🐝Part 19

5.1K 213 1
                                    

"Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda"
R.A.G

Plak!!

Satu tamparan keras melayang tepat di pipi kiri Raina.Raina meringis memegang pipi kirinya sambil menatap tajam ke arah Amel,Ya! Orang yang menamparnya itu adalah Amel.

Plak!!

Satu tamparan lagi mendarat mulus,kali ini bukan di pipi Raina.Melainkan di pipi Amel.

"BITCH!!! APA YANG LO LAKUIN HAH? LO BERANI SAMA GUE?" bentak Amel sambil menatap tajam ke arah Fanya.Benar sekali!! Yang menampar Amel barusan adalah Fanya.Ia sudah tak tahan melihat sikap Amel yang semena - mena terhadap sahabatnya itu.Karena sudah tersulut emosi, akhirnya ia memberanikan diri menampar Amel.Toh yang salah juga si Amel bukan dia.

"Kalo lo gak kasar sama dia,gue gak bakal ngelakuin ini!!"

Raina menatap Fanya tak percaya,baru kali ini ia melihat Fanya sangat marah.

"Yuk Rei,kita pergi"Fanya menarik tangan Raina yang masih membeku di tempatnya.

"Lo liat aja,ini semua belum selesai!!!" ucap Amel penuh penekanan sambil menatap ke arah Fanya dan Raina.

□ □ □

Fanya tengah berada di rumah Rafa.Keduanya terlihat sedang serius belajar karena sudah mendekati hari H.Sesekali Fanya bertanya pada Rafa dan Rafa pun dengan sabar mengajari Fanya.

Sudah lebih dari satu jam mereka berkutat dengan buku - buku fisika.Fanya yang merasa bosan pun berjalan ke arah kandang kelinci.

Ia menggendong,mengajak berbicara,sampai menciumi kelinci tersebut.Begitu sayangnya ia terhadap binatang imut satu ini.

Rafa yang melihat tingkah Fanya hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.Entah kenapa memperhatikan Fanya secara diam - diam sudah menjadi hobi barunya sebulan belakangan.Ia sangat suka senyum Fanya yang manis dan semua tingkah lucunya.

Berada di dekat Fanya,sejenak bisa mengobati luka di hatinya.Ia merasa nyaman berada di samping Fanya.Ia sendiri bingung tentang perasaannya itu.Apa itu yang di namakan falling in love? Entahlah,

"Lo bisa ketawa juga ya ternyata.." ucap Fanya sambil tersenyum menggoda Rafa.Rafa yang tengah kepergok sedang ketawapun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Gue bingung deh sama lo,kok ada sih manusia sedingin lo? Apalagi kalo sama cewek,aduuh minta ampun deh dinginnya" setelah mendengar ucapan Fanya barusan,Rafa beranjak dari tempatnya duduk dan menuju ke arah kolam.Ia menenggelamkan kakinya sampai batas lutut.Tatapannya menyorot ke dalam air,ia kembali mengingat kejadian beberapa tahun lalu.Kejadian yang membuat kepribadiannya berubah 180°.

"Dulu,gue punya seorang kakak.Dia yang slalu jaga gue,dia yang suka jahilin gue,dia suka ngalah sama gue,kemana - mana selalu sama - sama,dia yang setia sabar dengan sikap gue yang sering buat dia kecewa.Dia itu segalanya buat gue,tapi suatu saat..." Fanya yang peka terhadap situasi seperti ini,langsung menaruh kelinci yang di gendongnya tadi dan menghampiri Rafa yang tengah duduk di tepi kolam.

"Cerita aja.." ucap Fanya

"Gue sama dia terpaut usia 4 tahun,saat itu dia udah beranjak remaja dan gue masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar.Saat itu,dia jarang ada waktu buat gue,dia lebih sering ngabisin waktu sama temen - temennya dan pacarnya.Di tambah lagi tugas dari sekolah semakin membuat jarak di antara gue sama dia"

"Gue pernah kesel sama dia karena terus ngabisin waktunya sama pacarnya,sedangkan gue? Gue di lupain.Itu yang slalu gue rasain.Entah apa yang abang gue pikirin saat itu,yang jelas gue benci sama dia"

"Suatu malam dia pamit sama bonyok katanya mau malam mingguan bareng pacarnya.Akhirnya,bonyok pun ngijinin dia.Gue sempat ngempesin ban motornya,bertujuan biar dia gak jadi pergi.Tapi,gue salah! Dia malah pergi pake mobil bokap" Rafa menghela napas berat.

"Setelah sampai di tempat janjian,dia lihat ceweknya pelukan sama cowok lain.Di saat itu dia sangat kecewa dan langsung mukulin cowok yang pelukan sama ceweknya.Parahnya! Ceweknya itu malah ngebela si cowok yang tadi dia peluk.Abang gue pun langsung mutusin hubungan sama ceweknya dan langsung pergi dengan emosi memuncak"

"Dia ngendarain mobil dengan kecepatan tinggi,dia udah gak bisa berpikir jernih lagi.Sampai di perempatan jalan kompleks dia gak lihat ada mobil yang mau belok,dia gak bisa ngehindarin mobil itu dan dia tabrak pohon di pinggir jalan"Rafa menghela nafas berat.

"Dia meninggal..."

"Sejak saat itu gue benci sama yang namanya perempuan,kecuali bunda.Cuma bunda yang slalu baik sama gue,dia adalah satu - satunya wanita yang gue sayangi di dunia ini"

"Dan lo adalah orang kedua yang bikin gue nyaman setelah bunda gue.Perempuan yang berhasil buka hati gue,perempuan yang berhasil bikin gue sadar bahwa gak semua perempuan di dunia ini sama.Dengan ada di samping lo,gue bisa jadi diri gue sendiri.Gue nyaman lo berada di samping gue.Sekarang apa lo nyaman gue ada di samping lo? Apa perasaan ini sama ?" Lanjutnya dalam hati.Ia terlalu munafik untuk mengatakannya secara langsung di depan Fanya.

Tes

Satu bulir air mata jatuh di pipi Fanya.Ia terharu dengan penjelasan Rafa berusan.Ia tidak tau dengan latar belakang Rafa.Yang ia tahu,hanya seorang Rafa yang dingin!.

Rafa yang melihat Fanya tengah menangis pun mendekap Fanya.Membiarkan Fanya menangis di pelukannya.

"Gue minta ma-af,udah ngingetin lo soal itu.Gue bener - bener gak tau" ucap Fanya lalu melepaskan pelukannya.

"Gakpapa"

"Ya udah belajar lagi yuk"

Satu rahasia udah terungkap..
Ikutin terus ya cerita gj ini...
-----
Bye👋👋
.
.
.

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang