🐝Part 15

5.5K 192 0
                                    

°°Happy reading..°°
Don't forget for 🌟

Satu bulan berlalu.

Semenjak belajar bersama pun Rafa dan Fanya semakin akrab,ya meskipun Rafa masih saja dingin.Setidaknya tidak sedingin dulu.

Saat ini Fanya sedang belajar di rumah Rafa.Mereka sudah memutuskan akan belajar bersama setiap hari di rumah keduanya secara bergantian.Misalnya,jika hari ini di rumah Rafa,berarti besok giliran di rumah Fanya,dan akan terus seperti itu,supaya adil.

"Raf,ini cara yang paling mudah yang mana sih? Gue pusing nih,ah" ucap Fanya frustasi

"Gak usah pake cara keduanya.Pake cara punya gue aja mudah,singkat dan jelas.Gue ajarin ya.." Rafa pun mengambil buku Fanya dan mulai menulis rumus - rumus yang ia ketahui.Sedangkan Fanya tengah fokus memperhatikan Rafa,sambil mengangguk paham.

"Udah ngerti?" Fanya pun mengangguk mantap.

"Coba yang nomor selanjutnya elo yang ngerjain,kalo udah nanti gue periksa"

"Ok" ucap Fanya sambil mengacungkan jempolnya.

Fanya tengah fokus mengerjakan soal - soal latihan di depannya.Melihat wajah Fanya yang seserius itu pun membuat Rafa tersenyum tipis,entah apa yang membuatnya seperti itu.

Ia sempat berpikir terkadang gadis di depannya itu sangat menyebalkan,tapi kadang - kadang juga tingkahnya yang menyebalkan itulah yang membuatnya semakin lucu di mata Rafa.

Tak terasa hanya mengingat tingkah Fanya yang lucu saja membuat Rafa sebahagia ini.

"Raf"

"Rafa!!"

"Apa sih lo teriak di telinga gue?"

"Lo di panggil dari tadi juga kagak nyaut - nyaut.Coba lo periksa dulu nih " ucap Fanya sambil menyodorkan bukunya ke Rafa.Rafa pun mulai memeriksa pekerjaan Fanya.

"Pinter" ucap Rafa sambil tersenyum sembari mengacak rambut Fanya.Fanya pun yang di perlakukan seperti itu oleh Rafa tak bisa menahan senyum di bibirnya dan semburat merah di pipinya.Rafa yang melihat Fanya blushing pun hanya bisa tersenyum.

Drrttt..drrtttt...
Tiba - tiba handphone Fanya berdering pertanda panggilan masuk.

"Hallo mah"

"Hallo Fanya.Kamu masih di rumah Rafa ya?" Suara orang di seberang sana yang tak lain adalah Vina,mama Fanya.

"Iya mah.Kenapa mama nelfon?"

"Gini loh papa ada urusan mendadak di luar kota.Penerbangannya jam 5 sore nanti.Mama harus ikut papa keluar kota sayang karena ini menyangkut perusahaan mama juga.Papa sama mama kesana sekitar seminggu an.Kamu gak papa sayang sendirian di rumah?"

"Nanti kamu suruh sahabat - sahabat kamu aja nginep di rumah biar kamu gak kesepian"

"Yah mamah.. aku ikut aja gimana? Nanti mama yang ijinin ke kepsek.Ya ma? Ya ya ya"

"Ya ampun, gak ada waktu banyak sayang.Lagian mama cuma seminggu habis itu langsung balik lagi kesini"

"Lagian kamu juga udah gede,masa gak berani tinggal di rumah sendirian"

"Ya udah kamu hati - hati ya sayang,gak ada waktu berdebat lagi Fanya.Mama mau ngurus dokumen - dokumen yang harus di bawa.Fanya hati - hati ya..love you sayang"

"Huuuh love you too mom"Fanya pun menghela napas kasar.

"Kenapa?"

"Bokap gue mau ke luar kota"

The Perfect Ice Boy✔ ( Complete )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang