🐝Part 7 'bagian 2'

6.3K 227 11
                                    

Happy reading...

"Ma-makasih ya Raf lo udah nyelamatin gue.Untung ada elo kalo gak ada gak tau deh nasib gue gimana" ucap Fanya

"Hmm.." jawab Rafa

"Gue obatin luka lo di dalem ya? Ntar tambah parah kalo di biarin kelamaan" ucap Fanya

"Ok"

Merekapun memasuki rumah minimalis milik orang tua Fanya.Rumahnya tak terlalu besar,arsitektur bangunannya lah yang membuat rumah ini tampak mewah dan megah.

"Loh Fanya kamu kenapa? Kok pipi kamu lebam? Terus tangan kamu kenapa sampe luka gitu? Kamu gapapa kan sayang? Terus ini siapa? Temen kamu? Atau pacar kamu? Kok kalian pada luka - luka gini?? Kalian ken--" ucapan mamah Fanya terpotong.

"Mamaku sayang.. entar aku jelasin ya? Sekarang aku butuh kotak P3K mau obatin lukanya Rafa" ucap Fanya yang sudah geregetan dengan mamanya karena sedari tadi ia tak di beri kesempatan untuk bicara oleh mamanya.

"Oh iya bentar,mama ambilin" ucap mama Fanya lalu pergi mengambil kotak P3K

"Sshhhh" desahan yang keluar dari bibir Rafa karena tak kuat menahan perih di pipinya yang di beri obat merah oleh Fanya.

"A-aw pelan dong Fan.." ucap Rafa sambil menahan tangan Fanya.

Fanya yang melihat wajah memelas Rafa,akhirnya tertawa terbahak - bahak.Karena ekspresinya sangat lucu jika Rafa sedang menahan sakit seperti itu.

"Kenapa?" Tanya Rafa kebingungan

"Enggak.Muka lo lucu tau gak..hahaaa aduuuh perut gue sakit..hahaaa" ucap Fanya tak henti - hentinya tertawa.

"Manis juga Fanya" ucap Rafa dalam hati.Rafa pun terlihat menyunggingkan senyuman manis di sela - sela wajah dinginnya itu.

"Assalamualaiku--m.. loh dek lo kenapa? Kok pipi lo lebam gini? Siapa yang bikin lo kayak gini hah? Bilang sama gue!! Siapa? Hah?"tanya Ryan yang tiba - tiba datang langsung memberikan sikap khawatir terhadap adiknya itu.

"Aduuh bang.. satu - satu kek nanya nya.Kan Fanya bingung mau jawab yang mana duluan" ucap Fanya

"Eh iya iya hehe.. kan gue khawatir sama lo" ucap Ryan diiringi cengiran tanpa dosanya itu.

"Trus ni siapa? Kok kalian pada luka - luka gini sih? Jelasin dulu ini kenapa? Lanjut Ryan

"Ntar gue jelasin semua ya abangku.Gue mau ngobatin Rafa dulu" ucap Fanya.

🍎🍎

"Ya udah tante saya pamit dulu ya? Entar keburu malem" pamit Rafa sopan kepada mama Fanya.

"Iya Rafa,makasih udah bawa Fanya pulang ya.. kamu hati - hati" jawab mama Fanya

"Iya tante.Assalamualaikum.." ucap Rafa lalu mencium punggung tangan mama Fanya.

"Gue pamit bang!" pamit Rafa pada Ryan

"Eh iya Raf.HADIJA ya.." ucap Ryan

"HADIJA?? Siapa tu bang? Pacar abang ya? Kok Fanya gak tau sih bang! Abang nyebelin ah" ucap Fanya dengan kedua tangan terlipat di depan dada.

"HADIJA itu HAti - hati DI JAlan sayangnya abang...uuuuhhh gemes deh aaaaah" ucap Ryan sambil mencubit pipi adiknya itu dengan keras saking gemasnya.

"Oh hehe" ucap Fanya sambil cengengesan.

"Ya sudah Assalamualaikum.." ucap Rafa lalu pergi meninggalkan rumah Fanya.

"Waalaikumsalam..." jawab ketiganya.

Maaf ya kalo ceritanya kurang menarik atau banyak typo nya,
Maklum ini cerita pertamaku.
Tapi bakal aku usahain kok supaya kalian gak pada bosen baca cerita ini...

Jangan lupa vomment!😊😍

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang