Bab 37. Ditinggal Pergi

13.4K 971 25
                                    

SEBELUM HIATUS LAGI LEBIH LAMA, AKU KASIH 1 PART NIH!
OHYA, AKU JANJI YA SETELAH UN AKAN LEBIH RAJIN UPDATE NYA?
AH, MAAFKAN AKU. TERNYATA AKU MASIH HARUS TES UNTUK MENGEJAR MIMPI AKU.
MAAFKAN AKU T_T

BAIKLAH,
SELAMAT MEMBACA!!!

***
"Biar aku aja yang jadi sekretaris kamu." Ucapku setelah berpisah dengan Fara dan Helena, mereka akan pulang ke Makassar malam ini, aku dan suamiku sudah berada dirumah.

"Aduh, sayangnya aku cemburu ya?" Iqbal menangkup kedua pipiku.

"Ya abis, pakaiannya gitu amat sih! Kan aku ga suka atau kamu suka ya dia pakai pakaian kayak gitu ?!" Aku melepaskan kedua tangannya dengan agak kasar.

"Engga, sayang. Iyaiya, besok mas bilangin supaya pakai pakaian yang lebih tertutup ya." Iqbal mencoba untuk menenangkan aku.

Aku berpikir sejenak, "Ah engga! Aku aja yang jadi sekretaris kamu!" Ucapku setelah berpikir lumayan lama.

"Emang kamu bisa?" Tanya Iqbal.

"Bisa! Aku pernah jadi sekretaris di kelas aku tau!" Ucapku dengan berbangga diri.

Iqbal tertawa melihat tingkahku, "Hahaha... Ada-ada aja kamu. Udah, kamu dirumah aja baik-baik, makan yang teratur, jaga pola makan, jangan sampai sakit. Ingat, diperut kamu ada anak kita." Iqbal mengecup keningku.

Aku mengembangkan sebuah senyuman diwajahku, "Insya Allah."

"Mas.." Panggilku setelah terdiam beberapa saat.

"Iya sayang?" Ia menoleh kearahku.

"Mau makan ayam geprek mas..." Pintaku.

"Loh, tadikan udah makan sayang?" Tanyanya heran.

"Ya aku lapar lagi. Kenapa? Ga boleh? Ga mau aku gendut? Yaudah!" Aku membuang muka.

"Ya Allah, bukan gitu sayang. Maksud mas tuh kamu gak kenyang? Mas ga peduli kamu kurus atau gendut, yang terpenting itu mas sayang sama kamu dan kamu sayang sama mas." Iqbal kembali menghadapkan wajahku untuk menatapnya.

"Kok jadi sensitif gini sih kamu. Hmm.." Iqbal mencubit kedua pipiku.

"Ya abis kamu nanya gitu, ya kan aku mikirnya aneh-aneh." Ucapku tidak mau mengalah.

"Iyaiya, maafin mas ya. Yaudah, mas pesenin di Go-Food ya?" Ucap Iqbal yang akhirnya mengalah.

Aku hanya mengangguk saja. Sejujurnya aku sudah kenyang, tapi entah kenapa aku ingin sekali makan Ayam Geprek.

"Kok lama sih mas?!" Protesku saat pesananku belum datang sampai saat ini. Aku sudah menunggu hampir satu jam.

"Sabar sayang, mungkin mamang gojeknya lagi ngantri. Toh kasian juga kalau disuruh cepet-cepet, bukan salah mamang gojeknya juga."

Drrrtt.... Drrtttt...

"Halo.."

"...."

"Ohh, sudah didepan ya pak?"

"..."

"Ohiya, sebentar ya." Ucap Iqbal pada Mamang gojek- Mungkin.

"Mas ambilin dulu ya sayang." Iqbal bangkit dari duduknya begitupun dengan aku.

"Ikut."

"Kamu tunggu disinu aja, nanti mas bawain masuk sama air nya." Iqbal menahanku, menyuruhku untuk menunggunya disini.

Aku menggelengkan kepala dengan cepat, "Engga. Pokoknya mau ikut!"

"Yaudah." Hari ini, suami ku banyak mengalah. Sabar ya, sayang. Hehe.

CINTA SEPERTIGA MALAM [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang