🐝Part 17

5.4K 194 0
                                    

"Udah Raf,gue udah kenyang"

"Minum dulu" Rafa menyodorkan segelas air putih ke mulut Fanya.Entah ada angin apa sampai Rafa begitu perhatian ke Fanya dan sedikit meninggalkan sifat dinginnya.

"Loh? Ada Azka juga?" tanya Fanya yang melihat Azka tengah tertidur di sofa.

"Dia yang bantu gue nganter lo ke sini tadi malem"Fanya pun hanya ber 'o' ria.

Wirna sudah kembali dari toilet dan sedang duduk di sudut ranjang Fanya.Wirna memandangi Fanya penuh arti.Ia sangat takut kalau sampai kejadian beberapa tahun yang lalu sampai terulang lagi kepada Fanya.Fanya yang menyadari Wirna sedang menatapnya pun merasa ada yang aneh.

"Bunda kenapa?"

"E-enggak kok.Kamu udah minum obat dari dokter belum?"

"Udah bun.Bunda,mama sama papa udah di kabarin belum?"

"Ya ampun! Rafa lupa!" ucap Rafa kaget

"Biar aja gak usah di kasih tau Raf.Gue gak mau mereka khawatir dan nanti akan mengganggu pekerjaan mereka.Lagi pula sakit gue juga gak parah"

"Emangnya gakpapa Fanya? tanya Wirna

"Iya bun gakpapa kok.Kan udah ada bunda disini"Wirna pun tersenyum

"Fanya mau pulang bun,Fanya gak suka disini bau obat"

"Tapi kamu masih lemah sayang"

"Aku di rawat di rumah aja.Aku pingin pulang bun" Melihat Fanya yang begitu,Wirna pun merasa tak tega.

"Ya sudah bunda mau tanya dokter dulu,kamu bisa pulang hari ini apa enggak" Wirna pun meninggalkan ruangan Fanya.

"Kok lo bandel banget sih? Keadaan lo itu belum stabil"

"Gue gak suka disini.Gue pingin pulang pokoknya!!"

"Ya udah terserah"

🎀 🎀 🎀

"Fanya kemana ya? Kok tumben gak sekolah.Biasanya paling rajin tuh anak" tanya Dania

"Iya nih.Dia juga gak ngasih kabar apa - apa ke kita.Trus waktu di absen tadi nama dia di lewatin" Giliran Zahra yang berkomentar.

"Kayaknya dia lagi sakit deh" ucapan Raina membuat kedua sahabatnya menoleh ke arahnya.

"Bisa jadi sih"

"Ya udah pulang sekolah kita ke rumahnya aja gimana?"

"Setuju!!!"

"Kantin yuk.Perut gue udah demo nih di dalem" ucap Raina sambil memegangi perutnya.

Merekapun berjalan beriringan menuju kantin.

Di sisi lain Fanya dan Rafa tengah beberes karena sore nanti mereka akan pulang.Dokter sudah mengatakan bahwa kondisi Fanya sudah membaik hanya perlu istirahat saja untuk memulihkan luka lebam dan jahitan di kepalanya.

Sedangkan Wirna tengah membayar administrasi di luar.Dan Azka ia terlebih dulu pulang ke rumah untuk membersihkan diri dan akan segera kembali sore nanti untuk menjemput mereka.

"Kok lo perhatian banget sih sama gue?" Rafa pun hanya mengalihkan pandangannya dari Fanya.

"Huuuh kumat lagi deh dinginnya" gumamnya karena Rafa tak kunjung menjawab pertanyaannya,jangankan menjawab menoleh saja tidak.

"Gue ke toilet bentar" ucap Rafa lalu segera meninggalkan ruang rawat Fanya.Fanya pun hanya menghela napas berat melihat sikap Rafa.Baru saja ia menghilangkan sedikit sifat dinginnya,dan tiba - tiba sekarang muncul lagi.

Hari pun sudah sore sekarang mereka hanya tinggal menunggu Azka dengan mobilnya.

Tak lama Azka pun datang dengan mobilnya,setelah di rasa semua masuk ke dalam mobil,Azka pun segera melajukan mobilnya menuju rumah Rafa.

"Azka,thanks banget ya lo udah mau bantuin gue" ucap Rafa sambil menepuk punggung Azka.

"Sans aja kali.Kayak sama siapa aja lo"

"Ya udah lo mau minum apa nih?"

"Gak usah deh.Gue langsung pulang aja.Ada urusan soalnya"

"Ya udah hati - hati lo.Jangan ngebut bahaya!!"

"Elah,sejak kapan lo perhatian gitu ke gue? Biasanya juga jawab pertanyaan gue aja gak pernah lo" ucap Azka diiringi kekehan.Rafa pun hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Azka.Ucapan Azka ada benarnya juga.Sejak kapan ia menjadi seperti itu?.Sudah lah tak usah ambil pusing.

"Bunda.Azka pamit dulu.Assalamualaikum.."pamit Azka sembari mencium punggung tangan Wirna.

"Iya.Makasih ya udah bantuin kita dari tadi malam sampai sekarang ini.Kamu hati - hati ya.." Azka pun tersenyum dan mengangguk sebelum bergegas pergi meninggalkan rumah Rafa.

"Kenapa gak sekalian nyuruh Azka nganter Fanya pulang bun?"

"Bunda gak akan biarin kamu tinggal sendirian di rumah.Nanti kalau ada apa- apa lagi gimana? Bunda khawatir sama kamu"

"Tapi kalau aku tinggal disini,bunda bakalan repot"

"Udah kamu gak usah mikir kesitu.Bunda malah seneng kok kamu disini.Jadi,kamu mau ya tinggal disini sementara sampai orang tua kamu kembali"

"Mmm... iya deh bun,Fanya mau" Wirna pun tersenyum lalu memeluk Fanya.Ia sangat senang sekali jika Fanya tinggal bersamanya.Rafa pun hanya menyimak obrolan mereka sedari tadi.

Rafa sempat kaget mendengar permintaan bundanya.Tapi ia juga merasa sangat senang jika Fanya tinggal dirumahnya walaupun untuk sementara.

Belum masuk di konflik besar ya.
Siap - siap aja baca konfliknya coming soon...
------

Siapin mental kalian..hehe
Semoga suka yaaa..dengan cerita gj ini..


Salam,
Pujaan hatinya Cha eun - woo❤

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang