🐝Part 4

9K 306 18
                                    

Acara malam ini cukup meriah, di tambah lagi dengan petikan gitar dan lantunan lagu yang menambah suasana makin menyenangkan.

Bulan dan bintang pun turut ambil bagian malam ini.

Fanya tengah duduk sendiri menatap bintang - bintang yang bertaburan di langit.

"Fanya!! Menyendiri aja lu, yuk ikutan main ToD, seru tauk." Ucap Raina yang kini sudah berada di samping Fanya.

"Males gue." jawab Fanya sambil memutar bola matanya malas.

"Ih ayolah.. nyesel Lo gak ikutan." Ucap Raina lagi sambil berusaha menarik tangan Fanya.

"Paan sih Lo, gue lagi males." Sentak Fanya.

"Udah ayo.. gak usah ngebantah deh." Ucap Raina lagi sambil menarik paksa lengan Fanya.

Akhirnya Fanya pun ikut bermain walaupun terpaksa.

"Jadi, peraturannya gini. Kita putar botol ini sambil nyanyi." Ucap Dania sambil memegang botol kosong.

"Ketika Rendy berhenti memainkan gitarnya dan otomatis kitapun berhenti menyanyi, botol nggak boleh di putar lagi, dan kita lihat siapa yang memegang botol itu." Ucap Dania lagi.

"Nah pemegang terakhir botol itulah yang nanti akan di beri pertanyaan atau tantangan yang sangat mematikan."

"Ok SETUJU!!!!" Teriak semuanya.

🍌🍌

Rendy pun berhenti menyanyi..
Pemegang botol terakhir ialah..

Fanya!

"Damn it! Mati gue!"
Teriak Fanya dalam hati.

"Ok sekarang, lo mau apa? Truth or dare?" Tanya Zahra.

Fanya pun terlihat berpikir sejenak, sebelum akhirnya memberi keputusan.

"Karna gue pemberani, yang bisa nerima tantangan apapun itu, jadi gue pilih DARE!" Ucap Fanya membanggakan diri.

"Satu orang ngasih Fanya tantangan." Ucap Raina.

"GUE!" Rendy mengangkat tangannya.

Setelah mendapat anggukan dari semuanya akhirnya Rendy pun memberi tantangan untuk Fanya.

"Gue mau kasi lo tantangan yang akan buat lo menyesal udah pilih DARE di banding TRUTH." Ucap Rendy sambil menyeringai tak jelas.

"Elah lama lo, cepetan kali." Ucap Doni tak sabaran.

"Iye iye. Tantangan nya adalah lo harus cium pipi Rafa selama 5 detik. Berani gak lo?" Ucap Rendy yang langsung membuat semua pasang mata tertuju ke arahnya.

Fanya yang mendengarnyapun membulatkan matanya sempurna karna kaget dengan apa yang Rendy ucapkan barusan.

"Gue gak setuju." ucap Rafa datar

"Yeeh ya biarin aja kalo lo gak setuju, ini kan tantangan buat dia, mau gak mau dia harus ngelakuin itu." Ucap Rendy.

"Iihh gue gak mau ah, apaan sih lo Ren tantangan macam apa ini." Ucap Fanya kesal.

"Lo harus mau Fan, kan lo sendiri yang pilih truth! Itu berarti lo harus mau juga nerima tantangan dari si Rendy." Ucap Dania lalu mengedipkan matanya.

"Gue gak mau!" Ucap Fanya dengan nada tinggi lalu beranjak pergi meninggalkan teman - temannya.

Namun, baru selangkah ia hendak pergi ada tangan yang mencengkal lengannya berusaha menahan Fanya untuk tak pergi.

"Lepasin ah, gue gak mau!" Ucap Fanya pada Azka salah satu teman Rafa.

"Lo harus nerima tantangannya!" Ucap Azka sambil menatap Fanya dengan mata tajam.

"Gue bilang enggak ya enggak! Budeg lo ya?" Bentak Fanya sambil menepis kasar tangan Azka di lengannya.

"Kalo dia gak mau, gak usah di paksa!" Ucap seseorang dengan nada tegas.
Ya! Dia adalah Bara.

Semua orang pun langsung menoleh ke sumber suara.

"Ini emang udah peraturannya kali, kalo gak mau ngelakuin ngapain sok - sok an pilih dare!" Ucap Azka dengan nada sinis.

"Iya Fan, gak asik lu. Lagian ini cuma tantangan doang kali, bukan lo yang mau." Timpal Doni.

"Kan bisa di ubah tantangannya." Ucap Fanya tak mau kalah.

Azka yang sudah geram pun langsung beranjak menuju Fanya.

"Lo tinggal pilih mau cium pipi Rafa, atau gue yang cium BIBIR lo sekarang juga di depan temen - temen? Heh?" Ucap Azka penuh penekanan.

Semua orang pun langsung kaget mendengar ucapan Azka barusan.Kecuali... Rafa yang hanya menatap malas kedua orang itu.

Sedangkan Fanya tubuhnya langsung menegang mendengar ucapan Azka. Dia tidak bisa berkata apa - apa lagi.

Melihat Fanya yang diam saja tanpa menjawab pertanyaannya akhirnya Azka pun semakin mendekatkan wajahnya.

Kini hidung mancung Azka sudah menyentuh hidung Fanya.

"Aduh,ni orang benerap ya mau cium gue? MAMPUS!!!" Ucap Fanya dalam hati.

Deg deg deg -----

Jantung Fanya rasanya seperti dangdut an di dalam sana.

"Oh God! Bantulah akuuu." Teriak Fanya di dalam hati.

Sedangkan Azka wajahnya semakin lama semakin mendekat ke bibir Fanya.

1 detik..

2 detik..

3 detik..

4 detik..

5 detik..

Bugh..


















Voment!

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang