Eccedentesiast - 15

4.3K 345 5
                                    

Tadi malam, Kalila pulang dengan kondisi rumah kosong dan hanya ada Bi Inah di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadi malam, Kalila pulang dengan kondisi rumah kosong dan hanya ada Bi Inah di sana. Ayahnya tidak pulang dan entah pergi kemana. Bahkan Kalila bisa tertidur dengan nyaman dan aman tadi malam. Pukul 10 pagi, matanya baru terbuk setelah tertidur pulas malam ini.

Kakinya melangkah menuju pintu kamarnya, membukanya sedikit. Mengintip keadaan di luar sana. Hari minggu, tumben Ayah keluar? Pikir Kalila. Perempuan itu keluar dari tempat persembunyiannya menuju dapur.

"Mau makan apa Non?" sambut Bi Inah saat melihat Kalila memasuki dapur dan meneguk segelas air.

"Apa aja Bi. Makanan sisa juga Lila makan."

Jawaban Kalila membuat Bi Inah sedikit meringis. Perempuan itu sudah lama tersakiti seperti ini. Ia juga tidak bisa berbuat apa-apa karna takut ikut kena imbasnya.

"Ayah mana Bi?"

"Kurang tau juga Bibi Non, nggak pulang ke rumah dari kemarin."

Bel rumah berbunyi, membuat Kalila melirik ke arah pintu utama. Melihat Bi Inah sedang repot, Kalila melangkah keluar dari dapur. "Biar Lila aja Bi," ucap Kalila saat Bi Inah hendak membuka pintu itu.

Bekas lukanya masih terlihat jelas, tapi Kalila tidak memerdulikannya, jadi Kalila tidak memakai jaketnya sebelum membuka pintu. Pintu terbuka, membuat Kalila mengernyit bingung. Ia kira tamu yang datang adalah clien Ayahnya tapi nyatanya bukan. Sepertinya Kalila pernah melihat wajah ini sebelumnya. Laki-laki yang memakai kaus abu-abu polos dan celana pendek rumahan itu tersenyum kikuk ke arahnya.

"Boleh minta daun pandan?"

"Daun pandan?" tanya Kalila tidak percaya. Laki-laki minta daun pandan? Perlu diacungi jempol.

Seingatnya Bi Inah itu hobi menanam, jadi taman kecil di samping kolam renang belakang ia jadikan untuk menanam beberapa bahan masakan.

Kalila tersenyum ramah sembari mengangguk. "Boleh," jawab Kalila, "ambil aja di belakang."

Kalila menutup pintu lalu kembali melangkah ke arah dapur. Belum ada dua langkah, bel rumah kembali terdengar membuat Kalila berbalik dan membuka pintu.

"Anu."

Kalila melihat bahwa laki-laki itu tidak membawa apa-apa ditangannya. Ah, ia mengerti sekarang. "Nggak bawa pisau ya?"

"Sebentar," ucap Kalila lalu ia mengambil pisau di dapur dan memberi benda tajam itu pada laki-laki tadi, "ini."

Laki-laki itu mengusap kepala bagian belakangnya, membuat Kalila mengernyit tipis. "Kenapa?"

"Gue nggak tau daun pandan yang mana."

Kalila tertawa kecil membuat matanya menyipit lucu. Bahkan laki-laki tadi juga ikut tersenyum karna suara tawa Kalila yang lucu. Kalila mengambil alih pisau dan berjalan di depan, memimpin. Kemudian ia berhenti di depan tanaman pandan.

eccedentesiastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang