🐝Part 9

6.3K 227 1
                                    

Fanya tengah berbaring menatap langit kamarnya.Ia jadi teringat saat kejadian dimana Rafa menolongnya dari preman yang hendak menjahati dirinya.

Dan dimana saat Rafa menggendong Fanya saat kaki Fanya terkilir waktu camping.Jika di pikir - pikir Rafa itu orangnya sangat dingin,jutek lagi.Tapi kenapa kadang - kadang sikapnya itu selalu ber ubah - ubah. Kadang - kadang dia ramah,baik,tapi kadang - kadang jutek,dan sangat menyebalkan bagi Fanya.

"Apaan sih gue mikirin dia.Gak penting amat mikirin si cowok es itu.Mending tidur"

"Good night" ucap Fanya lalu mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur.

🍎🍎🍎

Para siswa kelas XI IPA 2 tengah berganti seragam olahraga.Karena kebetulan hari ini kelas Fanya ada mata pelajaran olahraga.

"Nah sebelum masuk ke materi inti.Alangkah baiknya kita pemanasan,untuk merenggangkan otot - otot kita supaya tidak kaget nanti pada saat melakukan praktek"

"Lari keliling lapangan 5 kali.Setelah itu kita akan melakukan praktek" lanjut pak Eko lalu memberi aba - aba lari.

"Ya elah pak.Dua kali aja ya? Masa bapak tega nyuruh kita keliling lapangan sampe lima kali sih pak.Gak kasihan apa sama murid sendiri" ucap Itung dengan wajah memelas.

"Ya udah buat kamu bapak kasih spesial"

Mendengar perkataan pak Eko barusan,wajah Itung langsung sumringah.

"Nah gitu dong pak"

"Khusus buat kamu lari keliling lapangan 10 kali"

"Kok malah di tambahin sih pak? Katanya khusus buat saya spesial pak.Gimana sih?"

"Makanya cepat lari.Atau kamu mau saya suruh lari 10 kali putaran beneran? Hah?"

"I-iya pak.hehe"

Semua muridpun berlari mengelilingi lapangan.Namun,baru tiga kali putaran.Fanya kepalanya pusing,kakinya sudah tak sanggup lagi untuk berlari dan wajahnya pun sudah sangat pucat.

"Fanya! Lo sakit? Bibir lo pucet banget.Lo ijin ke UKS aja ya? Gue yang bakal ijinin ke pak Eko" ucap Raina panik melihat wajah Fanya pucat dan badannya lemah

"Gue gakpapa kok"

Semakin ia paksakan membuka matanya.Kepalanya semakin terasa sakit saja.Ia merasa kakinya sudah tak sanggup lagi untuk melangkah.Seketika semua menjadi buram... dan gelap!!

"Fanya!!!"

Ia masih bisa mendengar teriakan teman - temannya yang memanggil namanya,walaupun samar - samar.

"Fanya!! Bangun Fanya!!" Teriak Raina panik melihat Fanya pingsan.

"WOI!! PANGGILIN ANGGOTA PMR DONG!! TEMEN LAGI PINGSAN BUKANNYA NOLONGIN MALAH DI LIATIN AJA!!! PUNYA OTAK GAK SIH!! AAHHHH!!!!" Sentak Dania yang kesal karena tidak ada yang membantu menolong Fanya membawanya ke UKS.

Tiba - tiba ada seorang laki - laki yang menggendong Fanya membawanya menuju UKS tanpa berkata apapun.Orang itu adalah... Rafa!!

"Raf,lo yang nungguin Fanya ya? Kita ada ulangan Kimia hari ini.Nanti urusan Fanya, kita yang bakal bilang kalo dia sakit.Dan nanti ikut ulangan susulan" ucap Zahra

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang