membunuh Dania, adikku!!" Daniel mulai tersulut emosi.

"Apa kau punya bukti?" ucap Iqbal dengan nada sedikit meremehkan.

Daniel terdiam.

"Tidak punya bukan? Aku bahkan punya bukti bahwa bukan aku yang membunuh adik mu!" Iqbal mengeluarkan ponsel miliknya dan mengotak-atiknya, mencari sebuah bukti.

"Ini." ia memutarkan sebuah video kemudian memberikannya kepada Daniel.

Daniel menyimak video itu dengan seksama, membuat rasa penasaran ku semakin meningkat.

Setelah video itu habis, aku merebut ponsel milik Iqbal. Daniel terdiam.

Aku menontonnya dan menyimaknya dengan seksama sampai video itu habis. Aku mulai paham dan mengerti, bahwa ada seseorang yang mencoba merusak persahabatan mereka dan menjatuhkan Iqbal.

"See? Apa aku salah?"

Aku menggeleng cepat, sedangkan Daniel masih terdiam.

"Daniel?" panggilku.

"A-aku.. Aku minta maaf bal, sudah menuduhmu selama ini." ia tertunduk malu

"Ah, santai aja kali." Iqbal menepuk pundak Daniel.

"Jadi?" tanya Abi menengahi.

"A-Abi... Umi.. Om.. Tante.. Maafin daniel.." ia menundukkan wajahnya, menahan rasa malu.

"Iya, tidak apa-apa Daniel. Kami semua memaafkan kamu." ucap Umi lembut.

"Misha.." kali ini Daniel melihat ke arahku, dengan segera aku menunduk untuk menghindari kontak mata dengannya.

"Tidak apa-apa Daniel, aku sudah memaafkan mu. Alhamdulillah, semuanya sudah terjawab. Malah aku bersyukur, dengan ini kamu ga salah paham dan dendam lagi dengan Iqbal. Lain kali tabayyun dulu." aku tersenyum.

"Sekarang, aku ga bakal gangguin kamu lagi sha. Semoga kalian jadi keluarga bahagia dunia dan akhirat ya. Bal, jaga Misha baik-baik. Dia cewek yang baik." Daniel menepuk pundak Iqbal pelan.

Iqbal hanya meresponnya dengan anggukan.

"Kalau begitu, saya pamit dulu. Assalamualaikum.."

"Wa'alaikumsalam.."

Setelah pertemuan dengan Daniel, aku makin yakin bahwa memang Iqbal di takdirkan untukku. Daniel hadir hanya untuk menguji kami.

***

Sepekan sebelum akad, seperti rencana yang sudah disusun dan disepakati. Hari ini adalah prosesi lamaran akan dilaksanakan, guna untuk melestarikan adat istiadat yang ada. Proses lamaran dalam adat bugis disebut 'Mappettu Ada'.

Mapettu Ada, begitu masyarakat bugis menyebutnya. Tradisi yang dilakukan dalam prosesi lamaran adat bugis. Mappetu artinya memutuskan. Ada artinya perkataan. Sehingga secara harfiah prase kata ini jika digabungkan memiliki maknanya sendiri sebagai suatu prosesi pengambilan kesimpulan dari bahasa yang dilakukan dalam prosesi lamaran antara pihak laki-laki dengan pihak perempuan.

Pada acara mapettu ada akan dihadiri oleh keluarga laki-laki yang datang, yang dipercayakannya sebagai juru bicara dan pengambil keputusan. Lalu di pihak perempuan telah menunggu orang yang menjadi wali nikah bagi si perempuan minimal satu orang yang hadir. Di acara ini disuguhkan panganan kue-kue tradisional bugis yang disiapkan oleh keluarga calon mempelai perempuan ataupun biasa dibawa dari keluarga calon mempelai laki-laki.

Calon mempelai tidak diperkenan kan untuk saling bertemu, sampai ijab qobul di ucapkan sama seperti syari'at Islam.

Selama acara Mappettu Ada berlangsung hingga selesai,  aku tak henti-hentinya berdoa dan berdzikir agar acaranya berjalan hingga akad nanti.

***

CINTA SEPERTIGA MALAM [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang